webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

IV-54. Ratu Menjalankan Tugasnya

Mendapati reaksi nonanya, Susi berujar, "Tentu saja Vian, siapa lagi?," selepas bicara, mulut ajudan itu terbuka lebar dan pisaunya terjatuh. Dia baru sadar bahwa yang dia lakukan adalah kebodohan fatal.

"Apa yang kau lakukan?" Aruna menundukkan tubuhnya hati-hati guna mengambil pisau yang dijatuhkan Susi. Terlepas dari rasa syok atas mulutnya yang kelepasan bicara, ajudan senior tersebut lekas menyambut apa yang dijalankan nonanya.

"Mari segera kita selesaikan ini," pinta perempuan yang nampak menyisingkan bajunya dan lekas mengambil bahan makanan lain di dalam kulkas, "Aku ingin kita masak lebih banyak," Susi sekedar mengangguk dengan bibir terbungkam. Harap-harap cemas nonanya tak menyodorkan kalimat tanya yang lain, terkait keberaniannya mengungkapkan sesuatu yang tak seharusnya dia sebut.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com