webnovel

Siapa yang Berani Menyentuh Wanitaku!

Editor: Wave Literature

Dengan Sikapnya yang menyebalkan itu, tentu dilihat dengan tatapan tajam oleh orang-orang di sekitar Cai Ya. Gu Qiaoxue yang berada di samping Cai Ya, menghentakkan kakinya, "Ma, lihatlah sikapnya itu. Sudah melakukan kesalahan, masih saja bersikap angkuh."

Cai Ya bangun dari tempat duduknya, kemudian mengambil secarik kertas yang berisi laporan dan menghampiri Huo Weiwu. Pandangan tajam wanita itu seakan mengunci Huo Weiwu, "Hari ini kau menampar Qiaoxue?". 

Sekilas Huo Weiwu menatap Gu Qiaoxue sambil menarik sudut bibirnya. Kemudian, pandangannya diarahkan tepat kepada Cai Ya. "Apakah menurut Bibi aku berani untuk melakukan itu?"

"Kulihat keberanianmu tidak kecil. Qiaoxue sudah bilang padaku bahwa kau berusaha agar Gu Gaoting mau menikahimu." Ucap Cai Ya dengan kasar.

"Gu Gaoting adalah seorang penguasa yang kuat. Sekali saja menapakkan kaki, Ningchun pun bisa bergetar. Menurut Bibi, atas dasar apa aku sampai berusaha membuat dia bersedia menikahiku?"

"Aku tidak tahu apa yang kamu lakukan dengan sifat kotormu itu. Aku beri tahu ya, aku tidak akan setuju dengan pernikahan kalian. Jangan bermimpi untuk menjadi pusat perhatian!" Ujar Cai Ya dengan kasar. 

Cai Ya melemparkan kertas laporan yang berisi foto perlakuan Huo Weiwu yang ada di tangannya ke muka Huo Weiwu, kemudian bertanya "Qiaoxue keguguran karenamu. Apa yang akan kau lakukan?"

Huo Weiwu menaikkan alisnya, "Saat aku pergi, dia masih baik-baik saja."

"Apakah anakku dan menantuku berbuat salah padamu? Kau pikir kau siapa? Apakah kami harus terus memikirkanmu?" Cai Ya berteriak marah dengan melebarkan matanya.

Huo Weiwu melirik sekilas Wei Yankang. Pandangannya mendingin beberapa detik, lalu bertanya dengan suara dingin pula, "Apa benar Gu Qiaoxue keguguran gara-gara aku?"

Gu Qiaoxue mencengkram lengan Wei Yankang lalu menariknya.

Wei Yankang berkedip, alisnya mengerut. Ia meyakinkan "Weiwu, sejak awal Qiaoxue punya tanda-tanda keguguran. Seharusnya kau jangan mendorongnya ke lantai."

"Mendorongnya ke lantai?" Huo Weiwu mengangkat sudut bibirnya, rasa sakit yang tidak disangka mengalir begitu saja dari matanya.

Tetapi, mereka tidak pantas untuk melihat rasa sakitnya.

Huo Weiwu memandang ke arah Cai Ya. Ia tertawa malas dan bertanya "Jika kalian ingin menambah dosa, silakan! Kalian ingin aku melakukan apa?"

"Kami tidak kehabisan uang. Nyawa dibalas nyawa. Kau mengaku saja, itu sudah cukup. Lao Zhang, tolong minta direktur Zhang untuk memanggil polisi ke rumah ini, lalu panggilkan juga pengacara terbaik. Seumur hidup aku tidak ingin melihatnya keluar dari penjara." Perintah Cai Ya dengan kasar.

"Kekasihku, kulihat, siapa yang berani memasukkannya ke penjara tanpa persetujuanku? Belum sempat semua orang yang diminta Cai Ya untuk datang itu muncul, terdengarlah suara dingin itu dari mulut Gu Gaoting.

Sekelompok bodyguard masuk lalu berdiri membentuk dua barisan. Gu Gaoting pun masuk diantara pengawal itu. Dia terlihat elegan dan tenang. Ia pun melihat Cai Ya dengan ekspresi yang tak bisa memberi rasa iba.

Sebaliknya, Cai Ya yang melihat Gu Gaoting. Ia merasa baru saja keangkuhannya dibanding-bandingkan oleh anaknya sendiri. "Anak ini, bagaimana bisa kau tidak membela ibumu sendiri. Sekarang adik kesayanganmu sedang keguguran!!!"

"Kak, Huo Weiwu sengaja melakukannya. Dia bilang dia ingin aku keguguran." Gu Qiaoxue berlarian kecil menghampiri Gu Gaoting dengan manja.

"Bagaimana dia mendorongmu?" Tanya Gu Gaoting tanpa menghilangkan kesan dinginnya.

"Dengan kedua tangannya." Jelas Gu Qiaoxue sambil menggerakkan tangannya.

"Jam berapa kau didorong?"

"Kira-kira jam 10." Jawab Gu Qiaoxue dengan lantang.

"Dimana kau didorong?"

Agar membuat kakaknya percaya, Gu Qiaoxue menjelaskan semua kronologi yang dibuat olehnya dengan semeyakinkan mungkin, "Di rumah sakit ginekologi lantai 3. Dia benar-benar memukulku, semua orang pun melihatnya."

Gu Gaoting melihat ke arah anak buahnya "Ajudan Guo, kau mendengarnya dengan jelas? Tolong bawakan rekaman CCTV padaku. Selain itu, harus ada perawat yang menjadi saksi. Siapa yang berani berbohong, ia akan hilang dari profesinya untuk selamanya."

Wajah Gu Qiaoxue pun seketika memucat.