webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

IV-191. Terhenyak Sesaat

Mahendra datang ke kamar, menemui istrinya. Memberi pelukan hangat dan sebuah kecupan di pelipis Aruna.

"Kenapa wajahmu cemberut sayang?"

"Kenapa suamiku menyerobot wawancaraku?"

"Jadi kamu cemberut karena ini? Apa yang harus aku lakukan supaya istriku berhenti menekuk bibirnya?" Dia yang bertanya mengusung gerakan halus. Perut besar istrinya selalu menggoda untuk di raba.

"Jangan mengangkat gaunku, itu terlalu vulgar!" Aruna marah dan menatapnya secara lugas.

"Bagaimana aku bisa menghentikan tanganku? Dia bergerak sendiri," pria ini hanya membuat alasan. Walaupun terkesan menjengkelkan akan tetapi tak ada peringatan yang mampu membautnya berhenti.

Dia mengecup perut tanpa pelapis kain, sebelum berdiri dan mengeluarkan sesuatu dari kantong bajunya.

"aku senang, akhirnya, usai sudah,"

"Apa ini?" tanya Aruna.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com