webnovel

18.Pesta Ulang Tahun Marsa

Aku, Marsa dan Zain pergi menuju mobil setelah sampai di mobil kami masuk ke dalam mobil, Zain menghidupkan mobilnya dan mengendarai nya membawa aku dan Marsa ke taman

" Oh iya Sa aku lihat dua hari ini si Hana bersikap judes sama kamu "

" Gitulah Marsa Hana mengira aku ada hubungan yang lebih sama Satria "

" Tapi kan hubungan kamu sama Satria persis seperti hubungan kakak adik "

" Entahlah Marsa aku merasa Satria itu sudah seperti kakak aku sendiri meskipun dia bukan kakak ku"

" Semoga pak sopir yang ada di sebelah kamu ini gak cemburu melihat keakraban kamu sama Satria ya Sa "

" Semoga aja Marsa karena aku paling tidak bisa melihat orang yang ada di sebelahku ini marah kamu tahu kan Marsa kalau orang yang di sebelahku ini cemburu pasti langsung ngambek dan marah "

" Iya Salsa aku sangat mengenal orang yang ada di sebelah kamu ini sepupuku yang... " ucapkan Marsa terpotong karena di sangga oleh Zain

" Yang apa Marsa? " tanya Zain dengan nada sinis

" Yang kalau marah susah banget untuk membuatnya tidak marah lagi " ucap Marsa dengan nada mengejek

" Udah udah jangan berantem lagi kalian ini sepupu tapi kerjaannya berantem terus pusing aku lihatnya "

" Iya bu " ucap Marsa

" Oh iya Salsa sayang, gimana mama aku baik kan? "

" Iya mama kamu baik kok malah sangat baik "

" Syukur deh "

Aku, Marsa dan Zain sampai di taman Zain memarkirkan mobilnya kami bertiga keluar dari mobil, handphoneku berbunyi aku mengambilnya di dalam tas dan ada satu pesan masuk dari Satria aku langsung membuka pesan itu

' Sa bilang sama teman-teman yang lain aku tidak bisa datang ke taman karena aku ada urusan sampai kan permintaan maaf ku pada mereka semua '

Setelah aku membaca pesan dari Satria aku langsung memasukkan handphoneku ke dalam tas kembali dan aku menghampiri Marsa dan Zain yang sedang menunggu ku

" Ayo ikut aku Marsa "

" Ke mana? " tanya Marsa ragu

" Ikut aja "

" Ikuti saja Marsa turuti kemauan Salsa " ucap Zain membela ku

" Iya bawel "

Aku menarik tangan Marsa dan membawanya ke area pesta yang telah disiapkan oleh ku dan sahabat-sahabatku yang lain

" Kenapa kamu membawaku ke sini Sa? di sini sangat gelap kamu tahu kan kalau aku takut gelap "

" Kamu tutup mata dulu ya, please " pintaku memohon

" Tapi gak ada yang aneh aneh kan? "

" Gak ada Marsa kamu percaya kan sama aku "

" Iya Salsa "

Marsa memejamkan matanya dan sahabat-sahabat ku yang lain keluar dari tempat persembunyian mereka kemudian menghidupkan lampu yang telah kami hias di taman ini tadi sore

" Sudah boleh dibuka mataku gak? " tanya Marsa

" Kamu tunggu hitungan ketiga yang baru kamu boleh buka mata kamu "

" Oke calon kakak ipar sepupuku "

" Satu, dua, tiga kamu boleh buka mata kamu sekarang Marsa "

Marsa membuka matanya dan dia sangat terkejut saat melihat sahabat-sahabatku yang lain berkumpul di sini dan membawa kue ulang tahun untuk nya

" Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday happy birthday Marsa " sahabat-sahabatku menyanyikan lagu ulang tahun untuk Marsa

" Salsa ini " Marsa tidak mampu lagi melanjutkan kata-katanya

" Ini semua kami yang siapkan Marsa untuk sahabat kami yang paling lucu ini " ucap ku

