Dalam seketika, rasa dingin yang sebelumnya dirasakan oleh Lilac, menghilang karena ia merasakan panas dari api itu menghangatkan seluruh tubuhnya.
Jedrek mengira bahwa api itu akan membakar Lilac hidup-hidup, tapi ia salah, karena api itu hanya bertahan untuk beberapa saat sebelum sepenuhnya menghilang, seakan semua yang ia lihat sebelumnya hanya ada di dalam pikirannya saja.
"Lilac! Apa kau baik-baik saja?!" Jedrek tidak membuang sedikit pun waktu untuk menghampiri pasangannya sebelum memeriksanya secara singkat.
Baru saat ia merasa yakin bahwa pasangannya baik-baik saja, Jedrek bisa bernapas dengan lega dan memeluk tubuh Lilac dengan erat. Tubuh Jedrek mulai bergetar lagi, ketika pikran akan kehilangan pasangannya hampir membuat jantungnya seperti berhenti.
Jedrek menatap dengan tidak percaya ke arah ruangan yang ada di hadapan matanya, yang mana beberapa saat lalu terbakar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com