Di keesokan harinya, Naya dipanggil ke kantor oleh Bram. Bram memintanya sambil mengajak si jagoan. Ia ingin menggendongnya dan mengajaknya bermain sambil mengisi waktu istirahatnya. Tentu Naya datang tepat waktu, karena ia rasa papa mertuanya sudah tidak marah lagi.
Naya pun langsung masuk ke ruangan Bram. Tapi sayang, Nanta masih tidur di gendongannya jadi Bram tidak bisa langsung menyapanya.
"Duduk, sayang." titah Bram pada Naya.
"Sayang?! Apa papa sudah benar-benar tidak marah lagi, atau sebenarnya papa memang tidak marah?" batin Naya menduga-duga.
Bagaimana ia tidak menduga, sikap papa mertuanya yang semalam dan yang sekarang jauh berbeda. Semalam sikapnya sangat datar dan tidak sedikitpun memberikan senyuman. Tapi kini, sikapnya berubah sangat drastis. Keramahannya itu membuatnya merasa jadi hangat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com