webnovel

Book 1 - Chapter 15: Nama Baru dan Kehidupan Baru

Mendengar Rosaria mengatakan masa lalunya yang suram pada Alen, membuat Alen merasa menyesal karena telah bertanya.

"Maaf, tidak seharusnya aku bertanya dan membuatmu mengingat hal buruk itu"

"Mmm" dia menggelengkan kepalanya "Tidak apa-apa, lagipula berkatmu aku seperti sudah terlahir kembali"

"Tapi tunggu, kau bilang telah merasakan penderitaan seperti itu selama bertahun-tahun, jadi sebenarnya berapa usiamu?"

Sekarang Rosaria juga memikirkannya, dia mengingat lagi berapa lama dia telah seperti itu, namun dia tidak bisa mengingatnya. "Ugh, maaf. Aku tidak dapat mengingatnya"

"Ah, tidak apa-apa. Tapi yang pasti kau jauh lebih tua dariku meski penampilanmu tidak berbeda jauh dariku." Alen menggaruk kepalanya, meski penampilan Rosaria terlihat sedikit lebih tua darinya namun ternyata usianya mungkin saja bisa sangat jauh lebih tua darinya atau bahkan orang tuanya.

Melihat Alen yang terlihat sedikit canggung padanya karena mengetahui usia aslinya, Rosaria menambahkan "I-Itu mungkin karena kutukan yang diberikan oleh Apostle bajingan itu, b-bisa dibilang kalau sekarang aku telah terlahir kembali berkatmu. Jadi, Um-mh Aku tidak setua itu" Rosaria merasa malu, dia berpikir kalau Alen mungkin tidak akan menyukai wanita tua sepertinya dengan wujud anak gadis berusia 4 tahun.

Melihat hal itu Alen mencoba meluruskan kesalahpahaman ini, "Ah, aku hanya berpikir karena kamu jauh lebih tua, mungkin aku harusnya lebih sopan dan memanggilmu kakak ketika berbicara denganmu"

Menyadari jika Rosaria telah salah paham, dia kemudian dengan tergagap menjawab "T-T-Tidak perlu, T-Tuan bi-bisa memanggilku dengan namaku saja"

"Kalau begitu kamu juga jangan memanggilku dengan sebutan tuan, kamu bisa bicara santai padaku"

"Baiklah tua-, eh Alen" Alen tersenyum, dia kemudian menanyakan satu pertanyaan lagi "Kalau begitu, satu pertanyaan terakhir. Kamu sebenarnya sudah memiliki nama yang bagus, tapi kenapa kamu membuangnya?. Apalagi nama itu diberikan oleh orang yang kamu sayangi"

Rosaria tersenyum pahit. "Aku membuang nama itu ketika aku telah mulai kehilangan akal sehat, ketika aku berada dineraka itu. Aku terus berpikir bahwa mungkin mati akan jauh lebih baik daripada berada disana. Pada saat itulah aku telah kehilangan makna dari nama yang diberikan Maria dan membuangnya, sama seperti ketika aku ingin membuang hidupku"

"Ah... Emmm..." Alen hanya bisa terdiam.

"Anda tidak perlu mengkhawatirkan saya, lagipula saya suka dengan nama yang anda berikan padaku. Nama yang anda berikan itu mirip dengan namaku yang dulu, kata "Rosa" mirip dengan "Rose". Dan kata "Ria" mirip sekali dengan nama Maria" Rosaria tersenyum mengingat namanya yang sekarang terasa sangat indah, karena terasa seperti menggabungkan namanya yang dulu dengan nama Maria.

"Ah, syukurlah jika kamu menyukainya haha" Alen sedikit tertawa untuk mencairkan suasana namun batinnya berkata lain "Astaga, untung saja aku memberi nama Rosaria padanya. Aku tidak tau jika dia akan berpikir sampai sejauh itu" 

Alen sebenarnya hanya mencoba mengingat nama yang bagus dan cantik, dan nama Rosaria tiba-tiba saja muncul dibenaknya. Dan juga nama Rosaria sebenarnya suka dipakai didalam sebuah novel fantasy.

*****

Alen meninggalkan [Arsy] atau [Arasy] dan Rosaria tinggal disana, sebelumnya Alen telah memberitahu Rosaria terlebih dahulu bahwa tempat itu tidak dapat dihancurkan.

Alen kini kembali berada disebuah hutan dengan bulan yang berada diatas langit, sedikit menerangi malam kali ini, dan karena dia tidak memiliki hal lain untuk dilakukan, dia memutuskan untuk kembali.

Ketika sudah sampai disebuah tenda dan disana ada api unggun yang telah padam, dia langsung masuk ketenda dan tidur karena sudah sangat mengantuk dan kelelahan, ayah dan ibunya sepertinya tidak menyadari bahwa dia telah pergi keluar.

Namun saat dalam perjalanan pulang, dia tidak menyadari bahwa ada sesorang yang mengikutinya dari belakang. Dia berpakaian serba hitam dan bertengker disebuah pohon, mengamati dari jarak yang sangat jauh.

Dia hanya mengawasi dan tidak melakukan apapun, karena setelah Alen masuk kedalam tenda. Dia pun pergi.

*****

*Whoosh* *Srek* *Drap* *Srek* 

Suara langkah kaki seseorang yang melewati pepohonan sama sekali tidak terdengar karena angin malam yang membuat dahan dan daun pohon saling bergesekan satu sama lain, atau mungkin saja karena orang itu adalah seorang ahli.

*Drap*

Dia telah menginjakan kakinya ditanah, dan seseorang telah menunggu dirinya.

"Jadi bagaimana?"

"Saya telah membuntutinya dari jauh dan semua yang dikatakan tuan putri, benar"

"Jadi dia bisa menggunakan sihir diusianya itu?"

"Iya kapten, ketika dia kembali. Dia berlari menggunakan mantra Petir seperti [Lightning Step]. Saya bahkan harus menambahkan kecepatan saya jika tidak ingin kehilangannya"

Orang yang dipanggil kapten itu adalah Nevada Ashron, dia awalnya hanya berpura-pura mempercayai perkataan Aria. Jadi dia mengirimkan salah satu bawahannya untuk mengikuti Alen dan memastikannya.

"Jadi dia benar-benar seorang jenius, huh" Nevada tersenyum "Aku tidak sabar ingin melihat akan jadi seperti apa dia nanti dimasa depan"

"Jadi apa yang akan kita lakukan selanjutnya kapten?"

"Sekarang kita akan kembali saja, tuan putri akan menyadari kita melakukan sesuatu jika kita pergi terlalu lama"

"Baik kapten"

Mereka kemudian kembali dan tidak melanjutkan mengawasi Alen.