42 SIUMAN

Zacky telah mendiskusikannya dengan Papa dan Mama Wika,dan mereka setuju.Asal itu bagus untuk perkembangan kesehatan Wika mereka ingin segera melakukannya.

Pagi pukul 8,shifu Azazan tiba di RS.mereka menyambut kedatangannya dengan hangat dan penuh pengharapan.Shifu Azazan ingin segera melihat kondisi Wika.Mereka mengantarkan Shifu masuk kedalam ruangan dimana Wika dirawat.Tanpa membuang waktu shifu Azazan segera melihat dan memeriksa kondisi Wika.

"Saya akan segera melakukan terapi,tidak akan lama."Shifu berkata setelah melihat kondisi Wuka.Dia sudah mengerti di bagian-bagian mana yang harus di terapinya.

Shifu Zazan memulai pekerjaannya.Langkah pertama yang dia ambil adalah mengoles titik nadi leher Wika dengan krim nano yang dipakainya untuk mengobati penyakit Zacky.Kemudian selanjutnya di nadi pergelangan tangan Wika.Shifu Azazan sangat cekatan dan terampil.15 menit adalah waktu yang cukup untuk shifu.

"Kita tunggu dalam 30 menit,perubahan apa yang akan terjadi."Shifu melihat ke arah jam tangannya.

Suasana didalam ruangan sangat tegang,tidak ada yang membuka suara.Pinkan menggenggam tangan Aldi dengan erat,sedangkan mama memeluk tubuh papa dengan penuh harapan.Zacky yang berdiri selalu menatap Wika,dia tidak ingin melewatkan apa pun setelah Wika selesai diterapi.

Dimenit ke 21,tiba-tiba Wika terbatuk pelan,tangannya mencengkram kasur,mulutnya sedikit terbuka.Mereka yang melihat itu semakin merasakan ketegangan.

Wika membuka matanya,tapi belum bisa berkata-kata.Wika mengedip-ngedipkan matanya.Namun mulutnya belum bisa mengeluarka suara.Dia mencoba untuk menolehkan kepalanya kesamping kanan dan kiri.Tangannya mulai bergerak mencoba meraba-raba.Zacky datang menghampirinya dan menggenggam tangannya.Wika menolehkan wajahnya ke arah Zacky.Air matanya mengalir dengan mulut yang terbuka.Zacky menundukkan kepalanya lalu mengecup kening Wika dengan lembut.

"Aku masih disini,kamu sudah bangun sayang!"Zacky berbisik lembut di telinga Wika.

Wika masih menangis dan berkali-kali mengedipkan matanya.

Papa,mama dan Pinkan menghampiri Wika ke sisi yang berlainan dengan Zacky.Pinkan menggenggam tangan Wika yang lain.Wika menoleh ke arah Pinkan.

"Pinkan....."Sulit sekali Wika mengeluarkan suaranya.

"Aku disini..."Pi kan menangis sambil memciumi tangan Wika.

"Papa,mama di manan?"Suara Wika masih terbata-bata.

Mendengar itu tangis mama dan papa pecah.Wika tidak bisa melihat mereka,walau mereka sudah ada didekatnya.

Zacky memyadari itu,dia melihat ke arah shifu Azazan.

"Panggil dokter untuk memeriksanya."Shifu memerintahkan Zacky.

"Biar aku!"Aldi keluar ruangan dan langsung menuju keruang dokter.

Papa yang sudah tau hal ini sebelumnya dari dokter,tidak menyangka akan merasa sakit seperti ini.Dia tak bisa membayangkan apa yang sudah diperbuat Andre kepada Wika sehingga Wika bisa jadi seperti ini.

Mama mencium pipi Wika berkali-kali,berusaha tegar agar Wika tidak larut dalam kesedihan.

"Semuanya gelap,Zacky.....aku buta."Air mata Wika terus mengalir namun dia tidak meratap.

"Aku tetap disini bersamamu."Zacky kembali berbisik lembut ditelinga Wika.Tangannya tetap menggenggam tangan Wika.

Dokter datang bersama perawat dan Aldi.

"Mohon tunggu di luar selama dokter melakukan tugasnya"Perawat mengarahkan mereka untuk menunggu di luar.

"Biarkan dokter memeriksa ke adaanmu,aku akan kembali setelah dokter selesai okey."Zacky mencoba meyakinkan Wika.

