webnovel

Cinta Sang Monster

COMPLETED. Snippet: Satu tahun yang lalu Raine dikeluarkan dari Rumah sakit Jiwa dan harus hidup di Panti Asuhan. Itu memang bukan tempat yang terbaik, tapi setidaknya tidak bagi orang sepertinya. Sampai suatu malam yang menentukan Raine bertemu dengan pria itu… *** Pria itu menghentikan mobilnya. Sementara itu, genggaman Raine pada selimutnya mengerat ketika dia bertanya- tanya dalam hati; apakah dia telah melakukan kesalahan? Dia dapat merasakannya ketika Torak mengulurkan tangan kepada dirinya. ‘Apakah dia akan memukulku?’ Raine gemetar karena pemikirannya itu. Namun, Torak membuka hoodie dari kepala Raine dan dengan sangat lembut menyelipkan helaian rambutnya ke balik telinganya. “Jangan,” kata Torak dengan lembut. “Aku ingin melihatmu, jadi jangan menyembunyikan dirimu…” ************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasy
Not enough ratings
412 Chs

MY LOVE (2)

In my heart in my head it's so clear now

On my hand you've got nothin' to fear now

-Unbelievable, by: Craig David-

***

Torak menarik tangannya dari wajah Raine, sensasi dari sentuhan itu hilang dan membuat Raine sedikit mengerutkan dahinya, tapi Torak mengambil tangan Raine dan membantunya berdiri.

Walaupun Raine masih merasa tidak nyaman dengan kedekatan mereka, tapi dia juga tidak menolak sentuhannya.

Sebenarnya, Torak sangat ingin memeluk Raine saat melihat rasa takut yang terpatri di matanya yang indah, tapi Torak menyadari kalau bajunya masih basah dari hujan tadi dan dia tidak mau membuat baju yang dikenakan oleh Raine menjadi basah juga.

Jiwa sesungguhnya dari Raine adalah guardian angel, tapi tubuhnya adalah manusia, maka dari itu Raine akan sakit seperti layaknya manusia normal. Torak mengingatkan dirinya sendiri akan hal ini.

Raine mengenakan sweater abu- abu yang terlihat sangat kebesaran untuk ukuran tubuhnya dan celana jeans yang sudah terlihat lusuh, rambutnya masih sedikit basah dengan beberapa tetes air jatuh ke wajahnya yang manis hingga ke lehernya.

"My love, apa kamu tidak memiliki hairdryer?" kalau Torak membiarkan rambut Raine basah seperti ini, dalam cuaca yang dingin, sudah bisa dipastikan Raine akan terkena flu.

Raine menatap tangannya yang tengah di genggam oleh Torak sambil menggelengkan kepalanya.

"Duduklah." Torak membuat Raine duduk di ujung ranjang, sementara dirinya mengambil handuk dari atas lemari.

Kamar yang kecil ini membuat Torak tidak perlu bergerak banyak karena segalanya berada dalam jangkauan tangannya. Torak melepaskan tangan Rained an mengeringkan rambutnya dengan handuk secara perlahan.

Baik Torak maupun Raine tidak saling bicara selama Torak mengeringkan rambutnya, tapi keheningan ini justru sangat nyaman bagi mereka berdua.

Setelah tidak ada lagi air yang menetes dari rambut Raine, Torak melempar handuk basah tersebut secara sembarangan dan menarik lembut tangan Raine lagi. "Ayo kita pergi."

Torak mendorong pintu kamar dan mendapati Calleb sedang bersandar ke dinding di seberang mereka dengan mata yang tertutup.

Sudah tujuh tahun sejak pertama kali Calleb di promosikan sebagai Gamma oleh Torak dan Torak tidak pernah bisa mengerti bagaimana dia bisa jatuh tertidur dimanapun.

"Kita akan pergi sekarang."

Suara Torak yang tegas membangunkan sang Gamma yang masih mengantuk seraya dia mengusap matanya. "Oh, yes Alpha… aku sudah memanggil sopir untuk menjemput kita, mereka pasti sudah menunggu kita sekarang."

Torak mengangguk dan membawa Raine keluar dari tempat terkutuk itu, tapi Torak kemudian merasakan lengan bajunya di tarik dan membuatnya berhenti berjalan.

Melihat pada Raine yang menundukkan kepalanya sambil menggenggam ujung baju Torak, berusaha mendapatkan perhatian dari sang Alpha.

"Ya, my love?" Torak mencondongkan tubuhnya dan memberikan seluruh perhatian yang Raine butuhkan.

Di sisi lain, rahang Calleb hampir saja jatuh ke tanah ketika dia mendengar bagaimana Torak memanggil Raine.

Calleb tidak akan pernah mengira kalau mahkluk mengerikan seperti Torak akan bisa sangat manis terhadap pasangannya.

Calleb menatapa Raine yang menunjukkan jarinya ke arah kamar dan dia menelengkan kepala dengan bingung. Apa yang manusia kecil ini inginkan? Kenapa dia tidak berbicara?

Namun, yang paling mengejutkan adalah bagaimana Torak mengetahui apa yang ingin Raine sampaikan. Dia meresponnya. "Kamu tidak perlu membawa apapun dari sana, aku akan membelikan apapun yang kamu butuhkan."

Tidak ada satu hal pun yang berharga di kamar itu, bahkan tempat ini tidak cukup berharga untuk pasangan jiwanya ini.

Memikirkan bagaiman pasangannya yang berharga ini telah melewati hari- hari di tempat seperti ini membuat monster di dalam dirinya murka.

Raine menggigit bibirnya dan menggelengkan kepalanya seraya menatap sepatunya lagi.

Dengan sangat lembut dan hati- hati Torak menggunakan telunjuknya untuk mengangkat dagu Raine agar mata mereka bisa saling bertemu. "Apakah ada sesuatu yang penting di dalam sana bagimu?"

Raine menganggukkan kepalanya dan Calleb menatap mereka berdua dengan tidak percaya.

"Pergi dan ambillah, aku akan menunggu disini."

Raine memberikan Torak senyum samar yang tidak mungkin tidak di sadari oleh Torak. Gerakan kecil seperti ini dari Raine membuat dirinya sangat puas pada dirinya sendiri.

Sementara itu, Calleb sedang bingung. Bagaimana mungkin sang Alpha tahu apa yang pasangannya inginkan hanya dengan gerakan kecil seperti itu?

Ikatan batin di antara mereka berdua memang misterius dan luar biasa…