Tawa akhirnya yang menjadi penutupan perdebatan mereka. Sofi yang meminta Cindy untuk beristirahat dan Cindy yang menolaknya. Bagaimanapun, Cindy tidak akan bisa meninggalkan tempat itu meski ia ingin. Jangan ditanyakan lagi. Ibu tirinya pasti akan memintanya kembali untuk membantu Sofi di dapur. Bila Sofi saja ada di sana, apa lagi anak tirinya, bukan?
"Pokoknya aku akan tetap di sini. Kak Sofi mau mengusirku pun aku tak peduli. Soalnya … aku pada akhirnya hanya akan dimarahi oleh Ibu."
"Kok bisa kamu berpikir seperti itu? Memangnya, kamu sudah tahu dengan jalan pikiran Ibu?"
"Aku sudah tahu. Kalau Kak Sofi saja sedang berada di sini … aku harus juga. Itu baru adil. Kalau aku hanya rebahan saja dan tak melakukan sesuatu, hm … sudah pasti Ibu akan mengamuk."
Sofi menanggapinya dengan tawa yang kecil. Semua kalimat Cindy tidaklah salah. Cindy lalu keluar rumah dan meletakkan kucing putih itu di sana.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com