Rombongan suami istri tersebut baru saja turun dari mobil mereka. Sang pria sedang mempersiapkan diri supaya bisa berbicara dengan lancar kepada ayah mertuanya. Walaupun semalam mereka sudah saling bicara via telepon.
Mahendra merasa dia perlu memberi penjelasan secara tatap muka sebagai bentuk kesopanan terhadap Ayah mertuanya. Hendra sejujurnya kesulitan, bahkan lupa cara mengawali basa-basi kesopanan yang ingin dia tiru dari buku.
Sayang sekali, ketika Mahendra hendak mencari inspirasi dengan bertanya pada istrinya, berharap mendapatkan ide cemerlang. Ia malah melihat wajah Aruna yang konsisten di tekuk, raut muka tersebut belum juga luntur sejak setengah perjalanan, "Herry," Pria bermata biru terpaksa memanggil ajudan setianya. Dan sang ajudan-pun mendekat.
Mahendra dengan sengaja merundukkan tubuhnya, supaya bibirnya lebih dekat kepada telinga sang istri, "Tolong beritahu Alvin, dia sudah boleh bekerja menjaga istriku,".
Support your favorite authors and translators in webnovel.com