webnovel

Cutton Candy

This is of Short Story about LOVE in pairing Hey Say Jump jika ada orang yang mencintaimu namun ia ingin menghancurkanmu. tapi masih adakah orang yang ingin menyelamatkanmu dari seseorang?

Cutton_Candy · Celebrities
Not enough ratings
16 Chs

Ternyata.......

[Chapter2] Ternyata....

Setelah daiki pergi yama yang kelihatannya mempunyai rencana untuk meminta berkenalan dengan yuri. Akhirnya yama meloncat dari belakang pohon dan itu membuat yuri kaget.

"anoo gomen yurichan, sebelumnya aku juga minta maaf" ucap yama

"eeh bagaimana kau tahu namaku? Dan minta maaf untuk apa?"

"ummm ceritanya panjang, aku minta maaf untuk yang kemarin aku menabrakmu waktu itu dan sekarang aku juga minta maaf karna tidak mau mendengarkanmu bicara". Seketika Yuri terdiam mendengar permintaan maaf dari Yama. Yuri hanya membalas dengan senyuman.

Semakin hari semakin mereka dekat hingga pada suatu hari yama ingin menyatakan persaannya, namun entah mengapa Yama mengurungkan niatnya itu. Rasa yang yama miliki saat ini sudah tak terbendung olehnya seakan meluap luap ingin yama lampiaskan perasaan yang semakin hari semakin membuatnya sesak yang harus ia tahan dikala melihat Yuto yang nampaknya mempunyai hubungan dengan yuri. Tepat 3 langkah di depan yuri, seolah tangan yama ingin sekali menggandeng tangan mungil yuri itu tapi apa daya pikiran yama di racuni oleh pikirannya sendiri yang membuatnya siang dan malam tak berhenti memikirkan yuri.

Suatu ketika yuri sedang menyelesaikan tugas kelompoknya dengan daiki dan yuto yang mengharuskan yuto menginap semalam karena rumah yuto yang terlampau jauh dari rumah yuri, ayah yuri juga sedang ada pertukaran dosen di luar negri jadi hanya ada yuri dan daiki yang ada di rumah yang kebetulan daiki sedang membeli perlengkapan di toko buku yang jaraknya lumayan jauh dari apartemennya. Saat yuto sampai di rumah yuri.....

"Ting...tong" yuto memencet bel rumah yuri 2 kali

"yurichan apa kau dirumah?" teriak yutto dari luar

"iya sebentar" terdengar suara mungil dari dalam apartemen itu

"ahh silahkan masuk"

"anoo mana daichan?"

"dia sedang membeli perlengkapan tugas kelompok kita di toko buku 456 itu"

"itukan jauh sekali, dengan apa dia kesana?"

"ahh dia naik kereta, mungkin daineechan sedang membeli manga keluaran terbaru"

Setelah perbincagan mereka yang lumayan panjang yuri beranjak dari sofa dan mengambilkan ssoftdrink dan makanan kecil untuk di suguhkan. Setelah yuri kembali dan meletakan minuman di meja tiba tiba tangan yuto meraih tangan yuri dan ditariknya kemudian yuri duduk di pangkuan yuto dengan mudahnya tubuh kecil yuri itu duduk dipangkuanya yutto. Dengan wajah serius yutto sambil menarik dagu yuri dan mendekatkan wajahnya, tak perlu menunggu lama yuto pun langsung menciumi pipi yuri dan melumat habis bibir kecil yuri. Yuri memaksa untuk melepaskan ciuman yuto dan berkata

"etto apa apaan kau ini?"

"aku sudah lama menginginkanmu Yurichan, sejak SMA"

"selama itukah, tapi kita belum pernah pacarankan?"dengan polosnya yuri menjawab

"tapi apa boleh buat, aku sangat mencintaimu" yuto kembali menciumi bibir Yuri kali ini agak sedikit kasar

"hen...ti....kan... yu...ti" ucap yuri yang tersengal karna serangan yuto yang berlebih.

Yuti mengkabedoninnya disofa tersebut dengan pergelangan tangan yuri di genggamnya agar yuto tak mendapat serangan dari yuri. Yutopun masih berlanjut dengan ciumannya itu, yuto yang semakin lama semakin mengila leher yuri juga penuh dengan gigitan kecil yuto.

"sudah ku bilangkan, aku tidak akan berhenti" ucap yuti

"tapi lihat leher ku penuh cupangan" kata yuri sambil menahan air mata

"tinggal ditutup plesterkan sudah beres"

"iya tapi kalau ayah sampai tahu gimana?"

"sudahlah maafkan aku" yutto mencoba memeluk tubuh kecil yuri dengan wajah dibanjiri airmata

"lepaskan aku" yuri mendorong dada yutti

"tolong sekali ini saja dengarkan aku yurichan, aku mencintaimu"

"tapi......"

