webnovel

21. Perasaan Zain

Aku dan Zain akhirnya sampai di bandara aku dan Zain keluar dari mobil dan kami masuk ke dalam bandara untuk mencari Leo, kami terus melihat ke sana kemari untuk mencari Leo setelah cukup lama mencari akhirnya aku dan Zain menemukan keberadaan Leo aku dan Zain pergi menghampiri Leo yang sedang duduk santai Leo melihat ku dan Zain

" Leo aku cari kamu ke mana-mana tahu nya di sini malah duduk duduk santai "

" Habisnya dari tadi aku menunggu kamu tapi kamunya gak datang-datang "

" Maaf deh aku sama Zain baru pulang ngajar kamu kan tahu kegiatan aku kayak apa "

" Iya bawel ya udah kita pulang "

" Iya sepupu cerewet "

Aku dan Zain membawa Leo menuju mobil sesampainya di parkiran Leo memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil aku, Zain dan Leo masuk ke dalam mobil Zain langsung menghidupkan mobilnya dan melanjutkan mobil membawaku dan Leo pulang ke rumahku

" Kamu kenapa gak bilang kalau mau pulang hari ini sama Marsa Leo? " tanyaku

" Aku mau memberikan surprise sama Marsa dia pasti senang lihat aku nanti " ucap Leo antusias

" karena kamu udah buat Marsa sedih di hari ulang tahunnya minggu lalu pokoknya hari ini kamu harus membuatnya bahagia "

" siap sepupuku Salsa "

Sementara Satria sedang berpamitan kepada kelima sahabatnya untuk pulang karena hari sudah sore dia tidak mau membuat mamanya khawatir Satria tidak mau menambah beban pikiran mama dan papa nya karena mamanya sekarang sedang memikirkan abang lelakinya yang tidak tinggal bersamanya, terkadang Satria juga merindukan sang abang yang dulu selalu bercanda dengannya tetapi semenjak kecelakaan kekasih hati abangnya dia berubah dan memilih tidak tinggal bersama

" Bro gue pulang dulu ya kasihan nyokap gue pasti khawatir karena gue belum pulang " ucap Satria

" Pulang sana gue gak mau tante Alisha jadi cemas mikirin lo cukup tante Alisha memikirkan tentang bang Bagas saja jangan sampai lo jadi beban pikiran juga bagi tante Alisha " ucap Fikri

" Iya gue tau ya udah gue pulang dulu "

Satria pergi dari cafe untuk pulang ke rumahnya hati Satria sangat senang karena Salsa menyanggupi permintaan nya untuk membawa Hana nanti malam ke rumahnya setidaknya Satria bisa mendekati Hana dari acara belajar bersama

Aku, Zain dan Leo sampai di depan rumahku setelah menempuh perjalanan yang cukup lama aku, Zain dan Leo keluar dari mobil Leo mengeluarkan kopernya dari dalam bagasi mobil Zain

" Masuk yuk yank " ajak ku pada Zain

" Aku langsung pulang aja ya "

" Ya udah kalau kamu mau pulang tapi kamu harus hati-hati di jalan ya jangan kebut-kebutan aku gak suka kalau kamu kebut-kebutan "

" Siap putri chubby, aku pulang ya "

Zain masuk ke dalam mobilnya Zain menghidupkan mobilnya dia melambaikan tangan padaku kemudian ia mengendarai mobilnya untuk pulang ke rumahnya aku melihat mobil Zain yang semakin menjauh setelah mobil Zain sudah tidak terlihat lagi barulah aku masuk ke dalam rumah

" Tunggu aku Salsa " ucap Leo yang masih berada di teras rumahku

Aku menghentikan langkahku dan menunggu Leo yang sedang repot membawa koper dan tasnya, aku dan Leo masuk ke dalam rumah aku melihat bunda yang sedang berada di ruang keluarga

" Bunda lihat siapa yang datang " ucap ku pada bunda dari kejauhan

Bunda menoleh ke arah ku setelah mendengar ucapanku mungkin bunda penasaran siapa yang aku bawa

