Malam ini diselimuti suara gemericik hujan, setelah solat isya' Ahsan mendatangi Ayah mertuanya yang baru selesai membaca Alquran.
Ahsan resah karna nona muda tidak keluar dari kamarnya, ia cemas sesekali memandang keatas, berharap gadis yang dinikahinya turun untuk mengisi perut.
"Apa dia tidak punya rasa lapar? Mungkin lapar tapi ditahan, aduh ... Aku yang tidak napsu makan," gumam Ahsan, matanya terus melihat ke pintu kamar Salwa yang tertutup rapat.
'Apa nona Salwa tidak kelaparan? Kok tidak keluar sama sekali,' hatinya terus bertanya-tanya tentang keadaan istrinya, seperti layaknya para suami yang sering bertanya, sudah makan belum. Pertanyaan kecil namun menunjukan perhatian lebih.
Tuan Fahri melihat pemuda didepannya seperti cacing kepanasan.
"Tenang dia pasti makan kok, dia menyimpan banyak makanan roti dan buah dilacinya," ungkap tuan Fahri melegakan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com