webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urban
Not enough ratings
292 Chs

Bab 273-Ayah penasaran

Keesokan harinya, Azka yang memang sudah berniat akan ke kantor polisi dan menemui Samudra. Ia kini sudah bersiap-siap akan segera ke sana. Hari ini urusan kantor Azka serahkan pada asistennya. Ia merasa harus menemui Samudra terlebih dahulu.

"Mas, kamu akan ke kantor polisi kan?" tanya Sabrina saat Azka mulai berjalan keluar dari rumahnya.

"Iya. Aku harus ke sana sekarang. Aku tidak bisa menunda waktu lagi." Azka menjelaskan.

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan, Mas?" Sabrina penasaran.

"Aku belum tahu. Aku masih tetap dengan rencana awal. Tapi, aku ingin mendengar penjelasan dari Samudra. Meski pun itu tak akan merubah niatku." Azka kembali menjelaskan.

"Ya sudah, Mas. Lakukanlah apa yang menurut kamu baik. Aku hanya bisa mendukung. Kalau Samudra memang sudah benar-benar berubah, tentu dia harus legowo menerima ganjaran dari kesalahannya itu," kata Sabrina sambil meraih sebelah tangan kanan Azka kemudian menciumnyah.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com