2 KENANGAN MASA LALU

"Jadi kamu baru kembali dari luar negeri?" tanya Gina berusaha mencairkan suasana canggung diantara mereka

"Hmm, aku menghabiskan waktu lama diluar negeri. Kira-kira hampir 7 tahun aku disana. Kini saatnya aku menghabiskan waktu disini" jelas Yudha dengan nada yang begitu tenang sambil menyesap kopinya

Gina dan Yudha menghabiskan waktu minum kopi bersama, tidak banyak yang mereka bicarakan. Karena Gina dan Yudha cukup pendiam terhadap orang yang baru mereka kenal

Drrt drrt drrt

Suara ponsel Gina menghapus keheningan diantara mereka berdua

"Halo Angel" sapa Gina begitu menerima telepon

"Gina kamu dimana? Aku sudah tiba di bandara"

"Ah ia aku lupa. Aku segera kesana kamu tunggu saja ya"

Gina memutus teleponnya dengan Angel dan memasukkan ponselnya ke dalam tas sambil berkata pada Yudha

"Maaf aku harus segera pergi. Aku masih memiliki urusan lain. Lain kali kita bertemu lagi. Terima kasih untuk kopinya!" kata Gina dengan nada yang tenang dan senyum tipis dibibirnya lalu berjalan meninggalkan Yudha

Yudha hanya mengangguk tanda setuju kemudian tersenyum

"Kita pasti akan segera bertemu lagi" gumamnya sambil melihat kepergian Gina

Gina berjalan dengan cepat meninggalkan restoran. Namun ketika dia hendak masuk ke dalam mobilnya. Dia seketika termenung, menatap kosong melihat orang dari kepingan masa lalunya. Kini berdiri tidak jauh dari tempat ia berdiri

Tatapan Gina seketika berubah tajam. Wajahnya kini berubah menjadi keras dan tangannya mulai mengepal

"Eh Gina kamu ada disini? Sudah lama kita tidak bertemu. Ku kira aku tidak akan bertemu lagi denganmu setelah kamu meninggalkan rumah hampir 3 tahun lamanya. Aku senang akhirnya bisa bertemu lagi denganmu"

"Ah!" kata Siska dengan wajah polos dan hendak memeluk Gina. Namun Gina menepisnya hingga Siska memekik

"Gina! Apa yang kamu lakukan? Siska sudah bersikap baik dengan menyapamu terlebih dahulu meskipun dia tahu kalau sikapmu akan seperti ini padanya" teriak Riko sambil menahan Siska yang hampir jatuh

"Jika sudah tahu kalau aku akan bersikap buruk, untuk apa mendekatiku? Sampai ingin memelukku segala!" kata Gina dengan nada bicara yang sinis

"Gina apa kamu tidak bisa memaafkanku? Aku tidak sengaja merebut Riko darimu. Kami saling jatuh cinta tanpa kami sadari" kata Siska yang kini telah mulai menitikan air mata

"Berhentilah memamerkan air mata buaya dihadapanku. Aku sama sekali tidak tertarik dengan itu"

Gina hendak berjalan pergi namun Riko menarik tangannya

"Gina, aku tidak menyangka jika kamu sama sekali tidak berubah. Sikapmu masih tetap saja sama seperti 3 tahun yang lalu. Hubungan kita sudah lama berakhir, untuk apa kamu masih merasa dendam kepada Siska? Lagipula aku yang memutuskan sendiri untuk memilihnya sebagai pendampingku" Riko mulai tersulut emosi

"Kalau begitu selamat untuk kalian, dan tidak usah menggangguku lagi" kata Gina dengan sikap acuh tak acuhnya

"Gina, tolong maafkan kami. Kami akan segera mengadakan pesta pernikahan, kuharap kamu bia hadir dan memberi restu" kata Siska memohon

"Berhentilah berharap. Karena sampai kapanpun aku tidak akan pernah memaafkan kalian berdua" suara Gina terdengar begitu dingin dan tatapan matanya begitu tajam. Dia lantas berjalan pergi meninggalkan mereka dan melangkah menuju mobil untuk bergegas ke bandara menjemput Angel

Gina memacu mobilnya dalam kecepatan tinggi, meninggalkan Riko dan Siska yang masih menatap kearahnya.

