webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realistic
Not enough ratings
147 Chs

Melihat Surat Wasiat Kedua (1)

Pukul 13.45 WIB di kantor notaris Bernard Sitompul SH MH.

Hanjo tiba. Seorang wanita muda menyambutnya. "Selamat siang, Pak. Maaf, dengan Bapak siapa?"

"Saya Hanjo Sudewo. Janji mau jumpa dengan notaris Pak Bernard," sebut Hanjo seraya membetulkan posisi dasinya.

"Oh, ya, Bapak Hanjo Sudewo. Nanti bersama dengan Bu Lucya dan Melina berjumpa dengan Bapak Bernard. Janjinya jam dua Pak ya?""

Hanjo membenarkan dengan anggukan.

"Masih ada waktu lima belas menit lagi. Bu Lucya dan Mbak Melina juga belum datang. Silahkan Bapak tunggu di sana," tunjuk wanita berkacamata berseragam orange lembut itu ke kursi tamu yang berada di sudut ruangan.

Tidak ada orang di situ. Kedua anak Mamoi itu belum datang. Hanjo duduk. Meletakkan tas tangannya di atas meja. Ia mengeluarkan HP. Menghubungi seseorang.

"Aku sudah di kantor notaris itu. Bro jadi ke sini kan?" tanyanya. Ternyata menghubungi Hardiman.

"O, sudah di parkiran. Oke," ujarnya lagi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com