webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1019 Chs

IV-257. Permintaan Mahendra

"siapa pun yang memiliki kemampuan melahirkan pewaris keluarga ini, Rio dan Nyonya Julia berharap keturunan Wiryo lenyap," 

Hendra mengangguk ringan, tanpa penuturan Mia lelaki ini tahu apa yang orang-orang itu mau. Musuh yang memiliki ikatan darah dengan keluarganya, menginginkan kemusnahan Djoyodiningrat. 

Pada langkah kaki keduanya yang perlahan mendekati tepian danau. Dua orang itu berhenti. Hendra membalik separuh tubuhnya menghadap pada Mia. 

"Boleh aku bertanya hal lain pada anda?" 

Mia mengangguk, "tentu, silakan," ucapnya, mata ibunda juan berbinar. Dia hampir tidak pernah diperlakukan sebaik ini oleh orang lain. 

Hidup dalam keadaan yang penuh tekanan sejalan dengan cara orang lain melihatnya dengan ekspresi rendah. Mia merasa detik ini luar biasa. Bagaimana tidak, pria yang berstatus Tuan muda keluarga adidaya ini berkomunikasi dengannya tanpa memberinya tatapan mencela. 

"Apakah kamu masih ingat, saat Aruna menangis?" 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com