webnovel

Change To Other Side

Apa yang akan kau lakukan? Jika suatu malam kau bangun di sebuah ruangan gelap yang tidak kau kenal? Takut? Bimbang? Atau malah suatu perasaan khusus yang belum pernah kau rasakan sebelumnya? Ya, ini adalah ceritaku. Dimana setiap aku tidur, jiwaku akan terpindahkan ke tubuhku yang ada di masa depan. >>Other Side

HigashiSasaki · Fantasy
Not enough ratings
20 Chs

Trik Licik

Other Side

Chapter 6: Trik licik

Keyla dengan santai berjalan ke pojok senjata. Disana ia mengecek setiap tumpukan senjata yang ada.

"Dimana aku menyimpannya ... Hummmm," gumam Keyla sambil melihat celah-celah antara senjata.

"Maksudmu misi itu apa?" tanyaku yang langsung turun dari tumpukan robot.

"Hunnnn, aahh! Ketemu!" seru Keyla dengan wajah yang bahagia.

Beberapa saat kemudian ia berbalik dan berjalan ke arahku.

"Mari kita lupakan hal itu sebentar dulu, dan ...."

Dengan cepat Keyla berlari ke arahku. Aku yang kaget reflek mencoba menghindar. Namun, yang di targetkanya bukan aku, melainkan pedang besar yang ku panggul.

"Benda ini mengganggu," desis Keyla dengan wajah kesal sambil mengangkat pedang besar itu dengan satu tangan. Kemudian menjatuhkannya.

"A-apa yang sebenarnya ingin kau lakukan?" tanyaku menatapnya bingung.

"Ahh, soal itu ...."

Keyla berjalan dengan tersenyum licik ke arahku. Aku diam menatap matanya dengan serius. Beberapa saat setelah ia sampai di depanku, ia menggerakkan kepalanya mendekati telingaku.

"Sudah saatnya, darling ...."

"Eh? Saat untuk?"

Tiba-tiba saja sebuah suntikan menancap di leherku.

"Aaahhh! A-apa yang kau lakukan!" ucapku tertegun.

Dengan cepat Keyla menekan suntikan itu dan memasukkan cairan berwarna merah muda kedalam tubuhku.

Aku dengan wajah yang kaget dan agak kesakitan tertunduk sambil memegangi leher kananku.

"Hahaha, akhirnya! Akhirnya!!" teriak Keyla tertawa keras dan terlihat sangat puas yang disertai bahagia.

"Uhh, a-apa lagi ... Apa lagi yang kau masukkan kedalam tubuhku," rintihku dengan terbata-bata karena merasa kepalaku sangat pusing.

"Hehe, apakah aku harus menjelaskannya, dar-ling?" jawabnya dengan tersenyum lebar.

Aku berdiri dengan kesal.

"Cepat katakan, apalagi yang kau masukkan kedalam tubuhku!" tanyaku dengan marah dan memegang kedua pundaknya. Aku menatap matanya dengan sangat kesal.

"Tidak ada, hanya beberapa ramuan cinta," jawabnya dengan menatapku balik.

"A-apa!" Sontak aku mundur beberapa langkah. Aku langsung memegangi kepalaku.

"Sial, sial, sial. Kenapa dimataku dia berubah menjadi sangat cantik. Senyumannya, wajahnya, rambutnya. A-apa yang terjadi padaku!" teriakku di dalam hati sambil berdebat dengan diri sendiri.

"Tunggu, kau bilang beberapa. Jangan-jangan—." Aku langsung menatap wajahnya lagi.

"Hihi, itu benar. Yang pertama adalah pada makanan yang kau makan. Dengan kau memakan ramuan yang pertama. Hormon terhadap wanita yang ada di sekitarmu meningkat. Dengan hanya ada aku yang ada di sekitarmu. Kau hanya melihatku sebagai wanita tercantik. Sampai efek obat itu habis yang akhirnya menjadi berefek permanen, dengan ini kau tidak akan bisa melihat wanita lain yang kau anggap cantik selain diriku," jawab Keyla sambil menatapku dengan tatapan yang lembut namun disaat yang sama terasa seperti predator.

Aku yang mendengar itu, dengan depresi menunduk sambil memegangi kepalaku.

