webnovel

Cinta Sang Malaikat Penjaga

“Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasy
Not enough ratings
386 Chs

KALIAN MEMBUTUHKANKU

"Karena kalian semua membutuhkanku." Serefina berkata dengan nada bicara yang seadanya, ia menyandarkan punggungnya di sebuah tiang besar dan menatap ke arah pephononan dan bunga-bunga yang layu. Tidak ada apapun yang dapat mereka lihat dari tempat ini kecuali apapun yang berhubungan dengan kematian.

Pada saat terakhir kali ia berada disini, tidak ada bunga sama sekali di tempat ini, karena ia membenci bunga, maka Jedrek tidak pernah menanam bunga ketika ia pindah ke tempat ini dan tinggal bersama dengannya.

Namun saat ini, walaupun semua bunga itu sudah tidak bisa lagi bertahan di dalam suasana yang mengerikan ini, penyihir itu masih bisa melihat bahwa sebelumnya tempat ini dipenuhi dengan berbagai macam bunga yang menghiasi di setiap sudut tempat ini.

Tidak perlu ditanya lagi, siapa yang melakukan semua itu. Sudah pasti adalah si gadis bunga yang melakukannya.

"Dalam cara apa kau berpikir bahwa kami membutuhkanmu?" Lilith tidak terlihat senang sedikit pun ketika ia tahu bahwa Serefina bergabung dengan kelompok mereka dan tidak ada yang menentang akan hal itu sama sekali.

Serefina tidak menjawabnya dan hanya mendengus dengan mengejek.

"Aku dengar centaurus itu gagal dalam membunuh salah satu dari guardian angel." Lilith tidak berhenti bicara dan sekarang ia sedang mencoba untuk memancing Serefina. "Aku tidak akan terkejut jika pada akhirnya kami mengetahui bahwa kau memiliki sesuatu yang berkaitand dengan hal itu."

"Apa maksudmu bahwa aku ada kaitannya dengan kejadian itu?" Serefina mengangkat kedua alisnyam namun ekspresi wajahnya tidak memperlihatkan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau ingin berkata bahwa aku yang menghentikan waktu?"

Lilith menyipitkan kedua matanya. Ia telah mendengar mengenai guardian angel yang dapat menghentikan waktu dan itu adalah Raine, bagaimanapun mereka telah bertemu beberapa kali di masa lalu.

Jadi, itu pasti dirinya yang telah menghentikan waktu dan menyelamatkan teman sesama guardian angelnya...

"Kau mengajarinya melakukan hal itu." Lilith berkata, nada suaranya terdengar seakan menuduh dan ini hanya membuat Serefina tertawa dengan keras.

"Bukankah kau sangat lucu saat ini?" Penyihir itu mencibir dan memberikannya tatapan yang kasihan. "Menghentikan waktu, mengendalikan alam dan melihat roh adalah kemampuan dari para guradian angel."

Lilith menggertakkan giginya. Ia tidak suka ketika Serefina bersikap seperti ini seakan ia mengetahui segala hal yang tidak diketahui oleh para iblis.

"Mereka terlahir dengan pemberian itu dari Selene, sebagai guardian angel. Tentu tidak ada hubungannya denganku sama sekali. Untungnya, Raine masih belum bisa mengendalikan kekuatannya. Bisakah kau bayangkan jika ia sudah sepenuhnya bisa mengendalikan kekuatan yang ia miliki dan kau tidak bisa menggerakkan satupun jarimu karena waktu yang membeku di sekitarmu?" Serefina dengan baik memberitahukan iblis wanita itu. "Kau berkata, kau tidak membutuhkan bantuanku, tapi kau bahkan tidak mengetahui akan hal itu? Sungguh kasihan..."

"Tentu saja aku tahu akan kemampuan mereka!" Lilith merasa sangat marah karena Serefina sudah memandang sebelah mata atas pengetahuannya.

"Dan kemudian? Apalagi hal yang kau ketahui?" Serefina tersenyum miring. "Apa yang akan kau lakukan ketika dia menghentikan waktu lagi? Membiarkan dirimu terbunuh?" Serefina kemudian menutup mulut dengan menggunakan tangannya. "Ups! Aku tidak berpikir bahwa itu akan mungkin, karena kau tidak bisa mati, kan? Lalu mungkin, membiarkan mereka bermain denganmu ketika kau tidak bisa bergerak?"

