webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1019 Chs

IV-33. Gaun Berwarna Gading

"Iya aku memang aneh," Dia memasang wajah memelas, "Sudah, jangan marah terus, kasihan sama baby. Bagaimana kalau nanti baby terpengaruh, jadi tidak sayang padaku?".

Bibir mungil perempuan tersebut terdiam pada akhirnya, dan perlahan memalingkan wajah, "Aku sangat mencintaimu, dan aku lelaki yang tak banyak berinteraksi dengan orang lain. Aku berharap kau mengerti," netra biru menatap hangat keberadaan istrinya. Menjulurkan tangannya, menyentuh pipi dengan sentuhan terlembut yang ia bisa.

"Lain kali, mari kita saling jujur, seandainya ada kejadian buruk yang terjadi pada kita lagi," perempuan hamil membaringkan tubuhnya. Menatap langit-langit kamar. Hal yang sama juga dilakukan sang lelaki.

"Aku akan usahakan," ucapnya dengan nada rendah, "Kau lah yang lebih sering memendam," netra biru menerawang kosong. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com