webnovel

Mencari Tahu Kemana Bram dan Lilian Pergi

"Baiklah, ini hari besarmu dengan kakak ipar. Jangan terburu-buru meninggalkan acara. Ada kami menemani Yayan disana." Kata Bram yang tidak ingin kakak iparnya selalu merasa menjadi yang kedua setelah Lilian.

"Oke.." jawab Mono yang mengerti maksud dari kata-kata Bram. Kemala, istrinya, akhir-akhir ini suka uring-uringan jika mendengar Mono menangani masalah Lilian. Untungnya Kemala bisa bersikap normal jika didepan Lilian, sikap Kemala sebenarnya telah lama berubah. Setelah Kemala hamil anak pertama mereka, disitulah dia mulai berangsur-angsur ingin menjauhkan Mono dari Lilian, Mono terpaksa harus bertoleransi karena istrinya saat itu sedang hamil, dia kira itu hanya cemburu sesaat karena bawaan hamil, tapi ternyata tidak. Bertahun-tahun kemudian sikap Kemala semakin parah, beruntungnya hanya Bram yang menyadari dan tak bisa ditipu oleh mulut manis kemala di depan. Dan Bram pun menutupi hal itu dari semua orang. Bram tidak ingin Lilian merasa sedih, karena Lilian sangat menyayangi Mono.

"Aku akan mengantar Nadine" Lapor Prast dengan pede nya.

" Hey,, bukankah mereka nyetir sendiri? untuk apa kamu antar?" Ejek Davin

" Mobilnya mogok " jawab Prast acuh dengan ekspresi tak bersalah.

Empat pria lainnya memandang curiga kepada Prast. Wajah Prast masih tetap datar, tanpa rasa malu dan bersalah.

" Sebegitu besarkah rasa tak tahu malu mu?" Davin memberi komentar sinis.

"Untuk dia, rasa malu itu kusimpan dulu" jawab Prast santai.

Nadine, Lilian, Aryumi

"Malam ini aku tidak pulang kerumah" Lilian memberitahu teman-temannya. " Beberapa malam ini aku tinggal di Bukit Mas"

Nadine memandang wajah bayi itu sambil berpikir " Kau harus menjaganya dengan baik, kalian sangat berjodoh " kata Nadine lembut.

"Ayo Nad kita ikut dengan Yayan" Seru Aryumi. Nanad adalah panggilan Nadine dari orang-orang terdekatnya. Walau mereka berdua beda usia lima tahun dengan Aryumi, tapi Aryumi menolak memanggil kakak kepada mereka, begitu juga dengan saudara laki-laki yang lebih tua. Aryumi memang berandal tak tahu malu, selalu semaunya saja.

Nadine menggelengkan kepalanya " Besok aku piket jaga, dan kau juga harus bekerja"

Aryumi langsung memonyongkan bibirnya. Nadine adalah orang yang sangat disiplin.

"Jangan katakan kepada siapapun dimana aku menginap " Lilian mengingatkan teman-temannya. Karena Bram bersamanya, Bella pasti mencari pria itu. Lilian tidak takut Bella tahu jika mereka bersama, dia hanya ingin melindungi bayi itu. Jangan sampai Bella tahu jika bayi itu juga bersama mereka. Wanita yang penuh obsesi itu bisa melakukan hal-hal gila.

"Baiklah " Nadine

" Tentu saja " Aryumi

Keduanya menjawab bersamaan.

Lilian memberikan bayi Roseann kepada Bram ketika dia hendak berpamitan kepada Kemala. Entah kenapa, hanya insting. Bram juga heran. Ketika melihat kening Bram sedikit berkerut "Aku tidak ingin orang-orang bertanya-tanya mengapa bayi ini bersamaku " Jelas Lilian. Ya, apa yang akan dijawabnya kenapa bayi ini bersamanya, semua orang tahu dia tidak pandai merawat bayi. Jadi hal yang aneh jika dia bersedia menjaga bayi orang yang tidak dekat dengannya.

"Baiklah " Kata Bram maklum.

Ketika Lilian, Nadine dan Aryumi berpamitan "Mengapa cepat sekali " tanya Kemala berbasa-basi.

" Nadine tiba-tiba ada panggilan darurat " Jelas Lilian dengan berbohong. Jawaban ini sudah dipikirkannya dari tadi, dan ini jawaban yang masuk akal.

Benar saja, Kemala tidak banyak lagi bertanya. "Maka hati-hati menyetir, jangan ngebut" Kenala mengingatkan.

"Oke.." Lilian

"Oke.." Nadine

"Oke.." Aryumi

Mereka menjawab serentak.

Kemala memanggil pelayan yang menjaga pintu depan, ingin mengetahui siapa tadi yang datang. "Sepertinya itu teman mas Bram bu" jawab sang pelayan. Untungnya Mono telah bergerak cepat dengan menginstruksikan pelayan yang menerima Adiyaksa untuk mengatakan itu teman Bram. Jangan menyebutkan tentang bayi sedikitpun.

"Apakah kau mendengar pembicaraan mereka? mengapa datang kesini?" Tanya Kemala lagi.

"Sepertinya urusan bisnis bu, tamu itu hanya berbicara sebentar lalu pergi, mas Bram juga sepertinya akan pergi juga" Jawab sang pelayan.

"Oke, perhatikan didepan, apakah Bram dan Lilian pergi bersama " perintah Kemala.

""Baik bu " Sang pelayan menjawab patuh.

Beberapa hari yang lalu Kemala menerima panggilan telpon dari Bella, dia memang tidak menyukai Bella karena peristiwa yang lalu, tapi dia juga menganggap hubungan Bram dan Lilian saat ini juga salah. Bram sudah menikahi Bella, jadi dia seharusnya menerima sifat baik dan buruk dari Bella, tapi Bram tak pernah memberi kesempatan kepada istrinya itu. Bella meminta tolong kepadanya jika dia mengetahui Bram dan Lilian pergi bersama, Kemala diminta untuk mencari tahu kemana Bram dan Lilian pergi.

" Pergilah dengan Nadine, nanti aku jemput. Bawa beberapa baju ganti juga " Bisik Bram ketika mereka telah keluar dari rumah Mono.

Lilian dengan cepat mengangguk, dia tidak pernah mempertanyakan tentang pengaturan yang dibuat oleh Bram, Mono atau Prast dan Davin. Dia tahu itu semua harus dilakukan untuk kebaikan dirinya.

"Yan, mobilnya ngadat gak mau nyala" Lapor Nadine ketika melihat Lilian sampai ditempat parkir.

"Coba lihat apa yang salah, tadi bagus-bagus aja " pinta Lilian kepada Bram.

Ketika Lilian meminta tolong kepada Bram, Bram merasa sesuatu yang menusuk datang dari belakang. Ketika dia menoleh kebelakang, itu tatapan Prast yang tajam sedang tertuju padanya.

" Ikut Prast saja biar cepat, kasihan bayinya. " kata Bram memberi alasan yang tepat.

Tiga gadis itu lalu melihat Prast yang tiba-tiba muncul. Sedikit heran.

" Oke.." Aryumi yang pertama menjawab, ini tipe orang yang malas ribet dan bertele-tele. Tak pandai membaca situasi.

Lilian melihat ke Nadine meminta jawaban.

" Baiklah, ikut Prast saja. Disini anginnya kencang, kasihan bayinya " Nadine terpaksa setuju.

tinggalkan jejakmu please, dgn koment atau powerstone jika kamu suka novel ini.

kabut_malamcreators' thoughts