Gina menggenggam kemudi mobil dengan sangat erat. Air matanya mulai menetes mengingat kepingan masa lalu yang menyakiti hati dan juga fisiknya

Flash back on

Gina dan Riko sudah menjalin hubungan sejak mereka masih duduk dibangku sekolah menengah pertama tingkat akhir. Hubungan mereka sudah diketahui oleh keluarga mereka masing-masing karena orang tua Riko dan Gina berteman baik.

Namun semua mulai berubah ketika Siska masuk ke rumah Gina sebagai saudara tirinya. Awalnya Gina dan Siska berteman baik. Namun tanpa Gina ketahui Siska ternyata mulai iri kepada Gina. Siska sellau bersikap baik di depannya, namun memfitnahnya dibelakang.

Suatu hari Riko memberikan sebuah boneka kepada Gina melalui Siska. Namun tanpa sepengetahuan Gina, Siska telah merusaknya

"Gina jika kamu tidak menyukainya kamu tidak harus merusaknya. Itu hadiah yang Riko berikan untuk ulang tahunmu" kata Siska dengan wajah muram

"Aku sama sekali tidak merusaknya. Tangan boneka ini sudah terputus ketika aku menemukannya di dalam kardus terbungkus kertas kado"

Gina berusaha membela diri dengan sikap santainya

"Maksudmu aku yang memberimu boneka yang telah rusak ini" Riko membuka suaranya

"Tidak, bukan itu. Maksudku, mungkin…"

"Apa kamu kini menuduhku?" kata Siska memotong pembicaraan Gina

"Sudah hentikan! Gina aku tidak menyangka kalau kamu kini telah berubah�� kata Riko mengakhiri perdebatan diantara mereka

Suatu hari Gina dan Siska berdebat di dekat tangga

"Gina, apa maksudmu mengatakan kalau aku telah berusaha merusak hubunganmu dengan Riko? Aku sama sekali tidak melakukan itu. Dan aku tidak pernah berniat merebut Riko darimu!" kata Siska sambil menahan tangan Gina agar tidak pergi

"Itu memang kenyataan dan aku sama sekali tidak berbohong! Pertama, kamu yang merusak boneka pemberian Riko dan memberikannya padaku. Kedua kamu berkata pada Riko kalau aku mulai berubah dan bersikap kasar padamu karena cemburu" kata Gina yang juga mulai terpancing emosi

"Aku tidak melakukan itu!" Siska bersikeras

"Lepaskan tanganku!"

"Aaaahhh!!"

Gina menghempaskan tangan Siska hingga akhirnya dia terjatuh hingga beberapa tangga dan kakinya terkilir

"Siska!"

Disaat bersamaan datang Riko

"Gina, apa yang kamu lakukan? Kamu sudah gila, mulai sekarang kita putus dan pertunangan kita akan dibatalkan"

Siska tersenyum licik kepada Gina ketika mendengarnya

"Gina, kamu membuat papa malu. Mulai sekarang pergi dari rumah ini. Papa tidak ingin melihatmu. Dan Siska akan bertunangan dengan Riko"

Flash back off

Gina menghentikan mobilnya dipinggir jalan dia menyandarkan kepalanya di atas kemudi mobil dengan linangan air mata. Cukup lama dia berhenti setelah dirasa mulai tenang dia kembali melanjutkan perjalanannya menuju bandara

Tak membutuhka waktu lama untuk menemukan Angel setibanya dia dibandara. Karena Angel telah menunggunya dipinggir jalan

"Angel aku sangat merindukanmu!" kata Gina begitu keluar dari mobil daan mendekati Angel

"Kamu lama sekali, tadi kamu mengatakan jaraknya tidak terlalu jauh. Aku sudah menunggu selama satu jam disini" gerutu Angel kepada Gina

"Maafkan aku ada kejadian tak terduga sebelum aku datang kesini"

"Apa yang terjadi? Apa kamu terlibat kecelakaan? Apa kamu terluka? Mana? Dibagian mana?" Angel terlihat panic dan khawatir

"Aku tidak terlibat kecelakaan. Aku bertemu Siska dan Riko"

Wajahnya seketika terlihat murung ketika menyebut kedua nama itu. Angel pun ikut terkejut mendengarnya

"Apa kamu baik-baik saja? Mereka tidak melukaimu kan?"

"Aku tidak apa-apa. Ayo kita jalan, ini sudah mulai larut" ajak Gina sambil memasukkan koper Angel ke dalam bagasi

avataravatar
Next chapter