Rista memijat pelipisnya yang terasa semakin pening. Setiap kali menatap putranya, maksud Rista si Viki entah mengapa ingin hati melempar belati. Viki ini, ya! Bisa-bisanya dia memanfaatkan keadaan?!
Iya memang benar bahwa saat Nova keluar kota dengan dalih urusan suaminya maka semua hal yang berkaitan dengan Viki akan menjadi urusannya. Namun sebagai tetangga sekaligus ibu asuh tak pernah Rista duga kalau mbul yang saat kecil begitu manis di kala dewasa akan sangat menyebalkan, ya.
Paham dirinya bahwa sang putra tak seburuk ini, biasanya demikian. Hanya saja memang saat di bawah pengawasannya Viki jadi lebih manja, seolah-olah umurnya bukan dua puluh satu tahun namun baru dua tahunan. Dia memang benar-benar menyebalkan!
"Ini tahun terakhir, tinggal dua semester lagi. Dan skripsi baru judulnya aja tanpa niatan buat melanjutkan setidaknya kata pengantar atau tujuan penelitian ilmiahnya? Ayolah, Kak! Mami kesel lama-lama sama kamu yang nggak maju-maju ini!" omel Rista.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com