"Apakah yang kau katakan itu benar, Ketua! Kau nggak mencoba untuk iseng kepadaku bukan?" Tanya Uiharu.
"Uiharu-san, dalam urusan yang serius aku nggak akan pernah berbohong kepadamu! Kesempatan bagimu untuk meningkatkan level kekuatan Espermu sudah dipastikan oleh para ilmuwan yang bekerja untuk kakek! Begitu juga dengan kesempatan bagi Saten-san agar dia bisa membangkitkan kekuatan Esper miliknya yang selama ini tertidur sebab Saten-san kekurangan Trigger Factor di dalam tubuhnya. Dan sekarang karena Artificial Trigger Factor sudah berhasil ditemukan oleh Tearju-Sensei. Saten-san dan kemungkinan besar semua level 0 yang ada di Kota Akademi bisa membangkitkan kekuatan Esper mereka. Dan Trigger Factor juga bisa dipakai untuk meningkatkan level seorang Esper yang berada di bawah level 3."
Uiharu sempat merasa tidak yakin dengan ucapannya Kotori. Tapi ia tahu kalau Kotori tidak akan pernah berbohong kepada dirinya jadi Uiharu akhirnya menangis, karena ia akhirnya memiliki kesempatan untuk meningkatkan kekuatan Level 1 miliknya. Bagi Uiharu asalkan dia bisa mencapai level 2 atau tiga itu sudah cukup, karena Uiharu sadar untuk bisa mencapai level empat atau lima dibutuhkan keberuntungan dan keistimewaan di dalam DNA.
"Akhirnya!" Teriak Saten dengan air mata mengalir di pipinya. "Akhirnya setelah bertahun-tahun tinggal di Kota Akademi, akhirnya aku bisa memiliki kesempatan untuk memiliki kekuatan Esper!"
Kotori tersenyum ketika ia melihat reaksi Uiharu yang terlihat senang, dan Saten yang menangis. Sebab ia tahu bagaimana rasanya menjadi seseorang yang tidak berdaya sementara orang lain di sekitar memiliki kekuatan untuk melindungi diri.
"Trigger Factor? Aku baru tahu istilah itu, Kotori-san bisa kau jelaskan apa itu Trigger Factor?" Mikoto merasa senang karena Uiharu bisa meningkatkan level Espernya dan Saten bisa menjadi seorang Esper secara resmi, tapi saat ini dia lebih tertarik dengan Trigger Factor. Istilah yang selama ini tidak pernah ia dengar sebelumnya makanya ia menanyakan arti dari istilah itu kepada Kotori.
"Menurut Tearju-Sensei, Trigger Factor adalah semacam zat khusus yang muncul di dalam tubuh manusia yang mendapatkan experiment untuk menjadi Esper. Dan karena jumlah Trigger Factor di tiap manusia berbeda ada yang jumlahnya sangat banyak seperti yang dimiliki oleh dirimu, Accelerator, Teikoku Kakitane, dan Misaki-san sehingga kalian bertiga bisa mencapai level lima dan ada juga yang jumlahnya sangat sedikit seperti Saten-san, sampai-sampai kekuatan Esper yang sudah ada tidak bisa diaktifkan atau dibangkitkan. Dan setelah melakukan riset selama bertahun-tahun atas perintah dari Kakek, akhirnya Tearju-Sensei berhasil membuat Artificial Trigger Factor yang bisa dipakai untuk meningkatkan kekuatan Esper level satu sampai level dua dan juga membangkitkan kekuatan Esper level 0."
Mikoto akhirnya bisa mengerti dengan apa arti dari Trigger Factor dan apa fungsi dari Trigger Factor itu. Uiharu yang memiliki tingkat kepandaian yang lumaya tinggi juga bisa mengerti penjelasannya Kotori.
Sedangkan Saten yang otaknya biasa saja dan tidak sepandai Uiharu ataupun Mikoto sama sekali tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Kotori, sekalipun Kotori sudah menjelaskan dengan kata-kata yang mudah untuk dimengerti. Kepala Saten sampai mengeluarkan asap akibat dia berpikir terlalu keras.
"Kyaa! Saten-San!" Teriak Mikoto yang dibuat kuatir dengan asap yang keluar dari kepalanya Saten. "Apa yang terjadi padamu!"
Mikoto yang panik mencoba untuk mengipas-ngipas kepala Saten dengan buku untuk membuat kepala Saten menjadi lebih dingin. Tapi apa yang dilakukan oleh Mikoto sama sekali tidak membantu, dan malah membuat semuanya menjadi semakin kacau.
"Eh, Uiharu apa kau tahu kenapa bisa ada asap yang keluar dari atas kepalanya Saten-san?" Tanya Kotori yang kaget dengan apa yang terjadi kepada Saten.
