Ringkasan cerita panjang yang tidak ingin saya ceritakan karena terlalu merepotkan berkelok-kelok dan membuat saya harus meriset kembali anime Naruto (alasan mengapa saya tidak suka membuat Fanfiction dan novel ini jarang update).
Beberapa hari setelah lulus sekarang, sekarang Elena bergabung dengan team 7 untuk sementara waktu. Dan seperti yang kalian ketahui, Team 7 berisikan Uzumaki Naruto, Haruno Sakura, dan Uchiha Sasuke. Elena yang merupakan anggota sementara tidak dihitung dan anggap saja sebagai kacung.
Sekarang, mereka berada di lapangan latihan untuk menerima ujian dari Hatake Kakashi selaku guru mereka. Kalian ingat sendiri plotnya, 'kan!
Hari sudah mulai siang dengan matahari yang cukup tinggi di langit. Di lapangan latihan, hanya Sasuke dan Sakura saja yang menunggu sejak pagi, sementara Elena dan Naruto (sengaja) terlambat dari jam yang seharusnya.
"Kalian terlambat! Bukankah Kakashi-Sensei menyuruh kita untuk datang sejak pagi tadi!" teriak Sakura kesal.
"Maaf, maaf, tadi aku lupa bernafas, kemudian aku pingsan dan bangun 1 ½ jam dari yang seharusnya," Elena meminta maaf secara santai dan tidak mempermasalahkannya.
"Nee-san, kalau kamu lupa bernafas, bukankah kamu bisa mati?" tanya Naruto.
"Tenang saja, tenang saja. Menahan nafas selama 1 atau 2 menit tidak akan membunuhmu." Elena mengacungkan jempolnya percaya diri tentang hal itu.
"...," Sasuke hanya bereaksi datar dan melirik Elena saat mendengar alasan itu.
"Katakan apa yang sebenarnya kamu lakukan!" Sakura berteriak lagi.
"Yah, aku hanya sedang memasak sarapan dalam jumlah yang sedikit banyak hari ini. Itu adalah alasan sebenarnya mengapa kami sedikit terlambat hari ini. Sebenarnya lebih lama menghabiskan mereka semua, sih, tapi tetap saja memerlukan waktu lama untuk memasak mereka."
"Tunggu, bukankah Kakashi-Sensei menyuruh kita untuk tidak sarapan?" Sakura menjadi khawatir karena Elena yang telah melanggar perintah Kakashi.
"Tenang saja, tenang saja. Aku yakin kalian sudah menunggu di sini selama 1 ½ jam. Dan aku yakin alasan menyebalkan lainnya akan datang ketika Kakashi-Sensei datang."
"Ugh, benar juga. Kami sudah menunggu di sini selama 1 ½ jam. Memangnya apa yang kami harapkan dari Sensei yang seperti itu." Sakura tertunduk jatuh ke tanah setelah mengingat kembali sikap Kakashi.
Mereka semua diam untuk beberapa detik ke depan. Semua dari mereka tidak mendapatkan topik lagi untuk dibahas selain membicarakan guru baru mereka yang sering datang terlambat.
"Oh, iya. Sebaiknya kalian juga memakan bekal makan siang kalian sekarang, lho," ucap Elena sambil tersenyum.
"Tu-Tunggu. Bukankah itu akan melanggar perintah Sensei?" Sakura tampak ragu-ragu dan takut dengan saran Elena.
Berbeda dengan Sakura, Dan Sasuke membuka bento miliknya dan mulai memakan bento yang telah dibawanya. Dia lebih menuruti kata-kata Elena dibandingkan Kakashi.
"Sa-Sasuke, apa yang kamu lakukan? Apa kamu akan mengikuti seperti yang mereka lakukan?" Sakura beralih pada Sasuke.
*Gulp…
"Memikirkan kepribadian Kakashi-Sensei, yang dikatakan Elena ada benarnya. Sepertiga ada suatu alasan menyebalkan mengapa Kakashi-Sensei melarang kita untuk sarapan sebelumnya." Sasuke menelan makanan di mulutnya dan menjawab.
"Aku akan ikut jika kamu melakukan." Sakura mulai mengikuti Sasuke. Dia mengambil bento miliknya, dan mulai memakannya.
Mereka berempat menunggu kedatangan Kakashi selama 30 menit. Selama itu juga, Elena dan Naruto menghabiskan waktu dalam kebosanan dan tidak ada kegiatan yang bagus untuk dilakukan.
'Beneran, dah. Kalau ini dunia modern, aku pasti akan main game entah itu ML, FF, CS, atau AOV. Sayang sekali level teknologi di dunia ini sangat terbelakang, aku jadi tidak bisa main game online, 'kan!' teriak Elena dalam benaknya.
