webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

III-159. Sekedar Simpati?

Pria yang detik ini berjalan mendekati pintu mobil, setelah berhasil membuat babak belur kumpulan warga kampung dengan jumlah tak sedikit. Dia membuka pintu tersebut, sebelum masuk untuk duduk lelaki berwajah serba tirus ini bertitah: "Minggir! Minggir kalian semua!" tentu saja jalan untuk mobilnya terbuka. Lalu melempar tubuhnya, selepas menatap Kiki dengan raut wajah kesal, "Kau.. benar-benar perempuan berbahaya," kalimat ini menyadur ungkapan Sasono, tampaknya Vian menemukan pemahamannya sendiri, terkait perempuan berbahaya dengan nama panggilan Kiki.

Kiki baru saja menapakkan kakinya di atas rerumputan halaman rumah. Lelaki dengan hidung lancip turut turun mengekor langkah kaki gadis berambut hitam lebat panjang. Kiki menoleh, mempertanyakan mengapa Vian keluar dari mobilnya. Mengapa Si bodoh ini tidak langsung pergi?.

"Aku ingin mencuci tanganku, mukaku," ungkap Vian merasa keberatan di usir terang-terangan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com