"Astaghfirullah, istriku. Kamu lagi di mana? Tumben gak pake baju tertutup? Kamu udah di rumah?" tanya Seno dengan panik.
Naya melirik ke arah Fania untuk mengerjai suaminya yang sedang bekerja, "Aku sudah di rumah, mas. Tapi sekarang aku mau main keluar, dan sepertinya aku nyaman dengan tampilanku yang sekarang. Soalnya di luar gerah," jawab Naya dengan jahilnya.
Di sana Seno langsung bangkit dari duduknya, ia tidak terima Naya jalan-jalan keluar dengan tampilan seperti itu. Tidak memakai kerudung dan terlihat tidak memaki baju karena ia memakai sehelai kain. Saking tidak mau melihat Naya seperti itu, ia bersiap pergi untuk pulang menghampiri Naya dan mencegahnya.
"E-eeh, sayang! Kamu mau kemana? Jangan pergi dari kantor belum waktunya pulang, loh." tahan Naya. Fania yang melihat itu terkikik geli, ia sudah tidak bisa menahan tawanya lagi.
"Aku mau pulang, kamu kan nekat keluar tanpa baju. Ya aku gak rela, lah. Masa iya bidadariku dilihat orang lain," sewot Seno.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com