webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urban
Not enough ratings
292 Chs

Bab 52-Cake Strawberry

Semakin hari rasa itu semakin bertambah kian pekat. Rasa rindu yang semakin bergelora walau hanya sekejap mata tak berjumpa. Inikah yang dinamanan jatuh cinta? Azka tak dapat menguasai perasaannya. Nama Sabrina terlalu lekat berada dalam pikiran. Bahkan ia tak pernah merasakan hal ini sebelumnya.

"Hai!" sapa Azka saat ia telah berdiri tepat di belakang Sabrina.

Sore itu Sabrina yang tengah menyiram tanaman membeliak terperanjat. "Mm ... Iya, Tuan," jawabnya kaku.

"Kenapa wajahmu seperti ketakutan? Saya tidak ada niat memakanmu, Sabrina!" Azka mulai menggoda. Dengan menaruh tangannya di belakang sepertinya ia tengah menyembunyikan sesuatu.

Sabrina tersenyum tersipu malu. "Tidak apa-apa, Tuan," balasnya seraya menurunkan tatapan.

"Hmm ... Saya ada sesuatu untuk kamu."

Sabrina membulatkan mata. "Apa?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com