"Apa kalian satu kelompok dengan orang yang menjual ku?" lanjut Xandria
"Tentu saja tidak!" bantah seorang perempuan dengan rambut pink yang dikepang dua.
Xandria menatap 4 orang itu, 3 orang pria dan 1 wanita. Sejenak mereka terdiam, Xandria tidak pernah mengajak orang asing untuk berbicara terlebih dahulu, ia juga tidak pandai berbicara atau mencari topik yang menyenangkan
"emm.... sebelumnya, terimakasih.." canggung Xandria
"siapa namamu?" tanya perempuan itu
"namaku-" Xandria berhenti sejenak, ia tidak boleh mengungkapkan indentitas nya didepan orang asing ini! Jadi ia menggunakan nama lain yang hanya ada dipikiran nya saja
"namaku Wendy"
"Baiklah, kalau begitu, namaku Emily, dan tiga orang ini adalah temanku, Yang satu pecicilan ini bernama Allen, Yang terlihat jenius ini bernama Ian, dan yang membelimu dari pelelangan adalah Van"
"..emm….alasan kalian membeliku..?"
Mereka semua menatap ke arah Van, Van menatap mereka kembali dengan tatapan datar
"Apa?" Kata itulah yang keluar dari mulut Van
"Ahaha, hmmm…. Kami juga tidak tahu." Emily tersenyum canggung
Krukkk…. (Perut Xandria/Wendy berbunyi)
Wendy memegang perutnya yang berbunyi, itu adalah hal yang memalukan bagi Wendy. Wendy menatap Emily dengan sedikit tawa yang canggung.
"Ehem… itu… aku lapar" pelan Wendy
"..!? OH, ya, pastinya kamu tidak diberi mereka makan, ayo kita turun" ajak Emily, Emily mengulurkan tangannya.
// POV Xandria //
Apa aku harus menerima uluran tangannya? Apa itu wajib ya? Kalau aku tidak menyambut tangan nya apa dia akan marah?
Aku menerima uluran tangan Emily, sebenarnya ini sedikit ragu bagiku, ini pertama kalinya aku menyentuh tangan seorang wanita yang terlihat seumuran denganku.
Aneh… ada apa denganku?.. aku tidak tahu perasaan apa ini, kenapa saat aku keluar dari tempat tinggalku, sifat ku juga ikut berubah?
Bahkan pola pikirku seperti anak anak, kenapa aku mudah mempercayai orang orang, walaupun aku tahu ini adalah pilihan yang berbahaya.
Mengambil keputusan mengikuti 2 orang yang menjualku, itu sudah dapat kuprediksikan akan berbahaya atau tidak. Mungkin, aku bisa mempercayai mereka sementara ini?.. Ya, sekali saja…
Mereka memberiku makanan, emm… makanan nya tidak seenak di istana?... Sama sekali tidak cocok dilidahku.
"Kenapa tidak kamu habiskan?" Tanya Emily
Bukan masalah aku habiskan atau tidaknya, rasanya berbanding jauh dengan masakan yang selama 10 tahun lebih tinggal di istana.
"Em… ya, ini tidak sesuai dengan selera ku" jawabku
"Bagaimana bisa? Darimana asalmu?" Tanya Emily
Ini memang tidak sesuai selera ku, aku tidak tahu apa mereka membersihkan tangannya terlebih dahulu untuk memasak makanan ini atau tidak, uhh, membayangkan nya saja sudah membuatku mual.
"Ya...emm… apa… ini bersih?"
Mereka berempat menatapku dengan kebingungan, tentu saja, seseorang yang dijual di pelelangan, pastinya identitas nya pelacur atau wanita rendahan yang tidak mempunyai jabatan, tapi berbeda denganku, aku adalah Ratu Xaerene, makanan yang diatur untukku adalah makanan yang berkualitas dan memiliki gizi.
"Mm… anu, sepertinya aku sudah cukup memakan nya, terimakasih telah memberikan ku makan.." ucapku
"Sebenarnya ada yang ingin kami tanyakan" seorang pria mulai berbicara denganku, kalau tidak salah ia bernama Ian.
"Ya?"
"Sepertinya kamu bukanlah wanita biasa, bagaimana bisa wanita seperti mu dijual di tempat pelelangan. Kalau Van tidak membelimu , mungkin saja, pejabat tikus itu yang akan membelimu" ucap Ian
Pejabat tikus? Berarti pejabat yang suka korupsi uang bukan? Lebih baik aku mengarang cerita saja, mereka sepertinya baik, lebih baik aku mengikuti mereka saja.
"Aku tidak tahu, aku hanya berjalan biasa saja, dan tak sengaja bertemu orang itu, selama 4 hari aku tidak diberi makan atau minum….aku…"
Hah… aku tidak pandai berbohong, ini saja mungkin sudah cukup bukan?
"kami juga tidak tahu apa tujuan Van membelimu.. lebih baik kamu kembali saja ke tempat asal mu, kami akan memberikan mu uang, jadi kembalilah"
"tunggu! Itu, sebelumnya, ini ada dimana?"
"Di kerajaan Sladitia" jawab Ian
Apa!?? Kerajaan Sladitia!? Bagaimana bisa, rasanya sekujur tubuhku berkeringat dingin. Dari kerajaan Xaerene menuju kerajaan Sladitia membutuhkan waktu paling cepat 8 hari dan paling lambat 15 hari.
Obat bius itu ternyata sampai membuatku tidak sadarkan diri lebih dari 7 hari.
'aku akan membunuh 2 orang itu!!! Lihat saja nanti!' aku membuang napasku yang berat
"Apa...aku boleh mengikuti kalian..?" Kataku, tentu saja hal itu membuat mereka kaget, aku hanya tidak mau meninggalkan kerajaan ini sampai menemukan siapa orang yang memata matai kerajaanku!
// END POV Xandria //