" Leo " ucap bunda kaget

Leo memang keponakan kesayangan bunda dari sebuah keponakan yang ada aku tak tahu kenapa bunda sangat menyayangi Leo bahkan terkadang aku sampai dilupakan saat Leo berada di dekat bunda dan sekarang bunda terlihat sangat bahagia saat melihat Leo berada di rumah

" Tante apa kabar? " tanya Leo

" tante baik kenapa kamu tidak bilang sama tante kalau kamu akan pulang hari ini kan tante bisa jemput kamu ke bandara "

" kan ada Salsa yang jemput aku tante aku juga tidak mau merepotkan tante "

" Gak mau merepotkan bunda tapi selalu merepotkan aku setiap kali ada di sini " ucap ku

" Salsa kamu bicara apa sih " tegur bunda

" Ya sudah bun aku di kamar dulu ya "

" Iya sayang "

Aku pergi meninggalkan bunda dan Leo di ruang keluarga aku pergi menuju kamarku sesampainya aku di kamar aku menaruh tas sekolahku di meja belajar aku langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku yang lengket karena keringat. Aku keluar dari kamar mandi dengan piyama tidurku aku merubah kan tubuhku di tempat tidur kesayanganku dan di atas bantal pemberian Zain aku mulai merasakan ngantuk hingga aku memejamkan mataku untuk tidur aku pun kini sudah berada di alam mimpi

Sementara Satria baru saja sampai di depan rumahnya Satria turun dari motornya dan melepas helm yang dia pakai Satria mengambil kunci motornya dan masuk ke dalam rumah saat Satria berada di ruang keluarga dia melihat sang mama sedang menangis, Satria langsung menghampiri sang mama dia duduk di dekat mamanya dan langsung memeluk mamanya

" Mama kenapa menangis? " tanya Satria cemas

" Mama merindukan abang kamu tapi abang kamu tidak mau pulang mama ingin melihat abang kamu menginap disini satu malam saja agar rasa rindu mama bisa terobati "

" Ya sudah nanti satriqa telpon bang Bagas biar bang Bagas ke sini sekalian Satria minta bang Bagas untuk menginap disini tapi mama jangan menangis lagi Satria tidak suka mama menangis "

" Benar ya kamu minta baqgas untuk menginap disini mama sangat merindukan Bagas Satria "

" Iya ma Satria akan menelpon Bagas tapi sekarang mama berhenti nangisnya ya "

" Iya mama akan berhenti menangis "

Alisha langsung menghapus air matanya karena telah mendengar sang anak yang akan menelpon abangnya agar sang abang pulang

" Kalau begini kan Satria jadi senang "

" Makasih ya sayang "

" Sama-sama mama dan aku mau bilang kalau nanti malam akan ada teman-temanku yang akan belajar bersama di sini sekitar 3 orang bolehkan ma "

" Boleh sayang mama senang jika ada temen kamu yang akan bermain ke sini "

" Makasih ma sudah mengijinkan mereka belajar di sini "

" Sama-sama sayang dan mama harap teman-teman kamu ini baik ya "

" Temen-temen aku baik kok ma pasti nanti mama suka kalau sudah bertemu mereka "

" Semoga saja "

" ya Sudah sekarang mama istirahat biar nanti aku akan menelpon bang Bagas di kamar aku juga mau ke kamar mau istirahat "

" Iya sayang mama akan istirahat sekarang "

Alisha pergi ke kamarnya begitu juga dengan Satria dia pergi ke kamarnya setelah sampai di kamar Satria meletakkan tas sekolahnya di meja belajar dan langsung membersihkan tubuhnya dengan air hangat Satria keluar dari kamar mandi dengan baju santainya dan Satria merubah kamu tubuhnya ke kasur kesayangannya setelah memikirkan mamanya yang tadi menangis Satria memutuskan untuk menghubungi Bagas, Satria mengambil handphonenya yang ada di atas meja dia mencari kontak sang abang dan langsung menghubungi nya setelah tiga kali berdering panggilan pun dijawab oleh sang abang

" Halo Sat tumben kamu menelpon jam segini "

" Abang pulang ya malam ini dan nginap di rumah "

