webnovel

cinta sempurna wanita biasa

kisah yg sepertinya banyak terjadi dimasyarakat,ketika 2 anak manusia mengarungi bahtera rumah tangga diuji dengan keinginan sang pria yg ingin menjadikan wanita lain sebagai istri juga,karena alasan iba. apakah istrinya bersedia menerima kenyataan??? jangan lupa like dan vote ya ukhty

Utari_Cazali · Fantasy
Not enough ratings
25 Chs

menghilang

"Assalamualaikum"

kali ketiga Ikhsan mengucapkan salam,namun tak ada balasan dari dalam rumah

"bos,jam segini biasanya Dinda dikampus" kata Budi mencoba memberitahu Ikhsan

"hari ini Dinda tidak masuk,tidak ada jadwal kuliah,tadi aku sudah tanya sama lusi" jawab Ikhsan

"apa mungkin Dinda ke pasar,sebentar aku coba tanya ke tetangga sebelah" kemudian Budi mencoba bertanya pada tetangga sebelah rumah Dinda,yang kebetulan berada didepan rumahnya.

"sepertinya dirumah tidak ada orang,kata tetangga sebelah,biasa juga jam segini masih di pasar bos"terang Budi,mencoba memberi pengertian pada Ikhsan

"kalau gitu,kita langsung kepasar aja Bud"ajak Ikhsan

tak butuh waktu lama,mereka sudah sampai dipasar tempat orangtua Dinda berjualan.namun begitu sampai didepan kios,mereka nampak terkejut,mendapati kiosnya tertutup.

kemana Dinda,bahkan keluarganyapun menghilang semua,pikir Ikhsan.

mungkinkah orangtuanya sudah tau,tentang semua kebohongan ini,bagaimana aku harus menjelaskannya,kenapa sepertinya rumit sekali,gumam Ikhsan dalam hati

sementara pemilik kios depan yang ditanyai Budi pun tidak tahu,kenapa pak Bambang tidak berjualan,tidak seperti biasanya,bahkan ia pun terlihat khawatir,pasalnya orang tua Dinda tidak pernah menutup kiosnya kecuali hari raya,atau keperluan yang sangat mendesak.

Ikhsan benar benar bingung,ia tak tahu harus melakukan apa.

sementara Dinda dan keluarganya baru saja sampai di kediaman orangtua pak Bambang.raut bahagia terpancar dari wajah 4 orang itu,manakala melihat orang yang dituju membukakan pintu rumahnya.

setelah drama berpelukan yang agak melow,mereka berempat masuk kedalam rumah,seperti biasa Dinda langsung menuju kamar sang nenek untuk melepas kerinduannya pada masa kecilnya.

tak berselang lama saudara dan kerabat yang lain pun datang menghampiri pak Bambang dan Bu yanti,kemudian dirumah itupun terjadi kumpul keluarga yang sangat jarang terjadi.

sementara itu Dinda yang sudah meluapkan kangennya dikamar sang nenek,ikut membantu bibinya memasak didapur,mereka membuat menu kesukaan sang ayah,ikan asin sambel torek beserta sayur daun singkong.

setelah agak lama menunggu hidangan itupun sudah Dinda susun rapi di teras depan,dengan beralaskan tikar,keluarga ini nampak bahagia menyantap makanan yang masih hangat tersaji.diselingi canda,makan siang bersama kali ini begitu berkesan.Dinda benar benar menikmati kebersamaan ini,ia seolah olah lupa akan kejadian tak enak yang menimpanya kemarin.moment ini berhasil Dinda pakai untuk melepas kegundahan hatinya.

"kenapa juga aku harus bersedih,toh dia juga bukan siapa siapaku,tapi aku tak bisa membohongi hati ini kalau aku nyaman berada didekatnya,kalau aku senang dengan keneradaannya.Ya Allah,apa yang harus hambaMu ini lakukan??"gumam Dinda di senja itu,sambil terus menatap hamparan padi dibelakang rumah sang nenek.

sementara dikediaman Ikhsan,Budi terus mencoba mencari tahu sebab menghilangnya keluarga Dinda,ia juga nampak tak bisa berfikir jernih,hal itu karena kemarahan Ikhsan yang tidak bisa dikendalikan,ingin rasanya Budi menjitak kepala Ikhsan yang keras kepala,yang sudah berkali kali dinasihati untuk berterus terang pada Dinda,tapi dia tidak mau.giliran ada masalah seperti ini,dia juga yang harus ikut turun tangan.

tiba tiba Budi mendapat ide

"sebentar Bos,saya coba hubungi ayah Dinda"

sementara itu..

"iya halo,siapa ya??tampak seseorang menjawab panggilan Budi

"ini Budi pak,kebetulan tadi Budi nemenin Ikhsan kerumah buat nganterin oleh oleh,tapi rumah sepi pak"Budi mencoba basa basi

"iya,bapak hari ini nggak dirumah nak,bapak lagi nengokin neneknya anak anak"jawab pak Bambang

"oh,gitu ya pak,jadi kios juga tutup"Budi masih terus mencoba berkomunikasi dengan Pak Bambang,ia tak mau langsung bertanya ke pokok inti kemana perginya keluarga Dinda,sebab ia tak mau mereka curiga akan permasalahan yang menimpa anak mereka.

"iya nak,paling tidak lusa bapak baru pulang"ujar pak Bambang

"aduh kalau tau mau pergi bisa Budi anter pak,biar sekalian Budi jalan jalan gitu,kebetulan Budi sama Ikhsan juga besok ada kerjaan diluar sebentar,siapa tahu ada waktu,boleh mampir kan pak"lanjut Budi

"boleh nak,silahkan saja mampir,bapak di desa kemuning,kota eN,kalau nak Budi sama nak Ikhsan mau mampir,bapak malah seneng,nanti tak kenalin sama neneknya Dinda"lanjut pak Bambang

"terimakasih banyak tawarannya pak,besok kami pasti mampir kalo ada waktu,ya sudah budi tutu dulu telfonnya pak,Assalamualaikum"

budi mengakhiri panggilan telefon dengan pak Bambang,ia bingung,kenapa ide menghubungi pak Bambang tidak terfikir dari awal..

ah.kalau kepikiran dari awal ia tak harus pusing mendengar tetangga kios pak Bambang yang ditanyainya malah mengajaknya curhat.

"bos...."

~apa yang selanjutnya akan Ikhsan lakukan???

yuk kasih like,biar makin seru ya...

salam emak tiga anak...