"Obat kedua adalah ketika kita berciuman untuk memasukkan penawar kedalam tubuhmu waktu itu. Obat ini akan berefek kepada kepekaanmu terhadap orang yang ada di sekitarmu. Dengan cara aku yang selalu berada di sisimu selama efek obat itu ada, kau akan sangat menanti kehadiranku di sisimu, dan ketika aku menghilang selama 3 hari yang membuatmu merasa sangat kesepian. Aku dengan ini membangkitkan rasa kehilangan saat diriku tidak ada di sisimu, kau akan selalu merasa ada yang kurang tanpaku," tambahnya lagi dengan perlahan berjalan mendekatiku.

Aku masih merasakan hal aneh berputar-putar di kepalaku

"Dan yang terakhir dan juga puncaknya. Ramuan terakhir akan membuatmu sedikit terhipnotis dan meningkatkan kepekaanmu terhadap orang yang memberikanmu kasih sayang. Selama efek obatnya aktif, kau akan merasakan rasa bahagia berkali-kali lipat daripada waktu biasa kau diberikan kasih sayang. Dengan cara ini, aku menciptakan pandangan baik dihatimu, dan akhirnya kau akan mencintaiku," tambah Keyla yang beberapa saat kemudian memelukku dengan sangat lembut.

"Apa ini! Kenapa! Sadar, wanita itu adalah wanita licik! Tapi kenapa ini terasa sangat nyaman! Tidak!! Ingat bahwa wanita ini adalah seorang yang tidak normal! Tapi entah kenapa aku merasa sangat senang di peluk!! Aaahhh!!"

Ratusan hal berputar-putar di kepalaku, aku benar-benar sudah tidak bisa memahami semuanya.

Dalam posisi aku yang dipeluk, Keyla berbisik dengan suara yang sangat lembut.

"Aku mencintai Keyla, aku tidak akan bisa hidup tanpanya. Aku mencintai Keyla, aku tidak akan bisa hidup tanpanya.Aku mencintai Keyla, aku tidak akan bisa hidup tanpanya," ucapnya berkali-kali.

Kepalaku yang semakin pusing, saat mendengar perkataan itu. Entah kenapa aku langsung merasa tenang.

"Aku mencintai Keyla, aku tidak akan bisa hidup tanpanya," ucapku yang tanpa sadar karena bibirku bergerak sendiri.

Mendengar itu, Keyla langsung memelukku erat.

"E-eh?"

Aku yang merasa bingung sedikit melirik ke arah wajah Keyla. Ia terlihat sangat bahagia dan memiliki hawa ketenangan.

"Lalu? Apa masalahnya? Jika aku mencintainya karena salah satu triknya? Entah kenapa aku tidak peduli lagi sekarang. Karena aku sudah mencintainya."

Perkataan itu tiba-tiba saja terlintas di pikiranku.

"Hehehe, sekarang aku tidak perlu khawatir lagi saat besok kau bertemu wanita sialan itu. Sekarang kau tidak akan pernah melirik kepadanya sedikitpun," gumam Keyla yang bisa kudengar dengan wajah sangat bahagia.

**

5 menit kemudian.

Keyla dengan bersenandung dan tersenyum lebar menidurkanku di atas pahanya.

Ia kemudian mengelus-elus kepalaku.

Aku yang tidak berfikir panjang lagi ikut tersenyum dan merasa senang saat melihat Keyla senang.

"Hey? Maksudmu wanita itu, memangnya siapa?" tanyaku sambil menatapnya dengan kebingungan.

"Apa!?" responnya tertegun dana mengehentikan tangannya.

"Iya, wanita yang kau ucapkan tadi?"

"Kenapa kau menanyakanya!"

Keyla langsung menggenggam dengan kesal dan mengeluarkan hawa membunuhnya.

Melihat itu, aku tersenyum.

"Sudah, jangan kesal." Aku kemudian memegang pipinya.

"Aku hanya bertanya dirinya, lagian aku kan tidak mengenalnya," tambahku sambil tersenyum ke arahnya.

Melihat itu, wajah Keyla langsung berubah menjadi merah.

"Ba-baiklah jika kau meminta hal itu darling," ucapnya dengan menunduk dan terlihat malu.

Namun, sesaat kemudian wajah merona itu hilang dan digantikan dengan ekspresi sedih.

"Ini semua dimulai ketika awal kehancuran manusia. Para Dx mulai lepas kendali dan muncul di seluruh kota. Tepatnya pada tanggal 22 November, 2020. Malam, tidak karena ini di jam 2 pagi. Mungkin tepatnya pagi pertama hari kehancuran."

Keyla kemudian menghela nafas panjang mempersiapkan dirinya.

