232 Persidangan (2)

Sisca menatap Alena yang duduk membeku. Dia menatap dengan pandangan wajah geram sangat geram. Alena wanita yang menghancurkan kesempatannya untuk menjadi seorang sosialita. Memiliki suami tampan dan kaya raya adalah impian terbesarnya. Mengalahkan Alena dalam segala hal adalah ambisi terhebatnya. Dia muak melihat wajah Alena yang polos. Ia ingin Alena mendekam dalam penjara. Bila perlu selamanya.

"Yang Mulia Bapak Hakim. Itulah bodohnya saya. Ketika Saya dan Andre sedang berlibur ke Amerika tanpa sengaja Saya hampir tertabrak oleh mobilnya Alena. Alena sedang mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Lalu Ia keluar dan menyapa ku. Lalu kami janjian.."

"Sebentar Yang Mulia, Saya ada pertanyaan untuk Saudari Sisca" Kata Pak Adit Pengacara Alena.

"Silahkan" Kata Hakim Ketua

"Darimana Sisca tahu kalau Alena sedang mabuk? "

"Saudari Sisca, silahkan Anda jelaskan darimana Anda tahu kalau Saudari Alena mabuk"

"Dia.. terlihat sempoyongan dan berbau alkohol"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter