webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

HoneyMoon Keluarga

Ayah, biar Audrey dan Jeremmy ikut kami naik helicopter saja.

Datuk Noor menggelengkan kepala, sambil tersenyum ke teman bisnisnya.

Ayah, bisik Zain lagi.

Zain kamu tidak malu dengan Lulu, baru juga menikah sudah merengek seperti anak SD. Ikuti saja kata-kata Ayah.

Tapi Ayah, Jeremmy pasti tidak nyaman tanpa Zain.

Cuma sebentar bisiknya, bukannya lama. Sudah kembali la ke atas, kasihan Lulu menyapa tamu sendirian.

Baiklah, Zain berjalan lesu ke arah Lulu.

Ayah tidak mengizinkan Jerem dan Audrey ikut kita.

Sudah, Lulu mengelus kepala Zain.

Besok pagi kita langsung check out saja, Ayah hanya ingin kamu istirahat dulu malam ini.

Tapi Jeremmy belum pernah sekali pun pisah denganku.

Lulu menutup mulutnya karena refleks tertawa.

Kamu lupa ya, bukannya sudah hampir 2 minggu ini Jerem bersamaku?

Bahkan dia tidak pernah ingat untuk pulang ke tempatmu.

Zain tertawa, sepertinya dia tau dimana tempat yang nyaman bisik Zain.

Lulu malu mendengar bisikkan Zain. Toh Zain sudah 3 hari kemarin juga hanya pulang berganti pakaian. Dia makan dan tidur sudah bersama Lulu.

Zain dan Lulu berangkat ke Villa menggunakan Helicopter, sedangkan yang lain menaiki kapal pesiar dan mobil. Mereka sama sekali tidak tau jika semuanya akan ke sana. Chan menyiapkan surprise party untuk dinner mereka nanti malam.

Zain dan Lulu di sambut oleh para penjaga Villa, kamar mereka mengarah ke Laut. Di sisi kanan kamar ada kolam untuk berendam. Kamarnya sangat besar. Lulu membuka pintu dan sangat terkesima dengan pemandangan Laut yang sangat luas.

Apakah kamu menyukainya? tanya Zain sambil memeluk Lulu dari belakang

Ya, aku sangat suka...

Aku masih seperti mimpi, karena benar-benar bisa memilikimu... Zain memeluk Lulu lebih erat.

Zain, aku bisa kehilangan nafas. Dan gaun ini sungguh menyiksaku.

Aku akan membantumu melepaskannya.

Lulu melepaskan pelukan Zain, aku akan melepasnya sendiri saja. Lulu berlari ke kamar mandi.

Zain mengejarnya, kenapa kamu malu seperti ini Lu? Aku ini sudah suamimu ...

Tunggulah di luar, aku akan keluar sebentar lagi. Lulu melihat mukanya sangat merah. Walaupun ini pernikahan keduanya tapi ini pengalaman pertama buatnya. Dia dan Dodzan bahkan tidak pernah tidur satu kamar.

Lu, aku juga ingin berganti pakaian. Ayo bukalah, aku tidak akan mengganggumu.

Lulu membuka kunci pintu kamar mandi.

Oh my, kamu masih belum mengganti gaunnya.

Aku tidak bisa membuka resletingnya ujar Lulu pelan.

Aku akan membantumu, Zain membuka resleting baju Lulu.

Zain memalingkan mukanya, aku akan keluar dulu. Silahkan mengganti pakaianmu duluan.

Zain menutup pintu kamar mandi dan duduk di tempat tidur. Dia menarik Dasinya, kenapa suhunya sungguh panas gumamnya.

Zain kamu bisa bantu aku mengambil Kimono di situ?

Zain segera mengambil Kimono dan menjulurkan tangannya ke dalam kamar mandi.

Lulu menarik Kimono, memakainya dan keluar.

Zain, sepertinya aku lupa sama baju gantiku di mobilnya Kak Chan.

Zain mengangkat kepalanya, dilihatnya Lulu hanya memakai Kimono dengan rambutnya terurai.

Aku akan menelepon Kak Chan, dan meminta mereka mengantarkannya ke sini. Dan bajuku juga masih di mobil Ayah.

Zain mengambil teleponnya, tapi panggilannya tidak di angkat.

Sepertinya mereka masih melayani tamu, kamu istirahat dulu saja. Aku keluar dulu cari angin.

Zain, Lulu memegang tangan Zain.

Kamu di sini saja, aku tidak apa-apa.

Kamu yakin tidak apa-apa. Aku tidak masalah menunggu sampai kamu menerima ku.

Lulu menggelengkan kepalanya, aku hanya sedikit malu ucapnya pelan.

Malu??

Lulu menganggukan kepalanya.