"Saat itu, darling menahan pisau yang memiliki obat bius kuat agar aku tidak melakukan hal bodoh. Jadi saat itu darling sedang dalam keadaan pingsan. Aku membawa darling kerumah miliknya, lalu langsung merawatnya."

Keyla lagi-lagi menunduk karena sangat menyesali pilihannya waktu itu. Aku kemudian memegang pipinya dan tersenyum lagi, agar ia melanjutkan perkataannya.

"Malam itu aku yang sudah merawatmu kembali ke rumahku dengan tenang. Tapi tanpa sadar, sesaat setelah aku kembali kerumah para Dx mulai bermunculan dari kegelapan. Mereka langsung memakan orang-orang yang mereka temui. Sayangnya aku menyadari keributan itu 2 jam setelah aku pergi dari rumahmu. Aku saat itu juga langsung berusaha secepat mungkin kembali kerumahmu. Saat itu juga aku melihat seluruh kosan sudah hancur berantakan. Para Dx sudah menjarah tempat ini. Saat itu aku langsung merasa sangat marah dengan diri sendiri, apalagi saat melihat darah berceceran di lantai. Saat itu juga aku berniat membunuh diriku sendiri. Tapi sesaat setelah terjadi ledakan dan sedikit gempa, aku menyadari bahwa ada jejak darah kalau darling kabur."

"Rupanya saat itu kau diserang Dx dan terluka cukup dalam di bagian lengan kiri. Kau berjuang mati-matian berusaha kabur, dan berlari ke arah luar kosan. Beruntung saat kau keluar ada sekelompok mahasiswa yang sedang kabur mencari perlindungan, dan kelompok itu dipimpin oleh seorang wanita berambut pirang. Wanita itu adalah orang yang telah merebut hatimu. Kalian selalu berjuang dan bertahan hidup bersama di kota selama 8 bulan. Sampai suatu saat wanita itu tiba-tiba saja mencampakkanmu dan pergi dengan seorang lelaki yang memiliki sumber daya makanan yang melimpah. Saat itu kau benar-benar merasa tersiksa, namun karena kau sudah jatuh hati padanya. Kau percaya bahwa ia menyampakkanmu karena ingin menyelamatkan lebih banyak orang. Kau percaya kalau ia melakukan itu karena terpaksa. Walau kau harus tersiksa karena berjuang sendirian kau tetap percaya pada wanita sialan itu."

"Namun, karena para Dx mulai menyebar keseluruh kota lainya. Akhirnya seluruh dunia memutuskan menjatuhkan bom atom di pulau Kr 2 bulan setelah kau dicampakkan. Beruntung pada hari-hari terakhir sebelum bom itu dijatuhkan, kau dibawa oleh suatu organisasi. Namun, mereka bukan organisasi baik. Mereka menjadikan para survivor dari tempat asal muasal Dx sebagai kelinci percobaan untuk membuat Half-Human yang memiliki kekuatan luar biasa. Sesaat setelah itu seluruh dunia membuat dinding setinggi 25m untuk melindungi para warga. Dinding itu akan memisahkan setiap daerah yang sudah ditentukan seberapa tingkat berbahayanya. Mulai dari hijau, kuning, oren, merah, dan daerah yang sudah dikuasai oleh Dx yaitu daerah hitam."

Keyla menjelaskan semuanya yang membuatku langsung memahami situasinya. Nampak bahwa Keyla tertunduk sedih karena ia harus mengingat setiap kesalahannya dan hal yang membuatnya sedih.

Saat itu aku bangun dari pahanya. Dan duduk di sebelahnya.

"Maaf ya, sudah membuatmu  menceritakan hal yang tidak ingin kau ingat, pasti berat. Kita akhiri saja disini dulu untuk hari ini. Kau bisa melanjutkannya lain hari," ucapku yang kemudian melirik ke arahnya.

Keyla yang tadi tertunduk, mengangkat kepalanya dan melihat kedepan.

"Yah, mau bagaimana lagi kan? Kau hilang ingatan jadi kau tidak akan mengetahui apapun selama ini," helanya sambil mengangkat kedua lututnya dan memeluknya.

"Eh? Kau tau kalau aku lupa ingatan?" responku yang kaget dan langsung menatapnya.

"Ya, aku tau saat pertama kali memasuki ruangan dimana aku menahanmu. Matamu itu selalu dipenuhi dengan kegelapan dan hawa membunuh. Walaupun kita sudah bersama selama setahun, kau tetap memiliki rasa benci terhadapku. Kau menganggap bahwa aku yang paling bersalah karena meninggalkanmu yang membuatmu berada dalam situasi hidup dan mati, bukan hanya itu kau juga menyalahkanku karena kau harus menjadi kelinci percobaan yang membuatmu merasa sangat tersiksa. Dan terus menerus percaya pada wanita sialan itu yang jelas-jelas ia hanya memanfaatkanmu," jawab Keyla yang kemudian melepas pelukannya dari lututnya. Lalu melihat ke atas ke arah langit-langit.

