"Permainan yang luar biasa menakjubkan! Aku kira istriku yang akan menang, dan membeli banyak tempat di sini. Nyatanya papa mampu membeli banyak tempat, bahkan membeli hotel dan banyak perumahan." puji Seno saat papanya menjadi miliarder di permainan monopoli.
Dengan bangga dan wajah yang diangkat Bram mengatakan, "Iya, dong. Siapa dulu. Jangankan dipermainan seperti ini, di kehidupan nyata pun aku memenangkan target bisnis ku dengan baik."
Fania tersenyum mendengarnya, ia memang mengakui kehebatan sang suami yang sangat pandai dalam mengatur strategi. Meski hasil kocokan dadunya selau minim, tapi perlahan ia bisa membeli negara-negara plus dengan hotel dan perumahannya. Itu berarti ia akan mendapatkan banyak uang jika Naya, Seno, dan Fania menginjak ke wilayahnya.
"Menurut Naya seharusnya papa bosan sih memegang uang banyak terus, harusnya Naya yang memenangkan ini. Lumayan kan buat beli susunya Mauren, ditambah popoknya sudah habis." ucap Naya dengan candaannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com