Zain duduk di samping Lulu. Aku tidak masalah jika kamu belum siap. Tapi kenapa kamu malu? Aku menerimamu apa adanya Lu, walaupun kau dan Dodzan sudah pernah...

Tidak, aku dan Dodzan tidak pernah melakukan apa pun.

Zain memandang muka Lulu dan tersenyum bahagia.

Kenapa kamu terlihat sangat bahagia?

Ini bonus untukku, aku dulu sempat hampir gila karena melihat Dodzan merangkulmu. Pikiranku sudah kemana-mana sampai akhirnya aku sadar bukankah itu hal yang wajar untuk suami istri.

Tapi sekarang, aku merasa sungguh senang. Karena aku satu-satunya untukmu dan kamu satu-satunya untukku. Aku bahagia karena bisa melakukan semua hal hanya denganmu.

Zain memegang kepala Lulu dan membacakan sebuah do'a. Izinkan aku memilikimu seutuhnya Lu. Dia mencium kepala Lulu dan memiliki Lulu seutuhnya.

Kapan kamu akan mengantarkan koper mereka Dave tegur Chan.

Sebentar lagi, setidaknya untuk pemula seperti Zain. Butuh waktu sekitar 2 jamlah, apa lagi ini hal pertama. Pasti dia akan menghadapi beberapa rintangan.

Kayak kamu tau aja ujar Chan yang pertama. Emang kamu sama Serrah buka segel.

Ya iyalah bos, kalau nga buka segel mana mau aku seriusin.

Emang setelah segel di buka, kamu tau di buka sama yang lain apa nga?

Di buka, situ pikir tutup botol. Buka Tutup...

Itu serius Zain dan Lulu dulu selama pacaran nga pernah tidur bareng?

Tidur bareng kayaknya sering tapi mereka sama-sama menjaga kehormatan mereka. Jadi aku sudah pastikan mereka nga pernah begituan.

Gila kuat ya sih Zain nahannya. Lulu kan tau sendiri gimana bohaynya...

Sekali lagi lu ngomentarin fisik Lulu, Aku jait tu mulut ujar Chan.

Sorry... Sorry... Kelepasan...Ujar Dave sambil tertawa...

Sono anter sudah hampir 4 jam ini, jam 7 kita mau dinner. Nanti Lulu nga sempat siap-siap...

Okey Bos... Lumayan bisa istirahat dulu 2 jam an.

Inget Hp jangan mati teriak Chan sambil melambaikan tangan.

Dave mengetok Pintu Kamar Zain dan Lulu, siapa pikirnya. Dilihatnya Lulu masih tertidur di sampingnya, Ah hampir jam 5 ujarnya. Apakah Zain mengantarkan pakaiannya.

Zain memakai kembali pakaiannya, ditutupinya Lulu dengan selimut.

Hay Pengantin Baru... Aku ditugaskan mengantarkan koper dan pesan. Wah, mana mempelai wanitanya ini.

Zain menahan pintu dengan kakinya. Dave... Ini tidak lucu ujarnya.

Apakah berhasil? Gimana Gimana?

Apanya yang gimana ujar Zain?

Sinikan kopernya.

Okey... Okey... Aku tidak akan mengganggu waktu kalian, semangat ujarnya...

Oh ya hampir aku lupa, ini pakaian untuk nanti malam. Ingat untuk keruangan dinner jam 7.

Ada apa?

Apa kamu keberatan untuk hadir? Kamu masih ingin bermesraan dengan Lulu?

Serius Dave...

Datang saja dulu, ingat jam 7 ya... Ini pesan dari Chan jika kamu tidak hadir, tau sendiri akibatnya. Dia sekarang kakak Iparmu, belum jadi kakak ipar saja sudah galak kan, apa lagi sekarang ujar Dave sambil tertawa.

Baiklah... baiklah... Zain mendorong Dave yang sibuk celingak celinguk mau mengintip ke dalam.

Dilihatnya Lulu dan di ciumnya istrinya itu. Bangunlah, aku tau kamu sudah bangun bisik Zain.

Lulu menarik selimutnya menutupi kepalanya.

Mau kamu yang keluar atau aku masuk lagi kedalam selimut.

Lulu segera menarik selimut dan menggulung badannya dengan selimut.

Zain tertawa melihat reaksi Lulu. Aku tidak akan mengganggumu sekarang. Chan meminta kita datang ke ruang makan untuk dinner malam ini.

Apa itu?

Ini pakaian yang mereka siapkan.

Baiklah aku mandi duluan ujar Lulu sambil berlari membawa selimut yang masih melekat di badannya.

Zain tertawa melihat yang dilakukan Lulu, apa yang dilakukannya. Bukankah aku sudah melihat semuanya, kenapa dia masih menutupi badannya seperti itu.