webnovel

Calon istriku yang Manis

Sinopsis Seorang tomboy diam" dijodohkan dengan kakak kelas yang dibencinya?? Zea, seorang gadis usia 17 tahun yang baru memasuki sekolah menengah atas di Jakarta. Sangat senang berpenampilan tomboi seperti layaknya cowok karena keinginan mamanya, yang akhirnya jadi kebiasaan penampilannya di kehidupan sehari-hari. Suatu hari Zea bertemu Zack, cowok tampan dan dingin yang merupakan siswa pindahan dari luar negeri, idola para cewek disekolah. Namun...sang 'idola' sangat menyebalkan?? Eh, ternyata keduanya dijodohkan diam"?? Reza, Kakak kelas Zea dan juga kapten basket idola para cewek di SMA mereka, serta teman Zea waktu masih SMP ternyata menyukai Zea! Siapakah yg akan dipilih Zea? Zack atau Reza? Dapatkah benci berubah menjadi cinta? mau tahu cerita selengkapnya.... baca dan ikuti ceritanya terus di Calon Istriku Yang Manis

Imroatul_hasanah · Teen
Not enough ratings
141 Chs

Episode 18 Iya itu saya....

*Didalam mobil

Dina yang merasa khawatir pada anaknya masih menangis, Johan yang ada disampingnya berusaha menenangkannya.

" ma...sudahlah, mama tenang dulu kita berdo'a saja semoga zea baik-baik saja" ucap Johan.

setelah 30 menit perjalanan akhirnya Dina dan Johan sampai di Rumah Sakit Kasih Bunda. mereka segera menuju ke ruang rawat inap melati 3 yang ada dilantai dua.

Krieett...suara pintu dibuka. Dina dan segera masuk, Dina segera menuju kearah zea dengan tergesa-gesa. tetapi langkahnya kemudian ditahan lebih pelan karena melihat zea sedang tertidur, ia juga melihat seorang pemuda disamping ranjang zea yang juga tertidur dengan posisi duduk.

apa mungkin pemuda ini yang bernama zack yang merupakan keponakan Rosa. Dina tidak bisa melihat dengan wajah pemuda itu karen posisi tidurnya yang menghadapkan wajahnya ke bawah sehingga wajahnya tertutup dengan lengannya.

Johan dan Dina memutuskan untuk menemui dokter yang merawat zea malam ini, untuk mengetahui keadaan putri kesayangannya itu. Dina khawatir jika ada luka serius pada zea, melihat kepala zea yang diperban.

"Dokter, bagaimana keadaan anak saya" ucap Dina.

" putri ibu mengalami pendarahan di kepalanya, sepertinya dia terbentur atau terpukul dengan benda tumpul. untungnya tidak terlalu parah, perawatan yang baik dan pengobatan yang benar serta istirahat yang cukup akan membuatnya cepat pulih" ucap dokter.

" apakah tidak perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk luka di kepalanya" ucap Dina tetap khawatir.

"ibu tenang saja, tim kami akan merawat putri ibu dengan baik. saya akan menuliskan resep obat dan ibu bisa segera menebusnya.

" mama harus percaya pada dokter" ucap Johan.

Dina dan Johan keluar dari ruangan dokter kemudian menuju ke ruangan zea. terlihat sedang terbangun. Dina Jan Johan memperhatikannya dari balik pintu.

"sudah jam berapa ini...papa mama pasti khawatir, aku tadi tidak sempat izin saat keluar rumah" gumam Zack.

Zack melihat zea yang masih tertidur, ia membelai rambut zea.

"kucing kecil...kenapa kamu ceroboh sekali hingga bisa terluka seperti ini, kamu tahu ngak betapa khawatirnya aku melihatmu seperti ini" ucap Zack lirih.

Johan yang diluar ingin masuk menghentikan apa yang dilakukan Zack, bagaimana mungkin anaknya dipegang-pegang begitu. Dina menarik tangan Johan, Dina menggelengkan kepala.

" berikan mereka waktu " ucap Dina. Johan mengiyakan permintaan Dina.

beberapa menit kemudian Johan dan Dina masuk ruangan seolah-olah tidak melihat apa-apa.

" om...Tante...sudah datang" sapa Zack kepada Dina dan Johan.

" iya...kami baru saja dari ruangan dokter" ucap Johan.

" apa kamu keponakan Sarah?"tanya Dina.

" iya Tante...saya Zack, keponakan Tante Rosa dan juga teman sekelas zea" ucap Zack.

" bisakah kamu menceritakan dimana dan bagaimana kamu bisa menemukan zea" ucap Johan.

Zack menceritakan semua kejadiannya apa adanya. mendengar semua cerita Zack Johan dan Dina begitu marah sekaligus curiga bahwa yang terjadi pada zea bisa saja bukan sebuah kecelakaan tetapi ada yang sengaja mencelakai anaknya.

"apa zea di sekolah punya musuh?" ucap Dina.

" saya tidak begitu mengetahui soal itu Tante" ucap Zack. ia mengatakan hal itu karena Zack tidak bisa menuduh Anita tanpa bukti yang kuat.

" o... ya sudah kalau begitu, biar besok ayah zea pergi ke sekolah untuk cek langsung ke sekolah perihal kejadian ini" ucap Dina.

"iya ...besok akan menemui kepala sekolah" ucap Johan.

Zack melihat jam dinding sudah pukul 12 malam. Zack segera pamit pada Dina dan Johan. ia tidak khawatir lagi karena sudah ada yang orang tuanya zea yang menemani zea.

" Tante..om...saya pamit pulang dulu" ucap Zack.

"sekarang sudah sangat malam, sebaik-baiknya kamu menginap disini dan baru pulang besok pagi. aku sudah menghubungi Rosa dan Rosa juga sudah menghubungi kedua orang tuamu" ucap Dina.

" terimakasih Tante, sebaiknya saya pulang karena masih ada tugas sekolah yang belum saya kerjakan. besok saya akan menjenguk zea lagi" ucap Zack.

" baiklah... hati-hatilah dijalan" ucap Dina.

"baik Tante" ucap Zack.

Zack keluar ruangan menuju parkiran mobil, kemudian Zack pulang kerumah.