"Aku mencintaimu, Briel. Terima kasih telah berjuang demi anak-anak kita, demi aku. Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu, Briel. Istriku, Sayangku, cintaku, Mami anakku, hidupku, terima kasih, Sayang," ucap Erland. Kemudian sebuah kecupan penuh cinta Erland daratkan di dahi Briel dengan waktu yang cukup lama.
"Ehem!"
Perhatian Briel dan Erland teralihkan ketika terdengar suara deheman Bram. Sontak keduanya melihat ke arah Bram, dan tak hanya Bram, melainkan Clara dan mama Erland juga berdiri bersama Bram.
"Erland, mengenai racun dalam tubuh Briel--"
"Pi!" Erland sedikit memekik lantaran panik karena tiba-tiba saja papi mertuanya mengatakan hal itu di depan Briel.
Briel lantas memegang tangan Erland.
"Aku sudah tahu, dan aku sudah memutuskan untuk menunggu riset yang papi lakukan. Aku akan berusaha untuk sehat, karena aku seharusnya memang sehat 'kan?" ucap Briel seraya tersenyum.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com