"Eh? Apa dulu aku sebodoh itu?" ucapku kaget saat mendengar penjelasan dari Keyla.

Keyla reflek melihat ke arahku.

Beberapa saat kemudian ia langsung tertawa-tawa kecil.

"Haha, lihat. Kau yang dulu tidak mungkin bereaksi seperti itu. Karena itulah aku yang langsung sadar bahwa kau hilang ingatan langsung mengambil kesempatan untuk merebutmu dari wanita itu. Aku tau bahwa ini adalah cara pengecut. Namun, aku tidak peduli kalau ini adalah cara pengecut jika akhirnya aku bisa membuatmu kembali mencintaiku," tambah Keyla lagi sambil kembali menunduk.

Aku yang mendengar itu entah kenapa merasa senang.

"Tidak masalah, aku tidak peduli itu adalah cara pemberani ataupun pengecut. Jika kau melakukan hal itu karena alasan bahwa kau mencintaiku. Maka aku tidak masalah dengan itu," responku yang tersenyum lembut ke arahnya.

Beberapa saat kemudian aku langsung memeluknya lembut.

Keyla tersenyum, aku memeluknya selama 2 menit, lalu ....

"Hey, cium aku," bisik Keyla pelan.

"Eh?" responku yang kaget dan langsung melepas pelukan. Aku kemudian menatap matanya.

"Sudah kubilang, kan? Cium aku," ucapnya lagi dengan sangat jelas.

Mata kami bertatapan, kami berdua merasa terhipnotis dengan satu sama lain. Perlahan-lahan aku mendekat ke arahnya. Dan langsung menciumnya.

Walau ciuman itu tidak bertahan lebih dari 10 detik. Tapi dibandingkan semua hal yang telah ia lalui. Akhirnya Keyla merasakan ciuman yang diberikan langsung olehku dengan sangat lembut. Bukan seperti sebelumnya yang karena paksaan atau hal lain.

Sesaat setelah itu Keyla langsung merasa sangat bahagia.

"Hahaha, akhirnya! Akhirnya perjuanganku selama ini tidak sia-sia! Akhirnya aku mendapatkan Darling hanya untuk diriku sendiri. Aaaaahh! Aku merasa sangat bahagia bahkan jika aku mati saat ini aku tidak akan menyesal," teriak Keyla dengan lantang dan benar-benar terlihat begitu bahagia.

Mendengar hal itu, aku langsung menyentil dahinya.

"Aduh," refleknya kaget.

"Hey, jangan berkata seperti itu lagi. Atau aku akan marah," ucapku yang kemudian memeluknya.

Saat itulah, kepalaku langsung kembali pusing. Kepalaku benar-benar terasa sakit.

"Aaahhh! A-apa yang terjadi lagi pada kepalaku!?" teriakku kesakitan.

"Ahh, itu mungkin karena efek obatnya habis. Jadi agar semuanya berefek permanen. Kau akan dipaksa untuk tidur darling."

Sesaat kemudian Keyla melepaskan pelukanku. Dan lagi-lagi menciumku.

"Selamat tidur, Dar-ling," ucapnya dengan nada rendah dan terdengar begitu lembut.

Sesaat kemudian tubuhku langsung jatuh ke pelukannya. Aku pun pingsan.

<OTHER SIDE>

Aku kemudian bangun di dalam kamarku seperti biasa. Dengan reflek saat itu aku mengambil Hp untuk melihat jam berapa.

Saat itu jam menunjukan angka 02.09 Am.

Saat itulah aku langsung tersentak. Saat ingat bahwa aku kali ini pingsan karena menahan pisau milik Keyla!

Aku yang langsung panik melihat tanggal. Dan benar saja saat itu Hp-ku menunjukan angka 22 November, 2022.

Aku langsung bangun dan berlari menuju dapur. Untuk mengambil senjata tajam sebagai pertahanan diri.

Namun, sudah terlambat. Di dapurku berdiri suatu mahkluk, yang terlihat seperti semut namun memiliki tinggi 2 meter dan berdiri dengan 2 kaki.

"Sialan!" reflekku.

>>Bersambung<<

~Higashi