20 KEMBALI KE RUMAH

Zacky dan Wika masih didalam mobil ketika sudah sampai didepan rumah Pinkan,rumah Wika juga tentunya.

"Kamu sudah siap?"Zacky menatap mata Wika sambil memegang tangan Wika,mencoba menguatkannha.

Wika hanya mengangguk dan tersenyum pada Zacky.

Sementata itu,didalam rumah tepatnya di ruang tamu,Papa,Mama dan Pinkan sudah menunggu kedatangan Wika dan Zacky,walaupun Zacky sudah memberitahukan kepada mereka bahwa Wika sudah tidak marah lagi dan mau mendengarkan alasan mengapa dia harus tinggal bersama keluarga pak Sutrisno sejak bayi,tetap saja mereka bertiga nampak gelisah.

Ketika Wika dan Zacky tiba diruang tamu,Mama spontan berdiri dari tempat duduknya,dan menatap Wika pilu.Raut wajahnya memancarkan kerinduannya yang begitu dalam.Wika datang padanya dan memeluknya,seketika itu tangis Mama pecah memenuhi ruangan tamu,melihat hal itu Pinkan juga meneteskan air mata,dan memeluk mereka berdua.Papa dan Zacky menarik nafas lega,melihat adegan mereka bertiga.

Setelah Mama tenang dan sudah tidak menangis lagi mereka bertiga kemudian duduk di sofa yang sama,tetap saling memeluk dengan posisi Wika ditengah,diapit diantara Mama dan Pinkan.

"Wika siap mendengarkan alasan Papa dan Mama"Wika membuka cerita,kali ini matanya tertuju ke Papa.

Sebelum Papa menceritakan semuanya,Papa nampak memarik nafasnya dalam-dalam,seolah-olah ingin melepaskan semua beban yang dipikulnya selama ini.

Papa dan pak Sutrisno adalah dua orang bersahabat dari kecil,Papa sering mengunjunginya bersama Mama didesa tempat pak Sutrisno tinggal,begitu juga sebaliknya.

Suatu ketika Pak Sutrisno bersama istrinya mengunjungi Papa dan Mama kerumah ini,mereka tinggal beberapa hari,sampai peristiwa itu terjadi,pada saat itu Mama mengandung Wika dan Pinkan,usia kandungannya masih sekitar 15 minggu,kejadian naas itu terjadi ketika Mama membawa istri pak Sutrisno,ibu yang sedari kecil merawat Wika,untuk berbelanja ke pasar tradisional.Mama tak terbiasa berbelanja ke tempat seperti itu,namun karena istri pak Sutrisno yang meminta,Mama pun menurutinya.Mama memarkirkan mobilnya diseberang jalan raya ditempat pasar itu berada karena tempatnya yang begitu sempit.Ketika hendak menyeberang jalan tersebut Mama hampir tertabarak sebuah mobil yang melintas dijalan tersebut,melihat hal itu istri pak Sutrisno segera menarik tangan Mama,tubuh mereka berdua terjatuh dipinggir jalan dengan posisi mama menimpah tubuh istri pak Sutrisni,sepeleh nampaknya,namun kejadian itu berakibat fatal.Istri pak Sutrisno tidak tahu kalau saat itu dia juga sedang mengandung 6 minggu,terjadi pendarahan hebat pada istri pak Sutrisni,Mama segera melarikannya ke RS terdekat.Dokter mengatakan bahwa istri pak Sutrisno mengalami keguguran,rahimnya hancur dan harus diangkat.Mama merasa bersalah atas kejadian itu.Hingga saat kelahiran Wika dan Pinkan tiba,Papa dan Mama sudah membuat perundingan sebelumnya,akan memberikan salah satu diantara Wika dan Pinkan untuk dijadikan anak oleh Pak Sutrisno dan istrinya,karena kecelakaan yang menimpa istri pak Sutrisno menyebabkan rahimnya rusak dan harus diangkat,ini membuat istri pak Sutrisno tidak bisa mengandung lagi.Itu adalah keputusan yang sangat berat dan menyakitkan,namun Papa dan Mama sudah berhutang budi.

Pada saat itu Pinkan mengalami kelainan di jantungnya,namun itu tidak berakibat fatal tetapi harus memerlukan perawatan intensif di RS.Jadi Wika lah yang diserahkan pada keluarga pak Sutrisno untuk dijadikan anak mereka.Saat itu Mama lah orang yang paling merasakan sakit dihatinya ketika harus merelakan putri kandungnya dirawat oleh orang lain,namun Mama tau keluarga pak Sutrisno adalah orang baik,Mama yakin mereka akan merawat Wika dengan baik.

Sebenarnya beberapa tahun yang lalu setelah istri pak Sutrisno meninggal Papa dan Mama ingin mengambil Wika kembali namun pak Sutrisno memohon pada Mama dan Papa untuk tidak mengambil Wika darinya,cuma Wika yang dia punya saat itu.Mama dan Papa tidak tega melihatnya,kemudian mengurungkan niatnya.Itulah sebabnya Mama dan Papa baru mengambil Wika setelah pak Sutrisno meninggal beberapa bulan yang lalu.

Semuanya terdiam mendengarkan cerita Papa,Wika nampak menarik nafas panjang.Sebenarnya dia tidak lagi mempermasalahkan apa alasan Papa dan Mama meninggalkannya bersama Ayah dan ibu angkatnya di desa.Saat ini Wika merasa bersyukur karena masih mempunyai orang tua kandungnya yang sangat sayang dan perhatian padanya.

"Wika tidak ingin mempermasalahkan hal itu lagi,mulai detik ini Wika hanya ingin memulai hidup baru bersama Papa,Mama juga Punkan"Wika membuka percakapan setelah Papa selesai bercerita.

Mama dan Pinkan memeluk tubuh Wika kembali dengan isak dan tangisan,Mama merasa sangat bahagia,seperti menemukan putrinya kembali yang telah lama berpisah dengannya.

"Maafin Mama ,jangan marah lagi sama Mama!"Tangisan Mama masih terdengar saat memeluk Wika.

"Iya ma....Wika juga minta maaf sama Mama"Wika mencium pipi Mama.

Melihat ini Zacky menjadi lega,Wika sangat beruntung mempunyai orang tua yang sangat menyayanginya.Papa dan Mamanya adalah orang tua yang baik,berbeda dengan orang tua Zacky,Papa Zacky adalah orang yang dingin,sudah lama Zacky tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari Papanya.Zacky iri melihat kehangatan di keluaraga Wika dan Pinkan.Andai saja Zacky mempunyai keluarga yang harmonis seperti keluarga Wika dan Pinkan,tentunya dia takkan merasa kesepian seperti selama ini.

avataravatar
Next chapter