webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realistic
Not enough ratings
147 Chs

Melihat Surat Wasiat Kedua (2)

Semua mata mengarah ke sana. Lucya dan Melina reflek mengangkat kepala lalu menoleh ke kiri. Hardiman dan Hanjo juga melakukan hal yang sama. Mereka serentak memandang ke kanan.

"Silahkan Bapak Bernard," ujar wanita muda berseragam orange lembut seraya menghela kursi. Ia mempersilahkan pimpinannya duduk. Setelah Bernard duduk, ia mengambil tempat di sebelah kirinya.

Bernard, pria setengah baya berusia 52 tahun, meletakkan map plastik berwarna biru yang dibawanya di atas meja. Ia menyandarkan badan untuk kemudian mengangkat kepala. Dipasangnya kacamata. Ia tampak makin tua setelah gagang kacamata hitam terpasang di atas telinga. Tampak rambut di kedua sisi kepalanya yang sebagian sudah memutih.

Pertama matanya memandang Lucya dan Melina. Tersenyum. Lalu beralih pada Hanjo yang berada di dekatnya, lalu ke Hardiman.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com