"Aaah, sepertinya kepalanya Saten-san terlalu terbebani dengan penjelasanmu soal Trigger Factor ketua, sampai-sampai kepalanya Saten-san mengeluarkan asap begitu. Kau tidak perlu merasa Saten-san ketua, hal semacam ini selalu terjadi kepadanya kalau otaknya bekerja terlalu keras," Jawab Uiharu sambil menghela nafasnya. "Otak Saten-san agak jarang digunakan untuk berpikir keras karena ia malas belajar, makanya ia tidak bisa mengerti hal yang sulit."
***
Pertarungan antara Esper level lima dengan kekuatan yang paling tidak masuk akal Sogita Gunha dan Touma berakhir dengan kekalahan telak dari Gunha. Leher Gunha dicekik oleh Touma dan di saat Touma mencekik Gunha. Area yang menjadi tempat mereka berdua bertarung sudah hancur berantakan, tubuh Gunha dipenuhi oleh luka dan memar bahkan tangan kanan Gunha dipatahkan oleh Touma. Tubuh Gunha lalu dibuang oleh Touma ke tanah, lalu Touma sendiri berjalan menjauhi Gunha.
"Sigh, Sogita Gunha benar-benar seperti kecoak atau zombie, dia jauh lebih susah dijatuhkan dari Accelerator ataupun Teikoku Kakitane. Stamina yang ia miliki jauh lebih besar dari mereka berdua, begitu juga dengan ketahanan tubuh yang ia miliki. Aku memang tidak terluka tapi, stamina dan energi yang harus kugunakan untuk menjatuhkan dirinya jauh lebih besar dari yang kukira!"
Touma yang dibuat kesal oleh Gunha, sempat mengukir kata Nyali dan kebodohan di punggung Gunha menggunakan Flame Alchemy untuk melampiaskan kekesalan yang ia rasakan kepada Gunha yang terus menantang dirinya sekalipun ia tidak mau bertarung dengan Gunha. Ukiran itu juga adalah semacam Fuuinjutsu yang akan membuat Gunha kehilangan semangat bertarungnya kalau ia bertemu dengan Touma. Sebuah pencegahan yang Touma buat agar Gunha tidak lagi mengganggu dirinya.
"Melawan orang bodoh dengan ketahanan tubuh seperti kecoak, memang bukan hal yang menyenangkan. Kuharap Fuiinjutsu yang kupasang di punggung si bodoh itu bisa berfungsi dengan baik, aku benar-benar malas kalau aku harus bertarung dengan orang gila yang berpikir dengan semangat dan nyali manusia bisa melakukan apapun."
Kembali lagi ke beberapa jam kemudian, dimana Touma sedang tertidur dengan kepalanya berada di pangkuan Shizuka dan masih beristirahat bersama dengan Shizuka.
Sogita Gunha baru saja terbangun dari pingsannya, setelah ia dikalahkan dengan sangat telak oleh Touma. Sampai-sampai untuk pertama kalinya di dalam hidupnya Gunha merasakan apa yang namanya ketakutan kepada seseorang.
Selama ini Gunha tidak pernah merasa takut kepada siapapun sebab ia bisa mengatasi semua masalah yang mendatanginya dengan modal nyali, semangat, berteriak dan juga kekuatan Esper yang ia miliki. Tapi tidak peduli seberapa kencang pun ia berteriak dan seberapa banyak pun semangat dan nyali yang ia miliki. Di hadapan Touma semua nyali dan semangat yang ia miliki tidak berguna. Ditambah lagi ucapan terakhirnya Touma kepada dirinya sebelum ia pingsan membuat Gunha menjadi semakin terpuruk. Dan kata-kata itu adalah;
"Kau selalu berteriak kencang di pertarungan dan berpikir kalau dengan nyali dan semangat semua masalah bisa diatasi kau benar-benar bodoh dan tolol kalau kau berpikir begitu! Apa kau pikir dunia nyata itu adalah manga shonen dimana karakter utamanya adalah seorang idiot yang selalu menyelesaikan dengan semangat, teriak, nyali dan keberuntungan!? Dewasalah sedikit! Kalau kau menganggap kalau dirimu adalah Protagonis dari Shonen Manga itu artinya kau seorang Chuunibyou yang menolak kenyataan dan akal sehat! Kau tidak akan bisa mengalahkanku hanya dengan modal semangat, teriak dan nyali. Dasar orang gila yang menolak kenyataan."
"Uurgh aku malu mengakuinya, tapi Kamijou Touma memang benar. Aku terlalu mengimitasi tokoh utama laki-laki dari manga kuno yang kubaca sampai-sampai aku kehilangan akal sehatku dan menolak kenyataan yang ada. Sepertinya aku harus merubah sikapku ini dan berlatih dengan lebih keras kalau aku mau menjadi lebih kuat dari sekarang."