webnovel

sebuah jawaban antara kesedihan dan kebahagiaan

Mawar terkejut dia tidak menyangka diego akan mengungkapkan perasaannya padanya.

Aku..Apakah aku sedang bermimpi? Ini tidak mungkin bukan?

Mawar mencubit pipinya, dia masih merasa ini seperti mimpi.

Mawar melihat diego yang menatapnya dengan penuh perasaan, tatapan matanya begitu dalam sampai terasa ke hati mawar.

Dia ingin menjawab pertanyaan diego, mawar sangat senang namun tiba tiba dia di ingatkan oleh statusnya.

Mawar memalingkan wajahnya, dia tidak sanggup jika harus menatap diego dengan perasaannya, karena sesungguhnya di lubuk hati mawar dia sangat menyayangi diego.

Tapi jika mawar hanya diam, sebuah perasaan ini tidak akan berakhir.

"Aku... Aku tidak tahu! Aku merasa kita seperti air dan api walau kita berusaha untuk bersama kita tidak akan bisa! Kamu tahu bukan kenapa? Aku takut semua orang tidak akan menyetujui hubungan kita!Kamu tahu status ku yang sangat berbeda jauh denganmu, maka dari itu kita tidak akan pernah bisa bersama! Dan saat aku sudah sangat takut kehilanganmu kamu akan pergi meninggalkan ku! Aku tidak ingin itu terjadi!" Jawab mawar tegas dan kadang lirih, dia ingin menjawab jujur tentang apa yang dia rasakan.

Tapi rasanya itu tidak mungkin untuknya bisa bersama dengan diego.

"Aku tidak peduli! Dengan apa yang di katakan orang orang tentang hubungan kita! Lagi pula tidak ada yang akan mempermasalahkan hubungan kita! Aku tidak bisa jika harus kehilanganmu... Aku tidak ingin.... Jangan merasa kamu sangat rendah di bandingku! Kamu adalah wanita yang paling sempurna." Diego mengenggam erat kedua tangan mawar.

Dia tidak ingin melepaskan mawar, apalagi membiarkannya pergi dari kehidupannya.

Aku tidak tahu... Tapi aku tidak bisa terus membohongi perasaan ku sendiri, bahwa aku benar benar sangat mencintaimu. Aku juga tidak sanggup jika suatu hari nanti aku melihat mu bahagia bersama wanita lain.

Mawar menangis dia sebenarnya ingin berkata jujur tentang perasaannya namun dia harus menerima beberapa konsekuensi jika dia menerima diego.

"Dengarkan apa perkataan hatimu, Pahami isi hatimu... Katakan jujur padaku... Apa yang kamu rasakan." Diego mengusap air mata yang jatuh dari mata mawar, dia tahu mawar sangat sulit untuk menentukan pilihan.

"Aku...Aaa...Aku hatiku berkata aku mencintaimu!" Teriak mawar air matanya tumpah, dia tidak ingin menyembunyikan apapun lagi dari perasaannya.

Diego memeluk mawar erat, dia berusaha menenangkan mawar yang terus menangis.

"Aku tahu... Kamu akan berkata jujur, aku berjanji akan selalu menjagamu apapun yang terjadi, aku akan membagi seluruh masalahmu kepada ku, dan aku akan selalu membuatmu bahagia mawar."

"Dan berjanjilah padaku kamu tidak akan meninggalkan ku!" Ucap mawar ter bata bata.

"Percayalah meninggalkan mu adalah jalan terakhir ku untuk membuatmu bahagia jika suatu hari nanti aku akan tiada." Diego menatap wajah mawar, yang sedang menangis.

"Jangan menangis lagi.... Aku akan selalu melindungi mu." Tambah diego lagi, mawar hanya mengangguk dia tidak tahu apa yang sedang ia rasakan saat ini.

Perasaanya campur aduk antara senang dan sedih...

Apakah aku bisa menahan segala cobaan saat aku bersama dengan diego.

Tanya mawar di dalam hatinya, ada sedikit keraguan yang mengganjal.

"Sudah jangan menangis tersenyumlah...Kamu jelek jika terus cemberut." Diego memegang pipi mawar, memberikannya sebuah senyum semangat agar mawar tidak lagi cemberut.

Lalu diego mengajak mawar masuk kedalam rumah, angin di luar semakin dingin.

"Aku ingin pulang...." Mawar menatap diego yang sedang memeluk nya dari samping.

"Apa kamu tidak ingin main terlebih dahulu?" Diego mengusap rambut mawar dan merapihkannya.

"Aku takut.. ibuku khawatir." Jawab mawar, dia teringat ibunya dia berjanji tidak akan pulang malam malam.

"Oke... Aku akan mengantarmu pulang." Diego bersama mawar berangkat naik mobil mengatarkan mawar pulang kerumahnya.

