Embun pagi baru saja menguap, Gibran yang merasa lapar segera membuka kulkas lalu mengambil telur dan sayuran. Dia masak nasi goreng.
"Nasib si jomblo, masak sendiri makan sendiri," ujarnya.
Drettt!
Gibran mengambil ponselnya.
[Hai Mas Gibran, salam kenal, aku salah satu editor majalah, saya dapat nomer Mas di App K**. Saya tertarik dengan cerpennya Mas. Kirim satu cerpen dengan 3000 kata nanti Mas dapat uang 3 juta. Kalau berkenan hubungi Email ini. B***story@gmail.]
Gibran tersenyum sambil bergumam mengucap syukur. Dia segera mengambil piring lalu duduk dan menyalakan laptop lalu makan dengan lahab.
"Mulai lagi Gibran." Gibran menggosok telapak tangannya dan memulai, sejenak dia berpikir untuk cerpennya. Dia memulai.
[Patah Hati Lalu Menikah.
Saat itu gadis berambut indah sedang berjalan, dia melihat pria yang di idamkan berjalan bersama dengan wanita lain dan sangat mesra.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com