"Iya..."Wika menjawab singkat.

"Mama."Tangan Wika mencoba meraih sesuatu.

"Iya sayang,mama disini,mama tidak akan pergi.Biar dokter memeriksa keadaan kamu dulu ya."Mama memegang tangan Wika dan memberi ciuman lembut padanya.

Wika menganggukan kepalanya.Pandangannya mosong walauoun dia sering kali mengedip-ngediokan matanya.

Mereka keluar ruangan,dan menunggu di depan ruangan tersebut.

Shifu azazan menarik tangan Zacky dan mengatakan bahwa dia ingin berbicara dengan orang tua Wika.

Zacky menghampiri Papa dan mama Wika,kemudian mereka bertiga datang oada shifu Azazan.

"Apapun hasil dari pemeriksaan dokter tentang kondisi anak bapak dan ibu,saya sarankan agar bapak dan ibu tetap menterapinya.Saya sudah menangani beberapa kasus yang lebih sulit dari ini.Memang agak memakan sedikit waktu,namun ini adalah pengobatan dengan herbal alami,jadi tidak akan menimbulkan efek yang lain."Shifu Azazan memberikan penjelasan.

"Om...tante,percaya sama Zacky,shifu akan memberikan yang terbaik untuk Wika."Zacky meyakinkan Papa dan mama Wika.

"Lakukan apa pun yang penting Wika bisa sembuh seperti semula"Mama menggenggam tangan Zacky dengan penuh harapan.

"Kami percayakan semua pada Shifu"Papa yakin setelah melihat Wika sadar dari komahnya.

Dokter keluar dari ruangan,dan mengajak papa untuk berbicara.

"Perkembangan yang sangat bagus,padahal sel syaraf di otaknya banyak yang rusak akibat pukulan-pukulan yang cukup keras dan berlangsung lama."Dokter menjelaskan dengan lega.

"Namun bapak harus bersabar,karena pasien mengalami kebutaan,dan itu sulit untu disembuhkan,bahkan sepertinya tidak akan sembuh."Doktet menambahkan lagi penjelasannya.

Papa menarik nafas panjang,dan menganggukan kepalanya kemudian menjabat tangan dokter dan mengucapkan terima kasih padanya.

Papa masuk keruangan dimana Wika dirawat,dan tersenyum pada semua yang sedang berada disana.Shifu Azazan sedang mengobrol dengan Zacky dan mama,tentang terapi selanjutnya yang akan dilaksanakan.

"Bagaimama kabar kamu sayang!"Papa memcium kening Wika.

Wika tersenyum kemudian berkata."Wika senang pa,semua berkumpul disini,tapi...kenapa mata Wika buta?"

Tampaknya Wika tidak ingat kejadian buruk yang sudah menimpahnya kemarin.

"Shifu Azazan akan menterapih kamu,jangan khawatir ya.kita harus banyak berdoa."Pinkan menggenggam tangan Wika.

Wika tersenyum matanya masih menatap kosong,hatinya cukup lega karena orang-orang yang menyayanginya ada bersamanya.

Wika ingin menanyakan perihal kandungan Pinkan namun dia mengurungkannya.

"Dimana Zacky?Wika mengubah topik pembicaraannya.

Zacky datang menghampirinya,dan menyapanya.

"Aku disini."Zacky memegang tangan Wika yang lain.

"Bagaimana keadaanmu?"Wka penasaran dengan kondisi Zacky.

"Jangan khawatir,aku masih tampan walau kepalaku botak sekarang."Zacky mencoba menggoda Wika,menghilangkan kekhawatirannya dan membuat sedikit tawa di bibirnya yang mungil.

"Aku ingin menyentuhnya."Tangan Wuka mencoba meraba-raba.

Zacky membantu tangan Wika untuk meraba kepalanya yang plontos itu.

"kok geli."reaksi Wika membuat orang-orang yang berada dalam satu ruangan itu spintan tersenyum dan tertawa.

"Kamu gak akan mau aku botak terus kan?"Zacky semakin menekan tangan Wika di kepalanya.

"Zacky hentikan,itu sangat geli."Wika berusaha menarik tangannya.

Sepertinya Wika pulih dengan waktu yang sangat cepat.

"Sebentar aku akan mengantar Shifu Azazan dulu."Zacky mengantarkan shifu untuk keliar dari ruangan.

avataravatar
Next chapter