webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1019 Chs

III-253. Tanah Kelahiran

"Sudah aku bilang, ini Honeymoon ala Aruna," 

"Yang benar saja! Jangan bodoh dan gila?! Kau sedang hamil!" suaranya meledak-ledak. Sungguh, ini keputusan yang konyol menurut Mahendra. 

"Karena sedang hamil, aku tidak bisa naik pesawat," 

"Tanpa pesawat, bukan berarti kereta ekonomi!" Perdebatan mereka mulai meresahkan. 

"Itu sensasi yang akan aku tawarkan. Kau belum pernah bepergian dengan kendaraan umum seumur hidupmu.. -bukan??" dan si perempuan mungil tak mau kalah dengan ide gila yang ia ajukan. 

"Ya.. ya.. ya.. kau benar. Tapi kamu hamil Aruna?!" 

"Aku hanya hamil.. bukan pengidap penyakit kronis! Aku tidak mau mundur!" Aruna mulai menunjukkan sikap kerasnya. 

"No!" 

"Huh! Ini adalah perjalanan impianku.. aku sedang ngidam. Aku ngidam!" Sungguh, kasihan sekali baby di dalam perutnya yang selalu dijadikan tameng oleh Aruna. 

"Mana ada ngidam seperti itu??" Logika Mahendra menolak alasan tersebut. 

"Ada!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com