Di dalam mobil, mawar hanya terdiam dia memikirkan banyak hal kedepannya tentang hubungannya bersama diego.

"Jangan di pikirkan... Kita jalankan dulu hubungan kita, aku sudah berjani bukan padamu untuk selalu menjagamu." Diego mengelus elus rambut mawar, agar dia tidal terlalu mengkhawatirkan segala masalah.

Sesampainya di depan rumah mawar, mawar turun dari mobil dia berhenti di pinggir jalan untuk mengucapkan terimakasih pada diego.

"Terimakasih sudah mengantarku.. Kamu tidak mau mapir dulu?" Tanya mawar menatap diego yang berada di dalam mobil.

"Tidak usah... Kamu istirahat yang cukup...Besok aku akan menjemputmu."

"Tidak perlu... Itu tidak perlu... Aku masih bisa naik bis dari sini untuk pergi ke kantor." Jawab mawar tegas.

"Tidak apa apa... Sebagai seorang pacar itu tugas ku.. Selamat tidur mawar." Kata diego, dia pergi dari rumah mawar meninggalkan mawar di depan rumahnya.

Mawar masuk kedalam rumahnya, suasana terasa sangat sepi ibunya mungkin sudah tidur.

Mawar tidak melakukan apa apa lagi, dia masuk ke kamarnya, mengganti bajunya lalu beristirahat dengan membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Lalu teringat di pikirkan mawar tentang sahabatnya, dia berjanji akan memberi kabar pada erika jika sudah sampai rumah.

Mawar mengambil ponselnya lalu mengetik pesan untuk erika.

---------------------------------------

Erika aku sudah sampai rumah, dan aku ingin beristirahat jangan ganggu aku... Dan kamu jangan khawatir aku baik baik saja!

---------------------------------------

Pesan mawar pada erika, lalu mawar tertidur.

...

Ke esokan paginya, mawar sedang bersiap siap untuk berangkat bekerja kini dia sedang sarapan bersama ibunya dan juga vani.

"Kakak, kaka sekarang jarang pulang awal... Kakak kemana saja sih.. aku merasa kakak sekarang sangat sibuk." Celoteh adik kecil mawar dia memainkan roti yang tersaji di depannya.

"Kakak banyak urusan sayang... Maaf yah kakak jarang menemani mu bermain.. Kakak janji deh... Kaka akan menemani mu jika ada waktu." Mawar mengambil roti milik vani dan menyuapkannya ke mulut kecil vani.

Ibu mawar melihat mawar yang begitu sayang pada adiknya, ibu mawar berfikir mawar akan sulit meninggalkan vani jika suatu saat nanti mawar akan menikah.

Saat sedang sarapan suara klakson mobil berbunyi di depan rumah mawar, dengan segera mawar mengambil tasnya dan berpamitan pada ibunya dan juga vani.

"Ibu, vani aku berangkat beekerja... " Mawar mencium kening vani dan meninggalkan rumahnya sambil berlari kecil.

Ada yang menjemput mawar? Sepertinya itu adalah diego. Aku akan sangat senang jika mawar bisa mencari seorang kekasih.

Batin ibu mawar, rasanya dia sangat senang jika memang benar mawar mempunyai hubungan dengan diego apalagi diego adalah orang yang sangat baik.

Di depan rumah mawar, mawar melihat diego sedang menunggunya di pinggir mobilnya.

Diego tersenyum ketika melihat mawar yang sangat cantik menggunakan kemeja berwarna putih dengan jas berwarna pink juga rok mini yang berwarna pink, itu membuat mawar terlihat sangat manis.

Mawar berjalan mendekati diego,dia tersenyum dengan senyum yang semanis manisnya.

"Selamat pagi sayangku..." Sapa diego, panggilan sayang ia sematkan dalam sapaanya.

Pipi mawar memerah dia merasa malu dengan panggilan sayang yang di berikan oleh diego padanya.

Manisnya sebuah cinta sedang sangat di rasakan oleh pasangan kekasih ini, sesungguhnya cobaan yang sebenarnya belum menimpa mereka. Sebuah hubungan tanpa cobaan akan berjalan lurus seperti itu saja tidak ada kenaikan kekuatan perasaan cinta dan rasa kehilangan, justru lama kelamaan perasaan sayang akan hilang begitu saja. Dan hanya meninggalkan sebuah luka yang mendalam

Selamat malam kakak2 semua. Akhirnya selesai juga.

Akhirnya mawar menerima diego, aduh baper BANGET....Authornya jomblo sihh makanya sedikit cemburu pengen juga ada yg perhatiin kayak mawar. eakk malah curhat heheheh

Aku tunggu yah kakak komentar kritik saran dan juga ulasan dari kakak semua. Dan jangan lupa untuk vote bintang dan power stonenya agar aku tambah semangat meneruskan novelnya

HAPPY READING

aura08zahwacreators' thoughts