" Makasih ya guys udah nyiapin ini semua untuk aku" ucap Marsa

" Sama-sama Marsa sayang " ucap Sifa

" Udah ya jangan bicara terus kapan kita akan meniup lilin nya " ujar Hana

" Iya iya Hana kita tiup lilinnya sekarang " ucap Alexa

" Tapi sebelum Marsa tiup lilin dia harus make wish dulu " ucap ku

" Iya Salsa "

Marsa mulai memejamkan matanya dan membuat permintaan yang kami semua tidak tahu

" Aku ingin persahabatan ini takkan pernah hilang dan aku ingin kekasih yang kumiliki akan baik seperti ayahku " pinta Marsa dalam hati

Marsa membuka matanya dan meniup lilin ulang tahunnya

" Potong kuenya dong Marsa " ucap Najwa

Marsa memotong kue ya dan memberikannya padaku setelah itu dia memberikan kuenya pada sahabat-sahabatku yang lain serta memberikannya pada Zain, malam ini aku bahagia bisa membuat salah satu sahabat ku bahagia kami menyantap kue ulang tahun Marsa bersama

" Oh iya temen-temen katanya Satria minta maaf karena iya tidak bisa datang dan memenuhi undangan kalian katanya, dia ada urusan "

" Kamu tahu dari mana satria gak datang Sa " tanya Najwa

" Tadi dia kirim pesan sama aku "

" Deket banget ya kalian sampai Satria gak dateng aja kamu tahu " ucap Hana sembari menatap ku sinis

" Bukannya gitu tapi kan diantara kita semua Satria hanya punya nomor telepon aku aja "

" Ya ya terserah lah " ucap Hana masih dengan nada sinis

" Udah ah kalian jangan berantem lagi kalian ini kan sahabat " ucap Zain

" Iya Zain " ucap ku

Pembicaraan ku dan Hana berhenti agar aku tidak menghancurkan kebahagiaan Marsa waktu terus berputar aku mencari celah agar bisa berbicara dengan Hana untuk menjelaskan tentang hubunganku dan Satria saat yang lain sibuk aku menghampiri Hana

" Han aku ingin bicara sama kamu " ucap ku

" Mau bicara apa? emang ada yang perlu kita bicarakan perasaan aku gak ada yang perlu dibicarakan "

" Ayolah han kita perlu bicara, please "

" Gak usah aku mau menghampiri Marsa "

Setelah mengatakan hal itu Hana pergi meninggalkanku yang belum sempat menjelaskan apapun padanya aku sangat sedih sahabatku tidak mau mendengarkan penjelasan dari ku bahkan ada terkesan menghindar dari ku. waktu kini telah menunjukkan pukul 09.00 malam aku menghampiri Zain untuk mengajak zain dan sahabat-sahabat ku yang lain pulang

" Guys udah malem nih kita pulang yuk" ajak pada sahabat-sahabatku

" Ayo Sa " ucap Marsa

" Sepertinya yang sedang berulang tahun lagi galau nih makanya bete banget " ucap Sifa

" Kalian jangan meledek Marsa dong kasihan dia " tegur Alexa

" Ayo sa kita pulang " ajak Marsa dengan raut wajah yang cemberut

" Iya Marsa "

Aku Marsa dan Zain pergi dari taman menuju tempat parkir mobil Zain

" udah dong Marshall jangan bete gitu hari ini kan ulang tahun kamu " ucap ku

" Iya Salsa "

" Senyum dong "

Marsa menampakkan senyum manisnya kepadaku kami sampai di di dekat mobil Zain dan kami masuk ke dalam mobil Zain menghidupkan mobilnya dan kami pergi dari taman Zain mengantarkan ku pulang terlebih dahulu

" Marsa kita antar salsa pulang dulu ya baru aku akan kamu "

" Iya zain "

Aku melihat wajah Marsa yang tampak murung sedari tadi aku ada sorot kesedihan di dalam tatapan matanya

