58 Aku begitu takut kehilanganmu

Nita tergesa-gesa segera membereskan pekerjaannya pagi ini,dia tidak ingin membiarkan aditya yg sudah menunggunya terlalu lama di luar.

"Maap"nita sudah berada dalam satu mobil dengan aditya"hand overnya sedikit terlambat"

Aditya tersenyum"apa kamu tidak lelah?kamu kan baru saja pulang jaga malam"

"Tidak apa"nita memelankan suaranya"aku sudah terbiasa"

Mereka membicarakan sesuatu di dalam mobil.Aditya tampak memberikan beberapa helai kertas untuk nita baca.

"Apa uang itu cukup untuk memenuhi semua permintaan rumah sakit ini?"tanya nita tapi matanya tetap fokus membaca

"Sepertinya cukup"jawab aditya"kita juga bisa memasukan pengajuan proposal ke rumah sakit kota"

Nita bermain dengan pikirannya begitu keras.

"Itu nanti saja"nita sepertinya mempunyai rencana lain"tidak perlu cepat-cepat ingin mencari keuntungan besar.Nanti kalau aku kaya mendadak kan itu aneh,terlebih lagi aku menggunakan uang itu dari hasil perceraianku.Itu akan menjadi berita besar melebihi gosip artis internasional"

Sontak saja aditya tertawa"Itu sangat mengagumkan bagiku,kamu bisa meraup keuntungan besar di bulan pertama.Dan sisa hasil pembelian alat nanti aku cairkan ke dalam rekening pribadimu"

"Tidak usah"tolak nita"aku tidak berpikiran untuk menggunakan sisa uangnya,apalagi untuk kehidupanku sehari-hari.Aku masih bisa menggunakan uang hasil kerjaku untuk itu"

"Apa kita harus membeli alat tambahan?"aditya tidak begitu mengerti dengan apa yg ada di pikiran nita,padahal dia bisa mengubah hidupnya dengan uang itu.

Nita terdiam sejenak sebelum akhirnya melhat ke arah aditya dan berkata"bisakah kamu memberikannya ke yayasan yg berada di rumah sakitmu,bukankah itu yayasan untuk para anak-anak yg terkena penyakit kanker?"

"Itu akan lebih bermanfaat"sambung nita"daripada aku menyimpannya,kamu berikan saja uang itu"

Aditya tersenyum aneh"Baiklah,apa aku harus menyalurkannya atas namamu"

"Jangan namaku"lagi-lagi nita menolak"uang itu milik yoga,jadi sebutkan saja namanya"

Untuk sesaat dia begitu menertawakan dirinya yg selalu memandang penuh kekaguman pada nita,dia begitu bisa mengeluarkan ekspresi datarnya untuk sesuatu hal yg aditya pikir sangat besar.

"Tapi..."nita terdiam sejenak"berapa persen yg kamu inginkan dari kerja sama kita?"

Aditya lagi-lagi dibuat nita tertawa kecil,dia begitu sangat tertarik dengan kerjasama yg nita tawarkan"Baiklah bagaimana jika aku mau lima puluh persen,tidak dari uangmu,tapi hatimu"

Nita begitu terpaku dengan penawaran aditya.

"Sayangnya itu tidak termasuk dalam perjanjian bisnis kita"wajah nita memerah,jantungnya kali ini berdetak dua kali lebih cepat.Dan kali ini juga nita menolaknya secara halus.

"Tapi sayangnya aku menginginkan itu"aditya tersenyum"kamu tenang saja,meskipun kamu menolaknya aku akan tetap membantumu"

Nita tersenyum ,dia menyadari bahwa setiap wanita pasti akan menyukai setiap perhatian yg dia berikan,termasuk juga dirinya.Tapi dia selalu merasa dirinya akan sangat tidak tahu malu,karena perceraiannya saja belum memakan waktu yg lama.

Aditya sekali-kali mencuri pandangan ke arah nita sambil terus memfokuskan matanya menyusuri jalan.

Akhir-akhir ini dia begitu tidak fokus pada pekerjaannya,dia selalu ingin mengutamakan apapun keinginan nita.Dan dia menyadari betapa dulu pun yoga pasti melakukan hal yg sama sepertinya pada nita,dia adalah wanita yg membuatnya rela melakukan apapun.

"Kamu masih mencintai yoga?"aditya menahan nita yg hendak keluar sesampainya di depan halaman rumah"melihat hubungan baikmu dengan axel dan yoga masih terjalin sampai setelah perceraianmu"

Nita tersenyum"apa kamu memang benar mencintaiku?"

"Tentu saja"aditya menjawab penuh kepastian

"Lalu mengapa kamu begitu terganggu dengan kehadiran mereka"nita lebih menjelaskan"karena itu berusahalah,aku wanita yg pernah menikah.Akan lebih baik jika kamu memikirkannya kembali untuk mencintaiku"

Aditya tersenyum"aku tidak pernah memikirkan statusmu,maapkan aku.Aku hanya begitu ketakutan kamu akan kembali bersamanya"

"Anggaplah itu sebagai tantanganmu,buatlah seakan untuk mendapatkan sesuatu kamu harus berusaha terlebih dulu"ucapan terakhir nita sebelum meninggalkan aditya.

"Apa sekarang ini aku memberikannya lampu hijau untuk mendekatiku?"sesaat nita tidak begitu percaya dengan yg dia katakan pada aditya tadi.

Nita sangat tidak ingin membuatnya terluka,setelah selama ini dia selalu ada saat nita membutuhkan bantuan apapun.Anggaplah ini sebagai rasa terima kasihku,nita mengucap dalam hatinya.

Rupanya,di sudut lain tanpa nita dan aditya ketahui ada sosok yoga yg mengikutinya sedari nita keluar dari tempatnya bekerja.Dia pernah diam-diam mengetahui tempat dimana nita kerja dari seragam yg dia kenakan dulu,ketika dia mengunjungi axel yg sakit.

Dia harus menyaksikan kedekatan nita dan aditya yg dia tahu,aditya sudah menyukai nita dari semenjak nita masih menjadi istrinya.

Dan kali ini aditya begitu terang-terangan mendekati nita,setelah perceraiannya.

Dia tidak bisa memberitahukan pada nita,setelah perceraian itupun dia sama sekali tidak berniat untuk kembali kepada elsa,dia hanya terlalu iba pada kondisi elsa yg harus rela kehilangan kesempatannya untuk memiliki seorang anak, karena operasi yg pernah dia jalani pada saat pengobatannya dulu,dan itu yg membuatnya menjadi seseorang yg berbeda.

Dan di lain pihak dia sangat mengingat dengan baik saat hampir kehilangan nita ketika mengalami keguguran,itulah hal yg membuat dia membiarkan dirinya menjadi seorang pecundang di mata nita,yg terlihat begitu tidak bisa berbuat apa-apa.Berharap dia tidak akan pernah tersakiti lagi olehnya dan hidup lebih bahagia di masa depannya.

"Aku bahkan masih begitu mengharapkannya,setelah aku menyakitinya.Aku hanya menginginkan dia menjadi bahagia"ucapan yoga sebelum pergi meninggalkan kediaman nita.

avataravatar
Next chapter