684 Keputusan Yang Dibuat

"Kalian....sejak awal tahu masalah Tris bukan?"

Pertanyaan ini membuat kejutan kecil di hati Laelia, tapi melihat tatapan tenang Samael, dia menelan semua itu dan membiarkan Samael bekerja.

Dalam hal seperti ini, dia memang mengakui bahwa Samael lebih baik...

Yaitu membangun kebenaran di atas kebohongan, atau bahkan membangun kebohongan di atas kebenaran.

"Ya, sebenarnya, kami sengaja menjebak Tris karena tahu kelakuan buruknya."

Samael menempatkan tangannya di atas tangan Atira dan berkata, "Pada waktu itu, aku tidak sengaja bertemu dengannya di Bar Dansa, dan kau tahu seharusnya tahu yang akan seorang pria lakukan di tempat itu bukan?"

Mata Atira bergetar saat mendengarnya, dan dia mengtakan: ".....Lanjutkan, tolong...."

"Singkat cerita, disaat itu, Tris tiba-tiba menawarkan....." Samael menarik nafas dalam-dalam dan berkata dengan nada dalam seolah menahan amarahnya: "Untuk melakukan tukar Istri selama sehari dalam hal sex!"

" !!!! "

"Betapa hinanya dia, betapa marahnya aku, dan akhirnya....aku berakhir memukulinya sampai jadilah dia sekarang."

Samael menggaruk kepalanya dan akhirnya menghembuskan nafasnya saat berkata: "Jadi bisa dikatakan, alasan Tris masuk rumah sakit, itu karenaku."

Atira merasa seluruh Dunia menjadi abu-abu pada saat ini.

Tapi Samael masih terus mengatakan kebenarannya, "Setelah itu, aku memberitahu Laelia masalah ini, dan sampailah pada kesimpulan hari ini..."

"Apakah semuanya, termasuk pembicaraan tadi, adalah hal yang kalian rencanakan? Kalian, sengaja menggiringku untuk mengetahui keburukan Tris, bukan?" tanya Atira dengan sangat lirih.

Samael dan Laelia mengangguk, dan Laelia langsung berbisik: "Itu mungkin cara yang sakit untukmu, tapi....aku tidak mau kau hidup bersama dengan pria yang salah, yang bahkan tidak menghargaimu sebagai seorang wanita."

"Istriku benar, dan karena itulah kami merencanakan sandiwara ini. Tapi aku tidak menduganya, bahwa Tris....akan sebegitu jauhnya terpesona dengan daya tarik perawat ini."

Bahkan Samael sedikit terkejut oke, apakah Tris ini hanya ada "Penis" di otaknya?

Jelas-jelas ini adalah rumah sakit dan ruangannya adalah ruangan khusus. Apakah dia bodoh? Melakukan hal seperti itu kepada perawat....bahkan tanpa ada jebakan dari Samael, Atira cepat atau lambat pasti akan tahu!

.... Benar saja, orang yang hanya berpikiran "penis" di otaknya terkadang akan bodoh!

"..."

Mendengar ini semua, Atira benar-benar jatuh terdiam.

Tapi anehnya, dia merasa tidak marah pada Samael yang memukul Tris sehingga membuatnya masuk rumah sakit, karena dia merasa itu adalah perilaku yang wajar....

Siapa yang mau menukar istrinya selama seharian hanya untuk sex?

Dia juga tidak marah bahkan ketika dia akhirnya tahu bahwa semua hal kejadian ini adalah sandiwara yang Samael buat....

Sakit ini, dia bisa menahannya!

Tapi ....dia, sangat, sangatlah kecewa dengan Tris!

Dia benar-benar tidak menyangka bahwa Tris yang dia sayangi, akan menjadi seperti ini sekarang....

– Apakah aku, hanya barang di matanya?

Jika bukan, lalu kenapa dia berani mengusulkan tukar istri untuk sex dengan istri orang lain?

– Apakah aku tidak sebaik wanita-wanita kotor di luar sana?

Jika tidak, bagaimana bisa Tris akan terus bermain di luar dengan kupu-kupu malam itu, sementara dia terus di rumah dengan bodohnya menunggu kembalinya dia....

– Apakah aku ...tidak menarik?

Itu adalah kesimpulan yang Atira miliki sekarang!

Disaat yang sama, Atira menyalahkan dirinya sendiri. Dia merasa, Tris menjadi seperti itu karena dia tidak berhasil sebagai seorang Istri, sehingga Tris menjadi seperti ini sekarang !!!!

Jika saja dia lebih menarik, lebih cantik, dan lebih berani seperti para wanita di luar yang sangat terbuka.....

"Ini salahku...."

Samael dan Laelia langsung secara tanpa sadar mendekatkan kepala mereka ke kepala Atira seolah ingin membungkusnya setelah mendengar perkataan Atira.

Disana Laelia berbisik sambil menahan air matanya juga karena dia tidak tahan melihat Atira yang bersedih:

"Atira, jangan menyalahkan dirimu sendiri oke? Ini bukanlah salahmu..."

"Itu benar Atira." Samael menambahkan dengan nada lemah: "Apakah kau ingat yang aku katakan tadi? ...."

"Pria yang dengan berani menggoda si dokter dan perawat cantik nan sexy itu, 100 dari 100 sebenarnya adalah seorang bajingan yang terlahir secara bawaan."

"Ini tidak ada hubungannya dengan penampilan dan perilakumu sebagai istri. Ini hanyalah....masalah insting Tris yang sejak awal memang seorang bajingan !!!!"

"....."

Dihibur oleh keduanya, Atira perlahan tenang, tenang, dan semakin dia tenang, semakin dia merasa bahwa keduanya benar, dia benar, dan Tris lah yang salah!

Atira kemudian mengusap air matanya dengan lembut, dan bertanya: "Samael, Lia, menurutmu, apa yang harus kulakukan pada saat ini?"

Laelia: "Itu terserah pada keinginanmu, Atira."

Samael: "Tampar Tris dan langsung ceraikan dia di pengadilan. Saat itu kau akan bisa melihatnya, para wanita yang menjadi korbannya membentuk front untuk melawannya!"

Saran Laelia sangat cocok sebagai seorang Saint. Tuhan tidak suka hal yang "Memutus" sebuah "Tali" yang menghubungkan satu manusia dengan manusia yang lain.

Dalam pandangan Laelia, ini adalah cobaan bagi Atira....

Tapi dari sisi teman, Laelia merasa tidak enak jika mengatakan "Ini adalah cobaan dari Tuhan, tahan saja"....Karena itulah dia mengatakan, bahwa itu semua ada pada pilihan Atira.

Sementara itu, Samael lebih lugas!

Jika di Dunia ini, wajar jika Atira melakukan hal ini bukan?

Tris sudah jelas-jelas salah! Bahkan Samael juga ingin melihat Tris yang di tampar habis-habisan oleh Atira !!!!

Atira terdiam sambil terus mengusap matanya yang sudah memerah disana memikirkan saran dari keduanya...

"Aku...."

Akhirnya Atira memutuskan sambil berusaha menekan rasa sakit di hatinya:

"(Aku)....Ingin bercerai dengan Tris!"

avataravatar
Next chapter