"tadaima" tak lama terdengar suara daiki dari luar. Yuto langsung pergi meninggalkan mereka berdua sendirian

"eh yuto bagaimana dengan tugas kita??" teriak daiki

"terserah!!! Aku mau cari udara segar sebentar"

"cepat kembali" teriak daiki. Daiki mendengar suara tangisan di balik pintu lemari kamarnya segeralah ia bergegas menuju kamar dan medapati yuri sedang menangis.

"eh kau kenapa yurichan?? Kenapa kamu menangis"

"neechan hiks... hikss... tolong aku" yuri menceritakan kejadian tadi

"APA??????" daiki kaget karna pria yang daiki suka ternyata lebih memilih kembarannya

"aku dengan yuri apa bedanya , toh kita kembar identik, kenapa dia lebih memilih yuri? Aku tidak paham kondisi ini" batin daiki.

"tunggu disini dan jangan berbuat apa apa" kata daiki. Daiki segera menyusul Yutto yang sendang mencari udara segar kebetulan di dekat rumah mereka ada sebuah taman bermain kecil. Daiki yang terus berlari mengejar Yuto berharap ia tidak pergi jauh dari taman tersebut, setelah sampai di taman dengan nafas yang masih "ngos-ngosan" dan sambil berteriak

"YUTO..... KAU JAHAT!!!!"

"apa salah ku? Tunggu kita bisa bicarakan baik baikkan?"

"jangan ucapkan kata manis mu itu, semua itu bohongkan yang dikatakan yurichan"

"memangnya yurichan bilang apa?"

"kau menciumnya dan ....." tiba tiba yuto mendekat dan dagu daiki di tarik oleh yuto hingga bibir mereka hampir bersentuhan

"jika iya memang kenapa? Kau cemburu?"

Daiki menahan air matanya yang sudah sampai diujung mata seakan tak terbendung lagi olehnya perlahan airmata pun jatuh membasahi pipi daiki, pipi daiki juga berubah warna menjadi memerah menahan amarah dan daiki melepaskan tangan yuto dari dagunya

"tapi kenapa kau lakukan itu?"

"karna aku hanya menganggap kau hanya teman" ucap yuto

"Aku ... sangat menyukaimu" teriak daiki dengan kesal dan membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri

"maaf jika selama ini aku kasih perhatian lebih ke kamu membuat mu sampai salah paham seperti ini, demo..... gomen nee daichan aku lebih memilih yurichan"

"tapi apa bedanya aku de......." seketika bibir daiki dicium yuto

"daichan gomen nee"

"yu...ttii..."daiki hanya terdiam tak bisa berkata apa-apa karna perkataan yuto hanya membuat sakit daiki.

Sesampai di rumah daiki langsung menuju kamar mandi dan bercermin, ia tak menyangka yuto akan berbuat seperti itu betapa sakit hatinya daiki ketika orang yang dia sukai ternyata malah membuang dirinya. Daiki memandangi diri lewat cermin sambil memegang bibirnya seketika ingat kejadian tadi.

"apa-apaan tadi? Mestinya aku bisa lebih marah dari biasanya bukannya malah lemah didepannya seperti ini" batin daiki sambil mengenggam tanggannya dengan gaya tinju.

Tak lama setelah itu daiki mencuci mukanya dan berusaha menutupinya seolah olah tak terjadi apa-apa, dia menuju ke kamar tidur yang memang dari dulu sekamar dengan yuri. Daiki hanya bisa memandangi wajah tidur kembarannya itu, dengan senyum kelihatannya daiki sudah merelakan orang yang dia sukai untuk yuri kembarannya yang selalu dia sayang. Tiba-tiba daiki mendapat telfon dari Takaki.

"eh takaki? Ada apa malam-malm gini" daiki pun menjawab telfonnya

"moshi moshi"

"moshi moshi anoo daichan? Apa bisa besok kita bicara sebentar?"

"ada apa yuyyan katakan saja"

"ahh tidak besok saja ya sekarang sudah malam, besok diatap selesai pelajaran aku menunggu disana, jya ne"

"jya" daikipun segera tidur

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Esok paginya dikelas yuri terlihat yuto tak sama sekali mengajak bicara pasalnya mengingat kejadian tadi malam. Yuyan yang baru saja datang langsung menempati kursi paling belakang sendiri sambil memandangi daiki dengan posisi tempat duduk di bagian tengah sebangku dengan yuri. Jam pelajaran telah usai daiki menepati janjinya yang dikatakan yuyan

"ada apa kau mengajakku kesini?"tanya daiki

"anooo ....ettoo.. gimana yaa" yuyan bingung

"ada apa sih, katakan"

"aku.... menyukaimu" sambil menggenggam tangan daiki dan tersipu malu

"ehh anooo... ettooooo"daiki kebingungan

"eehh kau tak harus menjawabnya sekarang"

"anoo bukan itu masalahnya"

"lalu masalahnya apa daichan?"

"tapi maaf saat ini aku blm bisa menjawabnya" daiki pergi meninggalkan yuyan sendirian diatap gedung

"eehhh, yaah kok pergi sih"

~~bersambung~~