webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Cerita Masa Lalu

Imelda menjemput Putra di bandara, semua data tentang Afri, Arimbi dan Rey sudah dikirim ke emailnya. Sebelum turun dari pesawat dia menyempatkan membaca informasi yang dikirimkan Zepri.

Imelda memang sedikit merasa ingin segera bertemu dengan Putra, biar dia bisa menghilangkan ingatan masa lalunya yang bermunculan bak tayangan layar di pikirannya.

Putra sebenarnya melarangnya menjemput tapi Imelda merasa tinggal di rumah malah membuat dadanya lebih sesak. Dia ingin menghirup udara dan merefreshkan pikirannya.

Imelda berlari kepelukan Putra begitu dia melihat Putra.

Ada apa Iku? Aku baru berangkat kemarin dan hari ini sudah pulang. Sebegitu kangennya kamu sama aku.

Bisa aku memelukmu sebentar lagi Puku? Imelda merasa tenang berada di pelukan Putra.

Selama yang kamu mau. Asal kakimu tidak lelah saja.

Imelda melepaskan pelukannya. Terima Kasih Puku, aku habis mencharger diriku.

Putra mengelus kepala Imelda, apakah ini ada kaitannya dengan pertemuan dengan temanmu tadi?

Imelda tersenyum, ya sedikit...

Baiklah!! Sekarang kita pergi makan dan kita bisa mengobrol setelah itu.

Oh ya, perkenalkan ini temanku!! Sesuai permintaanmu, kamu ingin aku memiliki sekretaris yang mengurusi ku. Dave akan menjadi sekretarisku.

Salam Kenal Kak Dave!! Saya Imelda, istrinya Putra.

Jadi kamu ke Singapore mencari Dave?

Sebetulnya aku mengurus kontrak event di sana, tapi sekalian mencari bocah ini. Setelah kuliah dia menghilang. Ini teman SMA ku dan Chan. Dia lulusan terbaik jurusan komunikasi di Kampusmu. Akhirnya setelah perjuangan panjang, aku bisa menangkapnya.

Jangan berlebihan bro!! Aku biasa saja, tapi sedikit bermulut manis kalau kata orang Indonesia.

Jadi kamu meninggalkan pekerjaanmu di sana?

Sebenarnya tidak meninggalkan juga, hanya vakum sebentar saja. Putra berjanji setelah kamu mengambil alih posisinya, dia akan merelakan aku pergi.

Perjanjian apa itu!! Bahkan kamu menceritakan tujuanmu sama Dave.

Aku, Putra dan Chan tidak pernah memiliki rahasia. Jadi kalau kamu mau tau masa lalu Putra, semua ada di sini. Sambil menunjuk kepalanya.

Wah seru, ayo kita makan...

Iku bukankah kamu tau kalau aku cemburuan?

Aku masih mengingat itu Puku!!

Tolong kondisikan dirimu, tadi memelukku tapi sekarang menarik tangan Dave.

Oh, sorry!! Aku tertarik sekali dengan masa lalumu Hon, kalau kak Chan. Dia selalu menuruti semua perkataanmu jadi tidak akan mungkin dia cerita tanpa izinmu.

Putra tertawa sambil geleng-geleng kepala.

Pak Bambang menstopkan mobilnya di sebuah tempat makan kecil di pinggir jalan.

Hmm... Puku!! Kita mau makan dimana?

Ini adalah warung Legend, dulu aku, Chan dan Dave sering nongkrong di sini sampai malam.

Kenapa? kamu tidak nyaman? Kalau kamu tidak nyaman, kita bisa cari restoran tanya Putra.

Oh bukan! Aku cuma tidak menyangka kamu mau makan di tempat seperti ini. Aku kira kamu kalau makan cuma di restoran.

Putra tertawa!! Aku ini hanya anak karyawan biasa Iku, yang aku takutkan kamu yang tidak pernah ke tempat-tempat seperti ini.

Aku suka Puku, dari pada makan direstoran mewah dengan segala hal yang harus dijaga. Pakaian apa yang dikenakan, menu dengan berbagai istilah apa lah, sampai bicara harus dijaga intonasi. Aku lebih suka di sini. Ayok kita turun.

Putra membantu Imelda turun dari mobil dan membantu menutupi paha Imelda dengan blazer karena dress yang dipakainya sedikit pendek.

Mas Putra, Mas Dave...

Sudah lama nga' keliatan. Masih pada ganteng aja.

Mbok apa kabarnya, makin awet muda aja jawab Dave. Dari saya SMA, kuliah sampai saya sudah tua eh Mbok gitu-gitu aja.

Awet tua banget Mbok Sum ini.

Ah, Mas bisa aja. Mbok dari dulu sudah keliatan tua padahal masih muda, sekarang udah tua beneran Mas.

Tapi Mbok Sum masih cantik dari dulu sampai sekarang, saya dari dulu pingin cantik nga' bisa. Masih gini-gini aja.

Mas Dave bisa aja. Mau pesen apa? Atau seperti biasa?

Kita seperti biasa aja Mbok jawab Putra.

Mas Putra makin tua makin muda, perkembangan mas Putra menurun ini.

Haha... Bisa aja Mbok.

Ini Adik cantik siapa? Adiknya Mas Putra?

Oh bukan Mbok Sum!! Mau tau resep saya makin tua makin muda. Ya ini... Perkenalkan ini istri saya!!

Oalah... Mas Putra sudah nikah toh. Tak kirain masih sama Mba yang Jutek dulu, siapa namanya Ni...Ni... Nia... Mas Putra dulukan sampai rela lari hujan-hujanan ngejerin dia karena dia marah makanan di sini nga' enak katanya.