" Memangnya kenapa abang harus pulang? "

" Mama kangen sama abang tadi mama sampai menangis karena rindu sama abang "

" Abang gak bisa dek "

" Ayolah bang kali ini saja turuti keinginan mama "

" Udah dulu ya dek abang lagi sibuk "

" Bang kali ini aja Satria kan gak pernah minta apapun sama abang cuma kali ini aja Satria minta abang pulang ke rumah ya "

" Oke abang pulang tapi agak malam ya soalnya abang sedang sibuk "

" Iya bang yang penting abang pulang dan temui mama "

" Ya udah abang tutup teleponnya "

" Iya bang "

Setelah telfon itu berakhir Satria langsung menghela nafas dia tahu bahwa berat menjadi seorang Bagas saat Bagas pulang ke rumah pasti dia akan teringat pada kekasihnya yang mengalami kecelakaan di rumah ini banyak sekali kenangan Bagas dan kekasihnya dulu Satria hanya bisa mendoakan agar sang abang bisa menemukan orang lain yang akan dicintai nya, kini Satria sudah mulai mengantuk perlahan-lahan Satria menutup matanya dan pergi menuju alam mimpi

Di lain tempat Zain baru saja sampai di rumahnya dia langsung masuk setelah memasukkan mobilnya kedalam garasi saat Zain berjalan di ruang keluarga dia menemukan mamanya yang sedang duduk sembari menonton televisi Zain menghampiri sang mama kemudian Zain mencium punggung tangan mama dan dia duduk di samping mamanya

" Kenapa baru pulang Zain? " tanya sang mama

" Habis bantuin Salsa mengajar anak-anak jalanan setelah itu menjemput Leo di bandara memangnya ada apa ma? "

" Tidak mama hanya bertanya saja dan ya besok kamu harus jemput abang kamu di bandara karena dia akan pulang "

" Kenapa nggak supir aja sih ma yang jemput? atau nggak suruh abang naik taksi aja ke sininya "

" Kenapa memangnya kalau mama menyuruh kamu yang menjemput? kamu tidak suka? "

" Bukan begitu ma besok aku akan ikut mengejar lagi bersama Salsa "

" Itu hanya alasan kamu saja Zain, kenapa kamu begitu tidak menyukai abang kamu padahal dulu kalian sangat akrab "

" Salahkan saja abang "

" Kalau abang kamu aja nggak tahu kenapa kamu berubah seperti ini bagaimana mama akan bertanya pada abang kamu "

" Sudah lah ma aku capek mau istirahat "

" kenaqpa sih kalau mama membahas abang kamu pasti kamu menghindar? "

" Aku beneran capek ma bukan menghindar "

" Ya udah sekarang kamu istirahat tapi besok kamu harus tetap menjemput abang kamu "

" Iya iya besok aku jemput abang di bandara "

" bagqus kalau begitu "

Zain langsung pergi menuju kamarnya dengan perasaan kesal setelah sampai di kamar Zain langsung membersihkan tubuhnya di kamar mandi dia ingin menjernih kan pikirannya dari masalahnya bersama Alwi sang bang, Zain keluar dari kamar mandi dengan menggunakan pakaian santai Zain langsung merubah kan tubuhnya ke tempat tidur Zain mengingat saat dulu dia dan Alwi selalu bersama dan sering menghabiskan waktu bersama, Zain sama sekali tidak membenci sang abang meskipun kedua orang tuanya sangat perhatian kepada Alwi sementara Zain sendiri seperti tidak dihiraukan namun perasaan benci datang saat dia mengetahui bahwa Alwi mencintai Salsa yang notabene nya adalah kekasih hati Zain

" Setelah ini hari-hariku akan sulit karena kedatangan bang Alwi sebaiknya aku pergi dari rumah ini dan mencari tempat kos aku tahu apa yang akan terjadi setelah kedatangan bang Alwi pasti mama akan melupakan keberadaanku apalagi papa sedang ada di luar kota " monolog Zain

Zain langsung memejamkan mata untuk beristirahat karena hati dan tubuhnya banget letih