"Siapa yang meneleponmu?" Lu Changping terlihat penasaran setelah Zou Xiaomi menjawab telepon dan tanpa sadar bertanya.
Wajah Zou Xiaomi memerah, dia tersadar bahwa Lu Changping masih disitu. Dia buru-buru menjawab dengan terbata-bata, "Se… Seorang teman. Haha, dia sedang ada di sekitar sini."
"Aku rasa kamu terlihat bahagia akhir-akhir ini. Apa kamu masih hobi membaca? Pada usia muda, kita harus membaca banyak buku. Nilai akademis Linyan cukup baik, kamu bisa bertanya padanya jika ada yang tidak kamu mengerti. Ngomong-ngomong, kamu sudah berhenti bekerja di tempat pengiriman biasanya ya? Kalau kamu ingin mencari pekerjaan baru, aku dapat mengenalkan dirimu ke beberapa tempat yang bagus."
"Tidak, dia tidak perlu bekerja. Sekarang ini, dia hanya perlu belajar dan kalau ada yang tidak dimengerti, dia bisa bertanya padaku di rumah. Tidak perlu merepotkan kamu."
Lu Changping bermaksud untuk berbicara kepada Zou Xiaomi, namun saat perkataannya baru saja selesai, terdengar suara dingin yang menjawab. Beberapa saat kemudian, seorang pria datang dengan wajah muram. Dan saat pria itu berada tepat di samping gadis tersebut, dia langsung melingkarkan tangannya di pinggangnya, seolah memperlihatkan bahwa mereka sangat dekat.
Zou Xiaomi menjadi salah tingkah karenanya. Dia tidak menyangka Gu Zijun akan datang secepat ini, padahal dia baru saja menutup telepon beberapa menit lalu. Rupanya, keberadaannya benar-benar sangat dekat dengan toko buku.
"Xiaomi, siapa ini?" Lu Changping menatap Gu Zijun dan bertanya kepada Zou Xiaomi. Dia penasaran bagaimana adik tiri kekasihnya tersebut bisa mengenal orang seperti itu.
"Ini…" Zou Xiaomi mengerucutkan bibirnya. Dia tidak tahu harus berkata apa.
Tetapi saat Zou Xiaomi masih berpikir harus menjawab apa, Gu Zijun tiba-tiba langsung menjawab sembari tersenyum kepada Lu Changping, "Halo, namaku Gu Zijun, tunangan Zou Xiaomi."
"Apa? Tunangan Xiaomi?" Lu Changping reflek membuka mulut dengan nada terkejut. Dia menatap Gu Zijun dan Zou Xiaomi secara bergantian. Benar-benar tidak disangka, pikirnya.
Wajah Zou Xiaomi menjadi merah karena malu. Tanpa menunggu Lu Changping bertanya lagi, dia dengan cepat menarik Gu Zijun untuk pergi. Sebelum pergi, dia berkata, "Kak Lu, kita bisa ngobrol lagi lain kali. Sekarang, ada sesuatu yang harus kami selesaikan, jadi kami pergi dulu."
"Ohh..." Lu Changping tidak bisa menjawab apa-apa karena masih terkejut. Dia membuka mulutnya dan ingin mengatakan sesuatu, akan tetapi Gu Zijun dan Zou Xiaomi sudah pergi.
Faktanya, Lu Changping saat ini sangat penasaran. Meskipun dia tidak pernah mengenal Gu Zijun, akan tetapi tampaknya nama itu sangat familiar baginya. Sepertinya, saat terakhir kali berbicara dengan Tang Linyan, mereka membahas tentang pria itu. Bagaimana sekarang dia bisa menjadi tunangan Xiaomi? batinnya.
***
Gu Zijun diseret oleh Zou Xiaomi sepanjang jalan hingga akhirnya mereka berhasil menjauh dari toko buku itu. Saat berhenti, dia bertanya kepadanya dengan nada lembut, "Itu pria yang kamu suka?" Wajah gadis itu pun berubah menjadi semerah apel besar, entah karena malu atau karena lelah berlari.
Setelah mendengar pertanyaan Gu Zijun, Zou Xiaomi menatapnya dengan marah dan berkata, "Kamu jangan berbicara sembarangan, dia adalah pacar Tang Linyan. Mereka berdua sangat serasi."
"Serasi?" Gu Zijun menyeringai, dia memandang Zou Xiaomi dan menganggapnya sangat konyol. Sepertinya gadis ini masih berada dalam cinta rahasia! pikirnya.
Akan tetapi, cinta rahasia ini…
"Penglihatanmu sangat buruk.. Pria itu terlihat jauh lebih jelek daripada di foto," kata putra ketiga Gu itu dengan sombong.
"Tahu apa kamu? Kamu orang yang membosankan, kenapa kamu peduli tentangnya. Lagi pula, kamu bukanlah ahli dalam menilai penampilan. Jika menurutmu seseorang tidak tampan, belum tentu dia tidak tampan juga bagi orang lain," tutur Zou Xiaomi penuh dengan kemarahan setelah mendengar Gu Zijun mengatakan bahwa Lu Changping jelek.
Ekspresi Zou Xiaomi saat ini benar-benar belum pernah terlihat di mata Gu Zijun sebelumnya. Mereka mengenal satu sama lain sudah cukup lama, bahkan hidup di dalam satu atap. Sebenarnya, dia merasa gadis itu memiliki kepribadian yang baik. Gadis kecil itu sedikit lebih muda darinya, tetapi dia tidak sombong dan memesona seperti kebanyakan gadis di usianya.
Namun, Gu Zijun tidak menyangka bahwa saat bertemu Lu Changping dan mengatakan hal buruk mengenai pria itu, Zou Xiaomi yang jinak ternyata bisa mengeluarkan cakar kecilnya. Dia pun mengerutkan kening dan sedikit merasa kesal.