webnovel
#ROMANCE
#CINTA
#FANTASI
#MASALALU
#PENGORBANAN
#KENANGAN

Cinta Sang Malaikat Penjaga

“Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasy
Not enough ratings
386 Chs
#ROMANCE
#CINTA
#FANTASI
#MASALALU
#PENGORBANAN
#KENANGAN

MISTERI WAKTU

Ketika Jedrek kembali ke dalam tenda, ia melihat pasangannya masih tertidur dengan pulas dan kedua alisnya berkerut dengan erat sementara tubuhnya bergetar lembut karena merasakan angin dingin yang bertiup masuk ketika Jedrek membuka tirai tenda.

Sang Raja dengan cepat menutupnya dan menggantung jubah yang tadi ia kenakan sebelum ia berbaring di sebelah Lilac.

Namun, rasa dingin dari kulitnya, yang menyentuh tubuh Lilac yang tak berbusana, berhasil membangunkan Lilac, ia membuka kedua matanya dan kedua alisnya berkerut lebih jelas.

"Kenapa kau terasa sangat dingin?" Lilac bertanya dengan suara yang masih mengantuk, sementara Jedrek meletakkan selimut di antara mereka, jadi Lilac tidak akan bisa merasakan kulitnya yang dingin lagi.

"Tidurlah," Jedrek berkata dengan nada yang menenangkan. Ia tidak ingin menjelaskan apapun kepada Lilac ataupun ingin mengingat apa yang baru saja terjadi sebelumnya.