'Bukankah kamu memiliki sebuah ponsel yang telah kamu beli di dunia lain? Kalau kamu mau, kamu bisa bermain game offline, 'kan?'
'Tidak mungkin aku akan menunjukkan benda itu pada mereka bertiga. Akan terlalu lama, merepotkan, dan menyebalkan jika ketiganya terlalu banyak bertanya tentang benda itu.'
Kemudian, Kakashi akhirnya muncul tanpa menunjukkan batang hidungnya. Karena hidungnya memang tertutup masker, maka dia menjadi salah satu karakter yang selamat sampai ke eras Boruto. Maka pesan moral yang bisa kita ambil dari BAB ini, patuhilah protokol kesehatan agar selamat di dunia.
"Maaf, maaf, tadi ada kucing hitam di jalan yang aku lalui, jadi aku mencari jalan memutar dan menghabiskan banyak waktu untuk sampai ke sini." Kakashi tersenyum dan menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.
"...," Mereka berempat menatap datar Kakashi.
Bagaimanapun, alasan yang diucapkan Kakashi sudah pasti 100% bohong dan tidak mungkin kucing hitam akan menyebabkan seseorang terlambat sampai 2 jam. Kalau saja Kakashi orang biasa, mereka akan memukuli Kakashi tanpa ampun.
"Ya, tidak apa, kok, Sensei. Aku sadar jika kucing hitam terkadang sangat menyebalkan, ya?" Elena membuat senyuman ramah dan diarahkannya pada Kakashi.
"Haha, benar. Kamu cukup mengenal tentang kucing hitam rupanya." Kakashi membuat tawa kering dan menjawab.
'Kamu jangan memperlama mulainya ujian ini, Elena!' teriak ketiganya dalam benak masing-masing.
"Oke. Sekarang bisakah Sensei memberitahu ujian apa yang akan kita lakukan? Kami sudah menunggu lama di sini, lho," minta Elena.
'Bagus. Dengan ini ujiannya akan segera dimulai,' dalam benak mereka bertiga.
Kakashi mengeluarkan 3 buah lonceng dari sakunya, dan menunjukkannya pada mereka bertiga. Saya cukup yakin, bahwa fansnya Naruto pasti sudah tahu ujian ini. Jadi, saya tidak harus menjelaskannya panjang, lebar, dan tinggi. Sebaiknya aku langsung cepat-cepat menulis novel ini sebelum menjadi jauh lebih panjang dan menghabiskan durasi BAB ini.
"Tugas kalian sangat sederhana. Masing-masing dari kalian hanya harus berhasil mengambil salah satu lonceng untuk lulus." Kakashi mengganti ekspresinya yang sebelumnya main-main menjadi serius ketika menjelaskan.
"Hmm, itu artinya hanya ada 3 dari kita yang akan lulus dan satunya gagal. Memangnya, apa yang akan terjadi bila kita gagal mengambil lonceng itu darimu, Sensei?" tanya Elena.
"Yang gagal di antara kalian, akan dikirim kembali ke akademi. Dia akan menghabiskan waktu 1 tahun lagi sampai bisa lulus di tahun berikutnya."
"!" Naruto, Sasuke, dan Sakura terkejut dengan apa yang dikatakan Kakashi bila mereka gagal. Ketiganya yang ingin menjadi Ninja, tidak ingin menyerah begitu saja.
"...," berbeda dari mereka bertiga, Elena masih tetap tenang-tenang saja mendengar perkataan Kakashi. Mengapa? Karena dia cenayang, memiliki kemampuan Telepati, dan sudah mengetahui tujuan asli dari tes ini.
'Apa kamu takut? Aku yakin kamu bisa mengalahkan orang ini sendirian, tapi bagaimana caramu bekerja sama dengan mereka berdua?'
Yang dimaksud Kurama adalah Sasuke dan Sakura. Sudah pasti Elena akan bisa bekerja sama dengan Naruto, jadi kita bisa mengabaikan hal ini.
'Tenang saja. Bahkan jika aku kembali ke akademi, aku bisa membolos dengan menciptakan sebuah klon. Jadi bukan masalah besar jika aku gagal dalam tes ini.'
"Begitu ya, Sensei. Benar-benar tes Ninja yang cukup kejam dan memerlukan pengorbanannya, ya." Elena berjalan mendekat ke Kakashi.
"Kenapa kamu mendekat? Jika kamu mengambil lonceng ini sebelum ujiannya dimulai, maka kami akan dinyatakan gagal, lho."
"Tenang saja, Sensei. Aku tidak akan melakukan hal selicik itu, kok." Elena berhenti beberapa langkah di depan Kakashi, dan membuat senyuman lebar.
"?" Naruto, Sasuke, dan Sakura sama sekali tidak memahami perilaku Elena. Mereka hanya menganggap bila Elena ingin menyerang di awal.