"Ibu kangen sama Naya?" tanya Dito.
"Ibu benar-benar kehilangan Naya, Dito. Setelah ia menikah dengan orang lain rasanya hati ibu tidak kunjung tenang. Padahal sudah lama ibu mengatakan selamat kepada Naya atas pernikahannya. Tapi entah kenapa semakin hari ibu semakin merindukan Naya. Dulu kamu sering main, ibu pun ngerasa jika Naya pergi setelah ibu anggap sebagai anak sendiri." ungkap Asih panjang lebar.
Tanpa ingin mengganggu kesedihannya, Dito mengelus lengannya dengan diiringi kata-kata yang menenangkan. Bukannya Dito ingin melukai ibunya saat ini karena tidak menghubungi Naya, tapi ia sudah terlanjur sepakat dengan Seno yang tidak akan terlalu sering memberikan izin untuknya bisa mengobrol.
"Begini, sekarang mami istirahat saja dulu. Nanti, jika tubuhnya sudah enakan, mami boleh bercerita lagi. Bagaimana, oke?!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com