Naya menunduk, ia tidak kuat lagi menahan air matanya. Dan kini air mata itu sudah menetes bersamaan dengan Seno yang membelanya. Saat Seno berhenti, ia pun mulai angkat bicara.
"Mama, maaf jika Naya tidak bisa menjadi menantu baik yang diharapkan mama. Naya sangat senang berada di dekat mama meski sekarang mungkin ada sedikit ujian untuk Naya, tapi Naya akan tetap menjadi menantu mama sampai kapanpun. Dan Naya berharap suatu saat nanti mama bisa menghabiskan waktu lagi bersama Naya di manapun berada." ucapnya.
Bram tersenyum mendengar penuturan Naya, "Ini memang menantu kebangaanku. Dia tidak akan menyerah untuk mengembalikan keadaan semula, Fania. Kamu mendengarnya, 'kan?!" ucapnya dengan mata yang mengarah ke arah Fania.
"Tetap tidak. Calon menantu kita adalah Bianca, pilihan terbaik dari mama." tekan Fania dengan percaya diri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com