" Marsa are you okay " tanya ku

" Aku baik-baik saja sa " jawab Marsa

" tapi wajah kamu sangat sedih kamu gak mau cerita sama aku "

" Sebenarnya aku sangat sangat ingin Leo ada di samping aku tapi "

" Leo kan tidak pernah lupa sama kamu dan dia tidak mungkin menduakan kamu dan dia juga selalu memberikan kabar pada kamu "

" Tapi Sa rasa rindu ini membuatku ingin Leo ada di samping aku "

" Aku tahu apa yang kamu inginkan Marsa tapi leo belum bisa kembali ke jakarta saat ini "

" Aku akan menunggu dia Sa "

" Ya udah sekarang kamu jangan sedih lagi kalau Leo tahu kamu lagi sedih seperti ini dia pasti akan memarahi aku "

" Iya Salsa aku gak akan sedih lagi "

Sementara di rumah Satria Firman sang kepala keluarga baru pulang dari kantor nya dan alyssa langsung menyambut Firman di depan pintu rumahnya Alisha langsung mencium punggung tangan sang suami dan dia membawa tas kerja suaminya ke dalam kamar mereka Firman langsung membersihkan dirinya sementara Alisha duduk di kasur mereka sembari menunggu Firman selesai membersihkan diri Firman keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar Firman segera menghampiri sang istri kemudian ia duduk di samping Alisha setelah melihat wajah alisha yang sedang memikirkan sesuatu akhirnya Firman memutuskan untuk bertanya pada alysha

" Ada apa ma sepertinya mama sedang memikirkan sesuatu? "

" tadi siang aku hampir tertabrak tapi untungnya aku ditolong oleh seorang gadis "

" baguslah terus apa yang mama fikirkan sekarang "

" Mama merasa punya ikatan batin dengan gadis yang menolong mama tadi siang mama seperti mengenal gadis itu pa bahkan mama pikir dia adalah putri kita"

" Bagaimana mungkin mama berfikir seperti itu papa tahu mama sangat merindukan putri kita "

" Tapi pa mama seperti merasa dia adalah putri kita bahkan usianya saja sama dengan putri kita "

" Udah ma jangan dipikirkan nanti yang ada mama akan kecewa jika gadis itu ternyata bukan putri kita "

" Baiklah mama tidak akan memikirkannya lagi "

Aku, Marsa dan Zain sampai di depan rumahku aku keluar dari mobil dan Marsa berpindah posisi duduk di samping selain aku mengitari mobil menuju jendela stir kemudi zain menurunkan kaca mobil nya

" Salsa aku langsung pulang ya " ucap Zain

" iya sayang kamu hati-hati ya bawa mobilnya san antarkan marsha ke rumahnya dengan selamat "

" Siap putri chubby yang sudah kamu masuk sana "

" Kamu pulang dulu baru aku akan masuk ke dalam "

" ta sudah aku pulangnya "

" Iya "

Zain pulang dari rumahku setelah mobil Zain sudah tidak terlihat lagi baru aku masuk ke dalam rumah aku menghampiri bunda dan ayah yang sedang duduk di ruang keluarga

" Assalamualaikum bunda, ayah " ucap ku sembari mencium punggung tangan ayah dan bunda

" Waalaikumsalam " ucap bunda dan ayah kompak

" Usah pulang sayang " tanya bunda

" Rumah ibun "

" ya sudah kamu istirahat sana besok kan kamu sekolah " ucap ayah

" Iya yah aku ke kamar dulu ya ayah dan bunda ku sayang "

" Iya salsa " ucap bunda

Aku pergi ke kamarku meninggalkan bunda dan ayah yang masih menonton televisi aku meletakkan tas ku di atas meja saat aku sampai di kamar aku langsung membersihkan tubuhku di kamar mandi aku keluar dari kamar mandi dengan baju piyama tidur ku aku merebah kan tubuhku di tempat tidur yang paling nyaman aku memejamkan mataku untuk tidur karena aku sangat letih aku tidur di atas bantal pemberian Zain hadiah ulang tahun ke tahun lalu