webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

III-76. Lepaskan Aku!

"Aruna.. ayo pulang," suara Dea memecahkan keheningan ruang Desain produk yang mulai sepi penghuni. Surya sudah berada di laur sana, punggungnya tertangkap jelas dibalik pintu yang berbahan kaca tembus pandang. 

"Hem.. iya.." Dea sudah melangkah lebih dari tiga langkah. Akan tetapi perempuan berhijab tersebut mengurungkan diri, dia kembali mendekati Aruna yang terlihat meletakkan kepalanya di atas meja kerja. 

"Kau sakit??" panik Dea setelah memegang dahi Aruna, "kamu hangat,"

"Ah' benarkah?" Dia yang dikhawatirkan malah berbalik bertanya. 

"Bagaimana sih kamu ini, apa kamu tidak merasakan tubuhmu?" 

"Ah' aku memang sering meriang akhir-akhir ini," Aruna mengurai penjelasan, _aku masih syok dengan kejadian tadi_ Aruna belum bisa mengabaikan rasa  terkejutnya ketika di lempar se-gebok file oleh Anna. 

"Aku minta kak Surya memanggil Hendra untukmu ya," 

"Em.. Terserah," 

***

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com