Tiba saatnya perpisaahan, Didi dan Qimons saling berpelukan.
"Mons, elu baik-baik di sini ya, hik ... hik ... kalau ada apa-apa kabari gue, telepon gue," tukas Didi seraya menangis dalam pelukan Qimons.
"Tapi, di sini sinyalnya susah, Kak," ujar Qimons.
"Ya elu numpang ke rumah, Kakek Sugiono dong, di sini, 'kan ada WIFI" usul Didi.
"Oh, iya deh, Kak,"
Setelah itu kini giliran, Rudolf yang berpelukan dengan Qimons.
"Gue sama, Didi, mau pulang dulu ya, Mons, elu baik-baik di sini," ujar Rudolf.
"Iya, Kak. Kalau di rumah walau pun gak ada Qimons, jangan telat makan ya, Kak, sama jangan telat minum juga, hik ...." Qimons tampak bersedih dan berat harus berpisah dengan kedua kakaknya.
"Dan kalau keramas, Kak Rudolf, jangan lupa juga pake sampo ya, karna rambut Kaka udah mulai panjang dan kriting, takut kutuan kayak yang sudah-sudah," tukas Qimons dengan air mata yang berderai.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com