Ah... Mbok ini, sudah tua ingatan masih saja muda goda Dave.

Maaf ya Mba, cuman main-main saja.

Nga' apa2 Mbok, perkenalkan saya Imelda. Saya harus nyobain nih makanan spesial di sini. Ada apa Mbok?

Yang bast selar kalau kata2 anak muda di sini nih Ayam Bakar Sambal Korek mba.

Best Seller maksudnya Mbok ujar Dave!!

Iya apalah itu namanya!!

Aku pesen satu ya Mbok tapi yang Paha ya!!

Biasanya kalau cewek cantik jaga penampilan mintanya Dada Mba.

Biarkan mereka Mbok, saya mah mau nikmatin makan. Nanti kalau Putra protes saya kegemukan baru deh saya pesennya dada.

Mas Putra mah, cowok baik. Nga akan protes masalah gituan Mbok tau banget.

Mbok kapan masaknya? Udah laper ini protes Dave.

Okay... Okay...

Minumnya apa Mbak?

Ya elah, udah samain aja Mbok sama kita!!

Oh gitu... Okraylah, Mbok kebelakang dulu ya.

Imelda tertawa melihat tingkah Mbok Sum.

Iku maaf ya, Mbok Sum tadi bahas soal Rania.

Apa sih Puku, santai aja. Buatku masa lalu ya masa lalu, yang penting sekarang dan masa depan!

Wah bener, kamu udah tau kalau Putra itu orangnya nga' cemburuan Imel?

Nga' cemburuan??

Iya!!

Tapi Kak Dave...

Kalian tau kalau seseorang merasa cemburu ketika membahas tentang masa lalu atau wanita lain itu salah satu tanda cinta?

Ya!! berarti kalian tidak saling cinta dong karena nga cemburu!!

Imelda tertawa!! Jangan mancing di air yang keruh, nanti ada yang lari-larian keluar dari sini. Kamu susah sendiri nyarinya.

Dave tertawa!! Kamu memang cerdas!!

Tapi Putra cemburuan Kak? Bahkan Banget!!

Ah!!! Serius??

Put, sepertinya kamu kena karmanya!! Dulu kamu tidak pernah marah dan cemburu melihat Rania main dengan laki-laki lain karena kamu sangat percaya padanya. Sekarang pasanganmu 11 12 dengan kamu yang dulu.

Kalau belum tanda tangan kontrak sudah aku tendang kamu Dave jawab Putra.

Dave tertawa lepas...

Baiklah akan aku jelaskan Iku!! Aku nga' tau kenapa, mulai dari Zai mencoba menjagamu dan mengatakan dia ingin selalu bersamamu hatiku selalu gelisah, dari situ aku tau aku tidak bisa melihat orang lain di sampingmu. Bahkan lebih parahnya emosiku akan tidak stabil jika kamu mendahulukan orang lain dari pada aku. Tidak terkecuali jenis kelamin.

Wah parah Lu Put!! Psyco lu ya, cewek juga dicemburuin ejek Dave.

Baiklah!! Buatku cuma ada kamu... Kamu, Kak Chan, Kak Tari dan Dave. Lalu ada Pak Bambang, Pak Asep dan Zepri.

Dimana Ibu dan Paman Anggo?

Mereka lebih tinggi satu level.

Kenapa aku disamakan dengan mereka?

Aku yang lebih mencintaimu.

Baiklah, aku naikkan levelmu selevel ibu dan Paman Anggo bagaimana?

Naikkan satu level lagi di atas mereka. Aku akan kasih kamu seluruh hidupku.

Ibuku dan Paman Anggo sudah memberikan itu juga.

Bagaimana kalau nyawaku?

Puku kamu mulai nga' asyik jawab Imelda. Itu bukan mainan.

Pokoknya aku ingin satu level lebih tinggi.

Baiklah!! Kamu sejajar dengan kecintaanku pada diriku. Tidak bisa ditawar lagi.

Wah!! Aku merasa sakit kepala mendengar ini.

Kamu baru beberapa jam sudah sakit kepala, apalagi aku yang hampir 7 bulan ini melihat kegilaan bocah ini.

Chan... What's up bro? I miss you so much...

Sini...Sini... cium dulu tarik Dave ke Chan...

Ah!! Lelakiku, aku merindukanmu...

Berenti nga' kalian, kalian pikir ini di rumah. Tu liat semua orang yang makan udah pada mau muntah.

Alah sok Jaim, biasanya juga kamu minta cium kalau ketemu.

Eits!! Kata siapa? Tadi udah dong pas di Singapore jawab Dave...

Wih, pantes... Dia di depan bininya sok alim, sok cool, sok karismatik. Nga' tau aslinya ya...

Imelda hanya bisa tertawa melihat mereka.

Apakah pertemanannya dengan Afri, Arimbi dan Rey bisa seperti mereka nantinya.

Ah sudahlah!! Toh Imelda sendiri yang mengotorinya dengan rasa sukanya pada Rey dulu.

Iku, kamu melamun?

Ah, maafkan Puku!!

Kamu memikirkan apa?

Tidak ada, hanya saja aku sangat bersyukur bisa berada di tengah-tengah kalian. Jadi aku merasa memiliki teman lagi.

Iku, aku memang cemburuan. Tapi aku tidak akan pernah memintamu meninggalkan teman-temanmu, bagaimana pun kamu butuh teman-teman yang seumuran denganmu.

Apakah tidak apa-apa Puku?

Tentu Honey... Kamu harus tetap menikmati masa mudamu. Tapi ingat satu hal, aku cemburuan!!

Ah!! Baiklah... Imelda menghela nafas panjang...

Putra, Chan dan Dave tertawa serempak melihat raut muka Imelda...