Pemikiran seperti itu membuat Lilith sangat kesal. Itu akan menjadi sebuah penghinaan jika benar-benar terjadi dan Raine berhasil melakukan hal itu kepada mereka.

"Kau seharusnya membunuh guardian angel itu sebelum bergabung dengan kami untuk membuktikan kesetiaanmu." Lilith menatap dengan marah. "Kau sangat dekat dengannya dan bahkan telah melindunginya selama bertahun-tahun hingga saat ini."

"Kenapa kita harus membunuhnya ketika kita bisa memanfaatkan keberadaan mereka nanti?" Itu adalah Lucifer, yang dengan tiba-tiba muncul dari asap tipis, ia berdiri dengan tegak di sebelah Serefina dan pada saat ia bicara, penyihir itu bisa merasakan dinginnya suasana atas kehadiran Lucifer. "Penyihir yang ada disini akan membantu kita mengenai hal itu, benar kan?"

Jika Serefina sedang merasakan sesuatu, ia tidak menunjukkannya di ekspresi wajah dan malah bicara dengan sangat tenang dan mengabaikan rasa dingin yang merayap di tulang belakangnya.

"Selama kau memberikanku kepercayaanmu, mari lihat apa yang bisa aku lakukan untukmu." Ia berkata dengan sederhana.

"Untuk itu, kau harus membuktikan dirimu." Lucifer berjalan di hadapan Serefina dan menatap ke arahnya. "Apa yang bisa kau lakukan untuk kami?"

"Apa kau memiliki apa yang aku minta?" Serefina mengibaskan rambutnya ke belakang bahu, mereka berdua saling menatap ke arah mata satu sama lain, mengabaikan keberadaan Lilith disana.

"Semua penyihir dan vampir dari dunia coven utara adalah tugasmu untuk mengendalikan mereka." Lucifer mengulurkan tangannya dan mengusap pipi Serefina, sementara sang penyihir harus mengumpulkan seluruh kekuatannya untuk tidak bergidik karena merasa jijik. "Selama kali bisa membuat kami kebal terhadap kekuatan Raine."

Serefina menyingkirkan tangan Lucifer dari wajahnya dan terenyum dengan halus. "Apa yang kau tunggu lagi? Mari lakukan jika begitu."

***

"Apa kau sudah kehilangan akalmu?" Kace menggerutu, ia menggelengkan kepalanya beberapa kali sambil berjalan di belakang Calleb, yang sedang ditenangkan dengan Raine dan Hope. "Kau berkata, 'aku bisa menandainya', begitu?!"

"Jangan marah kepadanya." Raine mengerutkan wajahnya kepada Kace saat menatapnya dengan menyamping. "Dia sedang tidak bersuasana hati baik sekarang."

Sophia sungguh kehilangan kata-kata saat Calleb mengatakan hal itu. Ia marah kepada sang Gamma. Seseorang harus tahu bahwa sorang shifter wanita bisa berubah menjadi lebih menyeramkan dibandingkan dengan seekor hewan buas ketika itu berhubungan dengan anak-anak mereka.

Dan sayangnya, Calleb memilih kalimat yang salah untuk diucapkan. Sama seperti apa yang selalu ia pikirkan, mulutnya bisa menjadi kematian bagi dirinya sendiri dan ia benar-benar merasa sangat sekarat saat ini ketika ia melihat pasangannya dibawa pergi oleh kedua kakak-kakaknya, sementara ia tidak bisa melakukan apapun.

"Kakak, apa kau sungguh memilih seorang Gamma yang benar?" Kace menoleh ke arah kakaknya, Torak yang ada disebelahnya. "Kenapa dia sangat tidak mengerti akan hal seperti ini?" Ia bertanya dengan tidak percaya.

"Beberapa orang harus belajar dengan cara yang keras untuk benar-benar mengerti tentang sesuatu." Torak berkata dengan santai, saat mereka sedang berjalan menuju ke istana untuk makan siang.

"Kau sungguh tidak membantu sama sekali." Kace mencibir kakaknya.

Dan dengan tiba-tiba, Calleb berhenti berjalan lalu memutar balik tubuhnya untuk menghadap ke arah kace, ekspresi wajahnya sangat terlihat sedih.

"Berapa lama menurutmu Sophia akan marah kepadaku?" Calleb bertanya dengan penuh harap.

Kedua alis Kace berkerut. "Jangan menaruh harapanmu terlalu tinggi, Sophia sangat suka untuk menyimpan dendam." Ia menepuk bahu Calleb untuk memberikannya dukungan.