"Ibu kenapa?"
"Ibu kejang-kejang kak."
"Kejang-kejang? Kok bisa si?"
"Aku juga ga tau kak. Tiba-tiba Ibu udah kejang-kejang kaya gitu."
"Tapi kamu udah panggil Dokter kan?"
"Udah kak. Ayo kak kita ke sana."
"Iya, iya. Ayo kita ke sana."
Belum juga selesai makan, Arsa sudah di panggil lagi oleh adiknya. Ternyata Ibunya kali ini mengalami kejang-kejang. Arsa yang mendengar kabar tersebut langsung berlarian pergi ke ruangan Ibunya kembali.
Sesampainya di ruangan ICU, sang Ibu sedang di tangani oleh Dokter dan juga suter. Di luar ruangan juga sudah ada 2 adilnya yang sedang menangis sambil melihat Ibunya dari kaca jendela ruangan ICU.
"Udah dong, kalian jangan nangis ya. Doain aja supaya Ibu ga kenapa-kenapa."
Namun semua adik Arsa tidak ada yang menjawab. Semuanya hanya diam dan terus menangisi Ibunya.
Tidak lama kemudian Dokter keluar dari ruangan ICU.
"Gimana Dok keadaan Ibu saya?"
"Saya minta maaf Pak. Ibu Bapak tidak bisa di selamatkan?"
"Apa? Jangan bohong Dok."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com